Ternyata Vano Agustria tak main-main dengan pesannya kemarin. Dia benar-benar menjemput Agea.
Vano menunggu Agea di depan gerbang. Sesekali dia menanyakan kepada siswa-siswi lalu lalang apakah mereka melihat Agea.
Agea yang tadinya mau ke gerbang mengurungkan niatnya. "Kenapa Gea?" tanya Riska karena Agea menyembunyikan dirinya dibalik punggung Keysa.
Keysa paham setelah melihat ke luar gerbang. Terlihat di sana Vano diatas motornya sambil bercermin di spion sedang merapikan rambutnya.
"Eh itu cowok yang kemarin di warnet, kan? Jemput lo dia?" tanya Keysa pada Agea. Sedangkan temannya itu hanya diam. Lantas Keysa mengusirnya. "Ayo, lo ke sana!"
Agea menggeleng. "Malu anjir mana di depan gerbang gitu."
"Kalau gue sih malah seneng. Serasa seleb gitu," seru Riska tersenyum membayangkan dirinya dijemput di depan gerbang.
"Nah jadi nyata tuh, Ris," ucap Keysa saat motor Aldi berhenti tepat di depan mereka bertiga.
"Ayo, Ris." Aldi membunyikan klaksonnya.
"Kenapa langsung kejadian sih?" tanya Riska. Keysa dan Agea mengangkat kedua bahu, "Takdir," sahut Keysa, dibenarkan oleh Agea.
Riska mau tak mau menuruti Aldi. Duduk di jok belakang. Aldi membunyikan klakson kembali, pertanda pamitan pada Agea dan Keysa.
Sekarang tinggal mereka berdua, "Dah lah. Biarin gue jadi buangan. Lo pada jahat. Pada pergi sama cowok," pasrah Keysa mendorong Agea menjauh darinya.
Agea terdorong sedikit segera mendekati Keysa kembali. "Jangan gitu dong Key, kita lewat belakang aja gimana?"
Sebelum Keysa sempat membalas, Agea terlebih dulu menarik Keysa menjauh dari gerbang.
Di kantin belakang, ada pintu kecil menuju jalan raya. Karena badan mereka mungil, pas-pas saja keluar dari pintu tersebut.
Agea berhasil keluar dari pintu kecil itu, tetapi saat giliran Keysa bajunya tersangkut.
Keysa berusaha melepaskan bajunya dari pintu kayu lusuh itu. Namun tak bisa.
"Di gunting aja gimana?" Ide Agea tiba-tiba saja muncul.
"Ya kali, bolong ntar baju gue." Keysa tak henti-hentinya berusaha. Benar kata-kata mutiara, jika kamu berusaha pasti akan membuahkan hasil.
Tak cukup lima menit, Keysa berhasil melepaskan bajunya dari sangkutan. Hanya saja ada sedikit sobek.
"Lain kali ga usah lewat sini."
Agea mengangguk."Maaf Key." Kalau saja Agea tak menyuruh Keysa lewat jalur belakang pasti bajunya tak akan sobek.
Mereka berdua berjalan ke luar, hanya satu belokan mereka tiba di jalan raya.
Hp di saku Agea bergetar, menandakan notif masuk.
Agea membuka layar hpnya, memasukkan kode 2037. Setelah terbuka di sana menampakkan pesan WA dari Vano.
Vano Agustria
Lu udah pulang?
15.18"Balas apa ya?" Agea bicara sendiri. Tetapi Keysa mendengarnya. Segera dia melihat layar hp Agea.
Keysa berpikir sebentar. "Bilang aja udah di rumah gitu."
"Iya yah."
Baru mau mengirimkan pesan. Tiba-tiba muncul tiga motor di dekat mereka.
Agea kira itu Vano yang tau dia kabur. Dugaannya salah. Terlalu sering berfantasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Agendra ✔
Teen FictionIni kisah Agea dan Andra. Pasangan? Jelas bukan. Lalu, apa yang terjadi di antara mereka hingga judul cerita adalah gabungan dari nama mereka? Penasaran? Click, happy reading~