"Mobil siapa tuh di luar?" Gusti yang baru saja masuk ke dalam rumah sembari menutup pintu bertanya. Ditangannya juga terselip batang rokok yang sudah habis seperempat.Ainka yang duduk duduk di karpet melongok ke belakang saat ekor matanya baru sadar ternyata ada tumpukan kado di belakangnya. Meraih satu kotak kado dari para lelaki itu lalu menjawab tanpa menoleh. "Mobil gue."
"Wuih, sultan kalo beli mobil nggak tanggung-tanggung langsung bayar cash!"
Gusti tersenyum sambil mengeluarkan asap rokoknya. Mendudukkan dirinya dengan nyaman di sebelah Abi yang sudah tertidur di atas sofa. Cowok itu terlihat sangat lelah, apalagi sejak tadi ia juga tidak banyak bicara. Jadwal kuliahnya hari ini sangat padat, tadi juga sempat meminta Ainka untuk memijat kepalanya karena katanya pusing dan badannya memang sedikit panas.
Begitu juga dengan Sindu yang sudah lebih dulu masuk ke dalam kamar. Menjabat sebagai ketua HMJ teknik sipil tentu saja membuat tanggungjawab Sindu bertambah. Berubah menjadi orang super sibuk, orang yang selalu pulang telat, sudah seperti menjadi kebiasaan Sindu setiap hari.
"Bingung mau beli apa," jawab Ainka yang begitu serius berusaha membuka selotip pada kado itu.
"Gokil! Bingungnya beli mobil cuy. Gue kalo bingung belinya es lilin Mak Ceuceu!" sahut Raja yang duduk di karpet tengah menikmati yogurt strawberry.
Ainka membuka kado pertama. Sebuah kamera instax berwarna kuning dengan case transparan dihiasi dengan lukisan bunga Daisy terlalu gemas bagi Ainka. Mata Ainka seketika berbinar namun bibirnya melengkung ke bawah karena terlalu gemas dengan kamera itu. "Oh my God! It's so adorable," puji Ainka begitu speechless. "Ini dari siapa, sih?" Ainka menatap kedua cowok itu bertanya.
Raja yang sibuk dengan ponsel miring di tangannya hanya menunjuk Abi menggunakan dagunya sambil menggumamkan nama Abi.
Ainka menoleh pada Abi yang tertidur telungkup lalu mengacak rambut lelaki itu gemas. "Thank you, Abibayu."
Ainka kembali meraih kotak kado berwarna hitam dengan pita berwarna ungu pastel. Dibukanya kado itu dengan begitu semangat dan lengkungan bibir yang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kost-Mate
Подростковая литератураBagaimana perasaanmu jika tinggal bersama lima orang cowok dalam satu rumah, dan kamu adalah cewek satu-satunya? Takut? Sedih? Atau malah bahagia karena tinggal bersama dengan cowok ganteng? Ainka Atlana terpaksa harus tinggal bersama kelima cowok...