Twenty Two

1.3K 97 409
                                        

Kekesalan wajar, tetapi untuk memutuskan pertemanan mungkin tak seharusnya Agea lakukan pada Dino yang telah berbaik hati membantunya menyelesaikan lukisan. Dan tentu ia hanya bercanda melakukan itu, kalau saja dianggap serius oleh Dino, itu bukan dirinya.

Ayunan langkah kaki Agea berhenti dimuka pintu. Menatap kamar kecil berukuran 4×4 meter itu dengan lesu. Dilemparkannya ransel ke sembarang arah, tetapi sasarannya tepat sampai di meja belajar. Wah, apa ini bakat?

Belum sempat menukar baju, Agea melihat hpnya. Ada beberapa notif dari teman-temannya, juga ada dari orang tak dikenal yang tak akan ia balas. Namun untuk saat ini belum ada balasan dari Keysa. Kemana dirinya?

Me
Key, kok ga dibales?
15.38

Tentu saja gadis yang biasanya cerewet itu tak langsung membaca pesan singkatnya. Agea cukup kebingungan, apa benar ia tak sempat megang hp? Walau hanya seperkian menit. Terakhir dilihatnya saja Senin, pukul 15.59 itu hari ketika Agea terakhir melihatnya di sekolah.

Sesaat dirinya kepikiran untuk menelpon sahabatnya yang sudah dua hari tak sekolah itu dengan pulsa. Sebelum itu tentunya Agea mengecek pulsa. Tersisa 5.100, kalau dilihat cukup untuk menelpon sekitar lebih kurang tiga menit. Ponselnya ia letakkan disisi telinga kanannya.

Bunyi beep terus bermunculan hingga terakhir berbunyi, "maaf nomor yang anda tuju sedang tidak aktif. Cobalah telepon beberapa saat lagi."

Helaan nafas terdengar berat. "Ni anak ke mana coba? Bikin khawatir aja. Ga biasanya orang terajin ga dateng-dateng." Agea merocos begitu saja tanpa jeda.

Sebuah ide muncul lagi dibenaknya. "Lah kan ada Kevin. Tetangga dia plus sepupu." Agea mencari nomor Kevin. Dan tak ada.

"Duh mana punya nomor dia." gumam Agea lagi.

"Chat Alka aja kali ya?" Agea mencari kontak Alka. Tetapi ia berpikir ulang. "Loh Andra kan sekelas juga sama Kevin." Ide bagus. Setidaknya Agea bisa mencuri kesempatan itu dengan mengobrol virtual dengan Andra.

Me
Halo, maaf mengganggu
Boleh minta no Kevin ga?
15.49

Sama halnya chattingan dengan Keysa, Andra tak membalas segera. Tak mau menunggu, Agea memilih untuk mandi dulu, walau waktu belum sore-sore amat. Dan ia berharap usai menyegarkan diri, baik Keysa atau Andra membalas pesan textnya.

Dua puluh menit berlalu, gadis yang sudah langsung memakai bajunya di kamar mandi itu nampak cantik dengan balutan baju tidur berlengan pendek.

Agea mengambil hairdryer di meja hias. Ia keringkan rambutnya. Kemudian ia sisir rapi. Rambut basah itu tak ia ikat melainkan tergerai begitu saja. Wangi khas habis mandi tercium semerbak.

Merasa rambutnya sudah sepenuhnya kering, dirinya pun langsung merebahkan badan ke kasur. Juga tangan kanan menggapai hp yang tergeletak di tepi kasur. Hampir saja jatuh. Agea benar-benar tak meletakkannya baik-baik sewaktu sebelum akan mandi.

Chat dari Andra masuk juga. Dilihat dari layar hp saja gadis itu senangnya bukan main.

Andra Theana
(mengirim satu kontak)
16.07

Me
Thanks
16.07

Agea segera menyimpan nomor Kevin. Lalu mengirimkan beberapa pesan mengenai Keysa. Pertama, mengapa Keysa libur dua hari, kedua suruh Keysa balas chatnya.

Agendra ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang