9

17.8K 1.4K 42
                                    

"Pagi pa, pagi mama"

"Pagi sayang"

Kukecup pipi mama dan papa lalu duduk di samping mama, mama dengan telaten mengambil kan ku sepiring nasi goreng dan segelas air putih

"Rai masih belum ketemu pa",tanya mama ke papa

Papa yang nampak sibuk dengan iPad nya mengalihkan pandangannya ke mama lalu menggeleng pelan "belum, terakhir kali anak buah papa menemukan jejak Rai di Bali dengan seorang perempuan bule"

Bali? Ngapain bang Rai kabur ke Bali? Terus ngapain juga bang Rai sama perempuan bule? Apa kak Arsya kurang untuk nya? Ckk bang Rai memang player, kasihan kak Arsya yang menjadi korbannya

Mama menghela nafas pelan "cepat temukan dia pa, mama gak mau Arsya melahirkan tanpa Rai"

Aku bisa kok menemani kak Arsya melahirkan, bahkan menemani kak Arsya seumur hidupku pun aku juga mau, abang gak usah pulang aja gak papa biar kak Arsya jadi milikku seutuhnya, biar kalau dimakan jadi kenyang

"Iya ma, lagi loading nyarinya, seharusnya kita pakai sinyal 5G bukan 4G"

Kini mama menatapku dengan intens "kamu gak aneh-aneh kan di kampus?"

Deg

Aku menggeleng cepat "enggak lah ma, mama tenang aja"

"Awas aja kalau mama tau kamu nakal apalagi sampai hamil duluan, akan mama gantung kamu di pohon beringin belakang rumah kita"

Bulu kuduk ku sontak merinding dan aku mengangguk pelan, mama itu sangat perhatian tapi nyereminnya itu melebihi kuntilanak kembar

Lagian aku juga gak bakalan hamil duluan kok, aku kan melakukan nya dengan perempuan bukan sama laki-laki, jadi aman lah

"Ingat Gadis, pertahankan IP kamu dengan nilai sempurna, mengerti?"

"Iya pa, aku mengerti kok... kalau begitu aku berangkat dulu"

Setelah berpamitan dengan papa dan mama, aku segera menuju kampus dengan mobilku lalu memarkirkan mobilku dengan rapi di parkiran mobil

Aku turun dari mobilku dengan malas lalu berjalan di koridor kampus, dahiku mengernyit melihat Blair yang berjalan didepanku dengan terburu-buru

Dia kenapa? Kesurupan?

Aku tersenyum miring melihatnya masuk kedalam sebuah toilet, aku segera mengikuti nya masuk kedalam toilet, kulihat beberapa pintu toilet terbuka dan hanya ada 1 yang tertutup

Ini kesempatan ku....bersiaplah wahai mangsaku

Aku melihat sekeliling ku yang sepi lalu berdiri didepan toilet yang Blair masuki

Aman....waktunya beraksi

Cklekk

Aku segera mendorong Blair kembali masuk kedalam toilet dan menutup pintu toilet dengan segera

"Apa-ap...mphhhh"

Segera kubungkam bibirnya yang berisik itu dengan bibirku, kulumat bibir bawahnya dengan kasar, sialnya dia menjambak rambut ku hingga bibirku terlepas dari bibirnya

Sialan, belum tau dia kalau yang dia jambak itu bukan rambutku tapi rambut kuntilanak, tinggal tunggu aja kuntilanak nya ngamok

Kucekik dengan kuat leher nya "lepasin tangan lo atau lo bakalan gue cekik sampai lo mati disini"

Kurasakan jambakan di rambut panjang ku mengendur "lo...."

"Sttt jangan keras-keras , nanti ada yang mergokin kita mesum disini sayang ",bisikku lembut di daun telinga nya lalu kutiup pelan telinganya

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang