♪ The Panasdalam Bank - Dan Bandung (Cover Danila)
Sudah kesekian kalinya Ainka menghela napasnya. Sejak di perjalanan menuju Bandung tadi Ainka harus menahan kantuk serta pinggangnya yang terasa pegal karena berjam-jam duduk di atas motor Zevon.
Kini mereka sedang melipir di sebuah warung tenda di pinggir jalan. Dan tadi, Zevon memesankan seblak untuk dirinya dan untuk Ainka. Namun, Ainka hanya memakannya beberapa sendok dan sedikit ogah-ogahan. Tentu hal itu membuat Zevon tidak berhenti menggerutu sejak tadi.
"Makan, Ai ..." titah Zevon yang sudah geregetan dengan Ainka. "Ai, ini enak banget loh. Lo nggak pengen?" ucap Zevon sambil memakan seblak di depannya dengan lahap.
"Udah gue makan." Ainka menjawab dengan nada pelan dengan mata yang fokus pada ponsel.
Zevon menatap mangkuk Ainka yang masih terlihat penuh, hanya berkurang beberapa isian yang sudah Ainka makan.
"Apaan? Itu yang lo makan sosisnya doang." Zevon menyingkirkan mangkuknya yang sudah kosong, lalu berganti menarik mangkuk Ainka. "Mau aing suapin? Nih, buka mulutnya." Zevon terus berusaha membujuk Ainka.
"Mbung," tolak Ainka sambil menggelengkan dan memundurkan kepalanya saat Zevon mendekatkan sendok ke arahnya.
"Kok mbung, sih? Geura, ah! Aing tinggal pulang, nih!"
Ainka berdecak. "Gue nggak suka seblak Zevon!" geram Ainka sambil menatap kesal Zevon.
Zevon memasang wajah tak percaya. "Mana ada cewek nggak suka seblak, masa maneh doang yang teu suka."
Ainka memicingkan matanya menatap Zevon. "Lo pikir semua cewek tuh suka sama seblak?! Nggak! Dan gue salah satunya. Dikit-dikit seblak, dikit-dikit seblak. Gue tuh maunya martabak Zevon!"
Zevon meletakkan sendoknya kembali. Lalu menatap Ainka dengan tatapan bingung. "Gimana bisa, lo nggak suka seblak. Padahal ini enak loh," ujarnya sambil mengaduk-aduk makanan itu.
"Yaudah, kalo enak lo makan aja sendiri." kata Ainka sambil menggulir layar ponselnya. Sebenarnya jika melihat tampilan dari seblak itu Ainka sangat tergoda, namun sayang Ainka tidak suka dengan seblak. Ia juga bingung dengan dirinya kenapa ia tidak suka dengan seblak, padahal dirinya sendiri sangat tergoda.
"Ada, ya, orang nggak suka seblak," gumam Zevon.
Setelah menghabiskan dua mangkuk seblak miliknya dan milik Ainka, yang juga membuat Ainka bingung kenapa Zevon mau memakan sisa Ainka, mereka kembali mengelilingi Kota Bandung yang cukup dingin itu.
Hari sudah mulai gelap, namun sepertinya Zevon tidak ada lelahnya mengajak Ainka untuk berkeliling. Meskipun tadinya Ainka sudah merasakan pegal sekali, namun entah kemana perginya pegal itu, sekarang ia malah menjadi antusias karena Zevon mengajaknya untuk membeli semua jajanan di Bandung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-Mate
Teen FictionBagaimana perasaanmu jika tinggal bersama lima orang cowok dalam satu rumah, dan kamu adalah cewek satu-satunya? Takut? Sedih? Atau malah bahagia karena tinggal bersama dengan cowok ganteng? Ainka Atlana terpaksa harus tinggal bersama kelima cowok...