18 | Pantai

4K 553 87
                                    

♪ Ran - Pandangan Pertama (Andri Guitara ft Ilham Ananta)

Jantung Ainka berdegup sangat cepat, seakan baru saja ikut lari maraton

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Ainka berdegup sangat cepat, seakan baru saja ikut lari maraton. Ucapan Zein berhasil melemahkan seluruh syaraf Ainka, tubuhnya membeku, bahkan kini ia menahan napasnya. Dadanya berdesir, otaknya blank, lidahnya mendadak kelu. Gila! Ini gila! Ainka mengumpat dalam hati. Ingin rasanya ia berteriak sekencang-kencangnya, untuk menyadarkan apakah ini nyata, mimpi, atau halusinasi semata.

Dan jika ini nyata, berarti hal yang selalu Ainka lakukan belakangan ini tidak sia-sia. Sejak bertemu dengan Zein waktu itu, Ainka mendadak menjadi orang linglung, kadang senyum-senyum sendiri. Seolah di pikirannya hanya ada wajah, suara, senyum dan tawa Zein. Namun jika ini mimpi, kenapa dadanya berdesir begitu hebat sampai-sampai terasa begitu sakit.

Seolah belum puas membuat jantung Ainka berdetak tidak karuan. Zein memegang kedua bahu Ainka dan dengan gerakan yang sangat cepat, Zein langsung mencium kening Ainka. Mata Ainka memejam, ia semakin menahan napasnya yang terasa sudah sangat menipis. Paru-parunya seakan berhenti bekerja membuat ia susah bernapas.

Ya Tuhan! Rasa-rasanya Ainka ingin pingsan sekarang juga.

Ada jeda beberapa saat untuk otak Ainka mencerna ini semua. Sudah dipastikan pasti kini wajah Ainka sudah seperti orang sakit tipes. Atau malah sudah merah padam seperti tomat karena malu? Ya Tuhan! Ainka ingin pulang saja.

Zein menjauhkan dirinya dari tubuh Ainka, sementara Ainka masih saja menutup matanya karena malu dan kaget. "Gila! Muka lo pas lagi salah tingkah gini aja cantik banget. Gimana gue nggak tambah cinta," gumam Zein membuat Ainka membuka matanya perlahan.

Ainka menatap Zein yang ternyata wajahnya juga memerah. Apalagi Zein yang kini menatapnya sambil cengar-cengir seperti salah tingkah. Aduh gila! Senyum Zein efek sampingnya membuat Ainka gila. Ainka memalingkan pandangannya berusaha menutupi wajahnya yang salah tingkah.

"Sering-sering senyum, ya. Lo makin cantik!" Lagi-lagi Zein meruntuhkan pertahanan Ainka yang mati-matian menahan senyumnya. Ainka yang merasa dirinya sudah berada di langit langsung mengembangkan senyumnya lebar.

"Ayo! I will make you like a queen," ujar Zein sambil tersenyum lebar, membuat Ainka tersipu malu.

Sepanjang perjalanan, tangan Ainka selalu di genggam oleh tangan besar Zein. Senyum salah tingkah mereka semakin mengembang saat lagu 'pandangan pertama' mengalun indah di dalam mobil. Seakan tau, bahwa ada manusia yang sedang jatuh cinta. Ternyata, jatuh cinta semenyenangkan dan sekonyol ini.

Saat ini, Zein dan Ainka sedang berada di tepi pantai. Ainka menyukai tempat ini. Suasananya tak ramai, cenderung sepi, namun damai.

Debur ombak dan suara embusan angin yang menggerakkan pohon kelapa seakan menyambut kedatangan mereka berdua.

"Ke sana yuk!" Zein menarik tangan Ainka lebih mendekat ke arah pantai.

"Celana gue nanti basah, Zein!" kata Ainka.

Kost-MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang