Twenty Seven

1.2K 83 601
                                        

Agea dan Riska menuju ke kelas. Kejadian di koridor kelas dua belas tadi mereka urungkan untuk cerita pada Keysa. Ketika mereka masih di ambang pintu, di saat itu pula Keysa ada di sana. Menyandarkan punggungnya pada sisi dinding didekat pintu yang kini tertutup rapat.

"Lamanya," keluh Keysa.

"Nih buat lo." Agea membungkam Keysa dengan sebotol minuman cimory yang tadi dikasih Imam. Tentu tangan gadis didepannya menerima dengan cepat. Tak baik menolak minuman.

"Thanks," ucap Keysa.

"Kok kasih ke dia sih, Gea?" Riska protes.

Tak diberi respon oleh Agea membuat Riska terdiam. Sekarang dirinya tengah mengekor pada Agea yang kini nampak membuka pintu. Mereka memasukinya tanpa bersuara. Dilihatnya teman-teman sekelasnya sudah melakukan berbagai aktivitas. Di sisi paling ujung dekat meja guru, telah berkumpul cewek-cewek sedang bergosip. Diketuai oleh Clara. Ia nampak bersemangat menceritakan kisah orang lain.

Sedangkan pada meja belakang, tepatnya di lantai. Anak-anak cowok bermain game online dan duduk bersila, sudah ditebak mereka pasti taruhan game.

Dan di posisi meja Agea sudah pasti kosong. Karena teman sebangkunya itu menyibukkan diri dengan bermain game bersama teman yang lain. Masih ada waktu untuk mengerjakan tugas. Dilihatnya pada meja, terpapar buku latihan Dino. Sudah lengkap bersama jawaban keseluruhan.

Agea melirik lelaki itu. Saat matanya melihat ke arah Dino. Teman dari SMP-nya itu tak melengah, hanya terpaku pada layar ponsel dengan posisi lanskap. Begitu juga dengan Riska, di atas mejanya sudah ada buku Aldi yang sengaja dibuka pada halaman soal dan jawaban dari latihan yang diberikan Buk Rina.

"Jadi kita tinggal nyalin nih?" Riska menatap bergantian dua temannya. Agea hanya mengidikkan bahu.

"Iya salin aja. Gue juga dapat jawaban juga nih dari Boni." Keysa sama dengan kedua temannya, mendapatkan buku latihan lengkap dengan isinya.

Keduanya mulai menyalin. Belum dengan Agea. Terlebih dahulu ia baca soal dan jawaban Dino. Ikut mencari jawabannya. Setelah mencari satu soal, ternyata yang ditulis Dino benar adanya. Untuk menghemat waktu, Agea menyalin latihan Dino segera.

***

Dua puluh menit sebelum pelajaran terakhir habis. Riska membuat janji dengan Agea dan Keysa. Ia mengajak keduanya untuk belajar bersamanya di rumahnya. Ajakan itu diterima keduanya. Terutama Keysa, ia juga sudah lama menginginkan belajar kelompok dengan kedua temannya. Namun masih belum terealisasikan.

Dan teganya, saat pelajaran berakhir, Riska membatalkan ajakannya setelah ia memandang notif ponselnya.

"Guys, what the hell, gue udah dijemput sama bang Raihan katanya mau jemput Kak Rere dari bandara sekalian."

Keysa mengerucutkan bibir. Padahal ia sudah sangat mendambakan jauh dari rumahnya untuk beberapa jam. Karena saat ia belajar sendiri di rumah. Bukannya belajar, ia malah kebanyakan sintuk. Dan berujung malas dan sibuk scroll hp. Setidaknya kalau belajar bersama ia akan lebih tekun.

"Yah, gimana lagi. Kan masih ada esok hari."

Pernyataan Agea membuat Keysa sedikit tersentak. Bagaimana bisa ia melupakan hari esok. Saking semangatnya ke rumah Riska ia jadi melupakan kalau ada yang namanya esok hari. Tak harus hari ini.

"Oiya ya. Besok aja. Sana lu pulang," usir Keysa.

"Ye lu mah. Bareng lah taik." Riska tak terima diusir. Walaupun Raihan sudah menunggunya di gerbang, tetap saja ia ke sana harus dengan dampingan dua temannya.

Agendra ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang