42 | With You

1.5K 133 21
                                    

Sheila on 7 - Anugerah Terindah Yang Pernah Kumiliki

"Gue benci sama lo!" Ainka bersungut-sungut begitu keluar dari arah dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue benci sama lo!" Ainka bersungut-sungut begitu keluar dari arah dapur. Para pegawainya yang berada di bagian bar seperti Amatheia, Alvin, dan Doyong yang mendengar itu kompak menoleh. "Semua gara-gara lo! Potong gaji!"

"Dih?"

"Bodo amat." Ainka menunjuk-nunjuk Wayang yang berdiri di pintu masuk dapur bersama Gemine yang berdiri di sampingnya dengan membawa piring yang berisi makanan. Gemine yang sejak tadi menyaksikan perdebatan antara bos dan juru masa itu hanya tersenyum geli sambil berulang kali mencomot makanan ditangannya.

"Intinya lo anjing!" maki Ainka yang malah membuat Gemine semakin tertawa cekikikan, sementara Wayang yang mendengar suara tawa Gemine ikut terkekeh geli.

Amatheia yang berada di kasir bersuara. "Apa, sih, lo pada?"

"Mbak Ainka ..." Gemine yang masih tertawa dan ingin menjelaskan tiba-tiba langsung batuk keras karena tersedak makanannya.

"Mampus!" sewot Ainka yang sudah duduk di stool didekat sang barista-Alvin.

Doyong yang melihat itu langsung mengangsurkan air mineral kepada Gemine, sedangkan Wayang menepuk-nepuk punggung Gemine sambil tertawa. "Dia ngambek gara-gara Bb-nya naik," jelas Wayang dengan sisa tawanya.

Ainka menatap Wayang garang. "Ya gara-gara lo, gila! Masa gue seminggu di sini naik lima kilo! Nggak terima gue!" sambil bersungut-sungut Ainka mengacungkan jari tengahnya kepada Wayang.

Sudah seminggu Ainka memilih menginap di kafenya. Semenjak kejadian Zevon mabuk waktu itu, begitu ia berhasil membawa Zevon ke dalam rumah, malam itu Ainka memutuskan pergi ke kafenya dan meminta kepada Sindu, Gusti dan Raja untuk tidak menemuinya terlebih dahulu sampai dia yang akan pulang sendiri. Apalagi dia juga masih marah pada Zevon dan Abi.

"Lagian siapa suruh pagi, siang, sore, malem semedi di dapur. Dan lo nggak usah playing victim, ya! Tiap gue masak lo yang selalu ngintilin gue, comot sana sini," bantah Wayang lalu mengalihkan perhatiannya kepada Amatheia dan yang lainnya. "Dan lo tau? Dia sekali makan bisa nambah tiga kali." Ainka semakin mendelik tak suka kepada Wayang.

"Pantes pipinya jadi cubby," kata Alvin yang langsung membuat Ainka melotot galak.

"Lo juga potong gaji!"

"Lah?" Alvins sedikit terkejut namun disertai tawanya. "Lagi badmood banget kayanya." kemudian Alvin mengangsurkan secangkir matcha kepada Ainka. "Di minum matchanya."

"Gak usah nyogok gue!"

Alvin tersenyum geli. "Itu bikinnya sepenuh hati loh Mbak." Ainka yang mendengar itu langsung mendengus.

Beruntung kafenya baru saja buka, hanya ada beberapa orang yang sejak tadi keluar masuk membawa bahan makanan dari luar.

Akhir-akhir ini kafe Kaldera memang cukup ramai dari biasanya, entah itu pelajar, mahasiswa, atau remaja tongkrongan. Namun jika dilihat, kebanyakan dari mereka yang datang adalah mahasiswa.

Kost-MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang