14

14.3K 1.3K 98
                                    

"Gadis"

Kepalaku mendongak kearah mama yang sedang meletakan sendoknya di atas piring, mama menatapku dengan lekat "kamu kenapa hum?"

Aku menggeleng pelan dan menunduk menatap nasi gorengku yang tinggal setengah "Gadis gak papa ma"

Aku sedikit takut kalau mama menatapku dengan tatapan menyelidik seperti ini karena tatapan mama itu seperti tatapan polisi yang sedang mengintrogasi penjahat

"Kamu gak lagi menyembunyikan sesuatu kan dari mama?"

Mampus ... Apa kak Arsya ngadu ke mama kalau kita pernah ena-ena? Maksudku apa kak Arsya ngadu ke mama kalau aku menikmati tubuhnya yang menggairahkan itu? Tapi kayaknya gak mungkin deh, kalau kak Arsya ngadu pasti mama sudah ngegantung aku

"Enggak lah ma, lagian nyembunyiin apa sih dari mama", sahutku pelan lalu menyuap sesendok nasi gorengku lagi

Aku melihat sekeliling ku yang sepi, ya...malam ini sepi karena papa pergi entah kemana

"Papa kemana ma?"

"Nyeret Rai, mungkin bentar lagi sampai rumah"

Deg

Nyeret bang Rai? Bang Rai udah ketemu? Sumpah demi apa?

Aku sontak menoleh kearah mama "bang Rai udah ketemu ma?"

Mama mengangguk "ya, abangmu itu bejat, gak tau diri, gak bertanggung-jawab dan sinting, istrinya sudah hamil tua tapi dia malah enak-enakan ngewe sama banyak perempuan di Bali bahkan pesta sex juga sama bule-bule disana"

Ouwww ma....ngewe?? Bahasa mama lembut sekali

Tapi bang Rai emang gak tau diri sih, udah nikah tapi ngewe sama banyak cewek, eh tadi mama bilang apa? Pesta sex? Wahhh bang Rai menang banyak kalau kayak gini mah, jadi pengen deh...andai aja aku di kolam renang sebuah vila menghadap kearah pantai terus aku dikelilingi banyak cewek cantik dari Asia sampai eropa, nah kan aku jadi pengen di manja sama mbak-mbak cantik

"Kenapa wajah kamu merah? Kamu sakit? Mau kedokter?",tanya mama tiba-tiba

Aku sontak menyentuh pipiku yang hangat , seriusan wajahku merah?

Aku menggeleng cepat "gak ma, panas nih"

Mama melihat setiap sudat dinding yang dipasangi AC "perasaan ACnnya nyala semua deh"

Aku pura-pura mengibas-ngibaskan tanganku kearah wajahku supaya mama percaya padaku  "panas ma"

Brakkk

"ANAK SIALAN"

Dahiku mengernyit saat mendengar suara bentakan dari papa yang menggelegar dari ruang tengah dan mama langsung berdiri lalu berjalan keruang tengah dengan tenang

Aku yang penasaran ikut berjalan keruang tengah dan kini aku berdiri di belakang mama yang sedang berpangku tangan

Jantungku berdegup kencang saat melihat bang Rai babak belur namun kulihat mama terlihat santuy saat bang Rai babak belur begitu

Kok mama aneh sih? Harusnya kan mama ngesot didepan bang Rai terus mohon-mohon ke papa supaya bang Rai di maafkan dan gak di pukuli lagi, lah ini....mama malah berpangku tangan sambil mengangkat sebelah alisnya seperti psikopat yang siap menguliti korbannya

Mana sisi keibuan mama? Mana?

"Paaa...maafin Rai"

Aku meringis ngeri saat bang Rai memeluk kaki papa yang terus menendang-nendang badan bang Rai sedangkan para orang-orang suruhan papa nampak tenang berdiri di belakang papa

Not My Fault (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang