Bagi Agea, Minggu itu hampa. Tak ada yang menyenangkan baginya daripada di sekolah. Di rumah ia tak ada berkegiatan selain menonton serial kdrama favoritnya. Selain itu, ia bermalas-malasan ditempat tidur.
Pagi menunjukkan pukul sebelas lewat dua puluh menit. Keadaan Agea saat ini sedang duduk-duduk diteras. Sesekali kakinya ia ayunkan tanpa menyentuh lantai. Matanya berputar kanan kiri ketika melihat beberapa kendaraan melaju didepan pagarnya.
Rumah Agea berada di komplek. Butuh dua menit menuju jalan raya. Agea memutuskan untuk menutup pintu. Dimasukkannya tangan kanan ke saku celana, ternyata terselip uang dua puluh ribu. Agea ingin membeli sarapan dulu di komplek sebelah.
Mungkin karena belum rejeki Agea, atau mungkin ia terlambat. Komplek sebelah yang biasanya ramai pedagang, seperti pedagang bubur, ketupat sayur dan kue bakpia. Sekarang tidak ada.
"Wah telat lu Gea," kata Reno. Cukup kenal dengan Agea walau beda kompleks. Reno menyapa Agea yang kini berhenti ditempat.
Matanya menengadah ketika seseorang yang menyapanya itu lebih tinggi darinya. "Iya nih bang. Biasanya jam segini ada kok," pikir Agea. Mungkin karena hari ini jajanan pada banyak yang beli, makanya cepat juga perginya.
Reno menghela napas dan menghembuskannya perlahan, "gua juga ga kebagian."
Agea menyunggingkan senyumnya, ternyata tidak dia sendiri. "Yeay ada yang senasib. Hm btw aku balik ya bang." Agea pamit, sekiranya dia bisa memasak telur goreng untuk sarapan pagi. Age? Jangan tanya dia, masih molor dikamarnya.
Langkah kakinya menuju rumah, ketika sampai segera ia tutup kembali gagang pintu.
Telur di kulkas tersisa satu, beruntung Agea kebagian. Sembari memasak, Agea juga menyiapkan jus timun.
Selesai dihidangkan, Agea memakannya tak cukup lima belas menit. Dilihatnya ponselnya berdering. Beberapa notif tertera dilayar. Lebih dulu Agea membaca pesan teks dari Keysa.
Keysa P
Sabi lah nemenin gue ke pasar bentar
11.44Agea mengetikkan beberapa pesan. Sebelumnya ia berpikir untuk menolak. Rasanya malas untuk beranjak dari rumah. Terlebih Keysa yang mengajak, sungguh lama kalau urusan belanja.
Me
Ga lama kan?
11.46Keysa P
Ga kok janji ga lama. Gue didepan
11.47Agea tentu terkejut dengan pesan yang dikirim Keysa. Sosok teman akrab dari SMPnya itu sudah berada saja didepan teras. Ketika pintu dibuka, cengiran khas Keysa tertera di sana.
"Kok lo udah dateng aja? Kan baru ngechat barusan." Agea masih shock dengan kedatangan Keysa secara tiba-tiba.
"Orang sebelum gue chat udah di sini kok."
"Ih kebiasaan deh." Agea memandang malas sahabatnya. "Btw gue belum mandi," jujur Agea. Baju yang dikenakannya beruntung bukan baju tidur. Kaos berwarna coklat muda dan celana panjang berwarna coklat tua.
"Ya gapapa. Lagian bentar doang. Cuman ke pasar lagi." Keysa menunggu jawaban dari Agea. Tak mungkin bagi Agea menolak ketika Keysa sudah berada di rumahnya."Iya sih. Bentar ngunci pintu dulu dulu."
Agea mengambil kunci dilemari kecil dekat ruang tamu. Tak lupa ia mengambil ikat rambut yang tergeletak begitu saja di meja kayu itu. Seraya mengikat ia berjalan keluar rumah. Tak lupa ia mengunci rumah. Membiarkan Age sendirian bergelut dengan bantal gulingnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/280764214-288-k742588.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Agendra ✔
Teen FictionIni kisah Agea dan Andra. Pasangan? Jelas bukan. Lalu, apa yang terjadi di antara mereka hingga judul cerita adalah gabungan dari nama mereka? Penasaran? Click, happy reading~