5

16K 1.6K 49
                                    

Ku cepol rambut panjang ku dengan asal dan menatap Kei yang sedang mendribel bola basketnya sambil tersenyum manis kearahku "kamu gak bakalan menang ngelawan aku Dis"

Aku tersenyum miring dan alis sebelah kananku terangkat "kita lihat saja nanti"

Dengan cepat ku rebut bola basket dari Kei dan ....

Slassh

Three points

"Yes masuk"

Kei sontak cengo melihat ku sedangkan aku menjulurkan lidahku kearahnya lalu melemparkan bola kearah Kei , Kei mendribel bolanya dan aku kembali berusaha merebut bola darinya "dasar cebol"

"Sialan",sungutku

Slaashhh

"Three point, seri",ejek Kei sambil melemparkan bola basket nya kearahku

Aku menghela nafas kasar, aku langsung melempar bola itu kuat-kuat dari tengah dan ....

Slasshhhh

"Yesss"

Kedua mata Kei membulat sempurna sedangkan aku tersenyum manis saat Kei kembali mengambil bola itu dan mencoba melemparkan bola basket dari tengah lapangan menggunakan tangan satu

Tak

Bola basket itu menatap ring dan kembali keluar, kulihat Kei mengacak rambut cepaknya dengan frustasi "masak aku kalah sih sama cewek"

Aku tersenyum lebar "yes gratis jajan di kantin selama 1 bulan"

Kei mengangguk-angguk pasrah "iya deh iya"

Kei merangkul pundakku dan melemparkan bola basket itu dengan asal "ya udah kuy kekantin, aku sudah mengakui kehebatan mu"

Aku hanya diam saat Kei merangkul pundakku dan merapatkan ku pada tubuhnya namun seketika aku ingat pacarnya Kei "Kei..."

"Oyy"

Aku mendongak menatap Kei yang berjalan di sampingku "pacar kamu gak marah kalau lihat kita kayak gini?"

"Ckk marah kenapa coba? Lagian kita gak pacaran kok, just having fun"

Kei mengacak-acak rambut panjang ku dengan gemas lalu tersenyum manis "santai aja kali Dis, aku pesen dulu, kamu duduk manis aja"

Aku mengangguk-angguk dan duduk disalah satu kursi yang kosong sedangkan Kei pergi memesan makanan dan minuman

Byurrrr

Kedua mataku terpejam erat saat kurasakan kepalaku terasa dingin dan kulihat cairan merah pekat itu melumuri wajah , baju dan celanaku

Tunggu....amis? Jangan-jangan ini darah

Aku sontak berdiri dan menoleh kebelakang , kulihat Blair berpangku tangan sambil tersenyum sinis kearahku sedangkan dua curut dibelakangnya itu menatapku dengan iba

Blair mengibaskan rambut panjangnya kebelakang "gimana baunya? Enak? Jelas enak dong, gak sia-sia kan gue beli darah manusia mahal-mahal"

Darah manusia? Benar-benar sinting ini perempuan

"Gadis....kamu gak papa?",tanya Kei yang tiba-tiba datang menghampiri ku

"Gak papa Kei, santai aja....", sahutku lembut

"Woooww pacar lo khawatir tuh, duhhh so sweetnya...tapi kok pacar lo mau ya pacaran sama pahlawan kesiangan kayak lo, sayang aja kan wajah cakepnya kalau dia dapet pacar kayak lo",ejek Blair sedangkan aku masih berdiri tenang

"Jaga ya omongan lo Blair",sahut Kei kesal

Dengan santai kuusap wajahku yang penuh darah itu lalu kuusapkan wajah Blair dengan darah yang barusan kuusap dari wajahku

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang