Disinilah jaemin dan renjun berada di meja makan dan tengah menyantap makanan mereka dalam diam. Bahkan renjun masih bersikap acuh pada jaemin karena kekesalannya pada pemuda itu.Jaemin hanya tersenyum sembari memperhatikan renjun yang bahkan saat makan sangat menggemaskan sekali. Ingin sekali jaemin itu menggigit pipi chubby itu saking gemasnya pada tunangannya itu.
"Tidak perlu menatapku seperti itu. Aku tidak akan menghilang juga." Ucap renjun ketus.
"Masih ngambek juga? Padahal aku ingin mengajakmu menonton film loh." Ucap jaemin dengan senyumnya.
"Benarkah? Apa kita akan ke bioskop?" Ucap renjun dengan mata yang berbinar.
"Tidak." Ucap jaemin datar.
"Terserah saja." Ucap renjun datar lalu kembali pada makanannya. Dan jaemin hanya tertawa karena sangat senang bisa menggoda tunangannya itu. Sepertinya hobinya juga akan bertambah menjadi menggoda tunangannya itu.
"Kau yakin? Nanti kau pasti akan suka." Ucap jaemin.
"Baiklah." Datar renjun.
Setelah selesai makan malam, jaemin benar-benar menepati janjinya sendiri dan mereka telah berada di ruang nonton yang benar-benar di desain seperti bioskop bahkan lebih nyaman dari pada di bioskop. Renjun benar-benar terpesona melihat tempat itu.
"Wah, ini sangat bagus." Ucap renjun dengan pandangan berbinar.
"Berarti kau telah memaafkanku bukan?" Ucap jaemin sembari memeluk renjun dari belakang.
"Tidak." Ucap renjun lalu melepaskan pelukan jaemin dan duduk pada tempatnya sembari melihat jaemin yang cemberut lalu berjalan kearah tempat pemutaran dvd.
"Kau ingin menonton apa?" Ucap jaemin cemberut.
"Bagaimana jika horor. Sepertinya menyenangkan." Ucap renjun.
"Yakin kau tidak akan takut?" Ucap jaemin dengan pandangan meremehkan.
"Tentu saja." Ucap renjun dengan sangat yakin.
"Baiklah." Ucap jaemin lalu memutar dvd horor terbaru yang selalu dia beli dan duduk disebelah tunangannya yang telah memeluk bantal dan berselimut.
Film berjalan dengan sangat baik, hingga pada suatu bagian film muncullah adegan dimana hantunya benar-benar mengagetkan renjun. Hingga renjun langsung naik kepangkuan jaemin dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin dengan pelukan yang sangat erat pada leher jaemin.
"Katanya tadi tidak takut." Ucap jaemin menggoda.
"Diamlah. Dia benar-benar menakutkan." Ucap renjun yang hampir seperti menangis.
"Tenanglah. Tidak apa, itu hanya film." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit tunangannya.
Renjun hanya masih saja menenggelamkan kepalanya, dia benar-benar tidak ingin melihat hantu itu sama sekali.
"Tenanglah. Kau tidak sendirian." Ucap jaemin menenangkan dan dia pada akhirnya harus menonton dengan renjun berada diatas pangkuannya.
Hingga film habis dan jaeminpun mendengar dengkuran halus dari tunangannya itu lalu tersenyum sembari dia segera berdiri dengan susah payah mengingat renjun ada di pelukannya. Dia juga sempat sedikit keram karena harus terlalu lama duduk sembari memangku renjun. Tapi, dia tidak merasa keberatan karena dia menyukai renjun yang menempelinya seperti ini. Walaupun terkadang jaemin bisa merasakan kalau renjun merasa canggung dengan keberadaannya. Tapi, dia tidak masalah yang penting renjun berusaha untuk selalu bersamanya bukan malah membatalkan semuanya.
Jaemin telah kembali berada dalam kamarnya dan diapun menidurkan renjun secara perlahan di atas tempat tidurnya lalu diapun menyelimutinya dan diapun mencium sekilas bibir ranum tunangannya itu lalu diapun tertidur dengan sangat nyenyak menyusul renjun ke alam mimpi.
Keesokan paginya, cahaya mengintip dari balik gorden kamar tersebut hingga membuat renjun menggeliat kecil dan berbalik lalu mengusak pada dada jaemin karena cahaya itu sangat mengganggu. Jaemin merasakan pergerakan di sebelahnya lalu membuka matanya secara perlahan dan melihat renjun yang mengusak padanya dan diapun tersenyum lalu mengelus kepala renjun.
"Pagi injunie sayang." Bisik jaemin tepat di telinga tunangannya itu. Renjun yang mendengar hal itu, membuka matanya secara perlahan lalu mengerjapkan matanya dengan sangat lucu dan melihat jaemin yang tersenyum dengan sangat hangat padanya.
"Pagi juga Nana." Ucap renjun tersenyum dan sepertinya memang renjun sudah lupa kalau dia tadi malam merajuk dengan jaemin.
"Kau ingin mandi lebih dulu?" Ucap jaemin tersenyum.
"Ani. Aku mau melanjutkan tidurku. Aku masih sangat mengantuk Nana." Ucap renjun lalu kembali menutup matanya menikmati usapan tangan Jaemin pada kepalanya.
"Baiklah. Kalau begitu mari tidur sebentar lagi." Ucap jaemin lalu menarik renjun kedalam pelukan hangatnya dan mereka berdua kembali dalam alam mimpi satu sama lainnya.
Setelah beberapa menit, jaeminpun kembali terbangun dan melihat renjun masih tidur dengan sangat nyenyak sekali. Karena merasa renjun sangat kelelahan karena dia juga harus tetap beristirahat lalu jaeminpun memutuskan untuk mandi lebih dulu tanpa membangunkan tunangannya itu.
Beberapa menit kemudian, jaemin telah selesai dengan acara mandinya lalu diapun menghampiri tunangannya yang masih bergelung dalam selimutnya dengan sangat nyaman.
"Injunie? Ayo bangun sayang." Ucap jaemin sembari mengelus kepala tunangannya itu. Tapi renjun hanya menggeliat dan melingkarkan tangannya pada perut jaemin yang duduk disebelahnya. Jaemin tersenyum melihat tingkah imut tunangannya itu.
"Kau benar-benar tidak ingin bangun? Apa kita akan menghabiskan satu hari ini hanya untuk tidur?" Ucap jaemin lalu mengecup kening renjun. Renjun akhirnya membuka matanya secara perlahan dan mengerjapkan matanya dengan sangat lucu.
"Nana?" Ucap renjun dengan suara khas bangun tidur lalu diapun tersenyum begitu pula dengan jaemin.
"Sekarang ayo duduk. Dan segeralah mandi, kita akan sarapan. Juga kau harus minum obatmu. Oke?" Ucap jaemin membantu tunangannya untuk duduk tapi renjun malah menyandarkan tubuh mungilnya dengan sangat nyaman pada jaemin dan menutup matanya kembali sembari menikmati elusan tangan jaemin pada perut ratanya.
"Masih mengantuk? Hmm?" Ucap jaemin lembut.
"Hmm." Ucap renjun mengangguk dengan mata tertutupnya.
"Memangnya kau mau tidur berapa lama injunie sayang?" Ucap jaemin yang terus saja mengelus perut rata renjun.
"Sebentar lagi saja nana." Ucap renjun lalu mencari kenyamanan pada dada jaemin dan diapun kembali mendengkur dengan sangat halus hingga jaemin merasa sangat gemas pada tunangannya itu.
Mungkin kali ini, jaemin akan membiarkan renjun tidur dengan bersandar padanya. Karena hanya ini hari terakhir jaemin bisa menyentuh tunangannya sebanyak mungkin karena selama sebulan dia tidak akan bisa menyentuh ataupun bertemu renjun secara langsung. Mungkin dia akan bermanja-manja satu harian ini dengan tunangannya itu setelah renjun benar-benar bangun dari tidurnya.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Semoga suka sama kelanjutannya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Ingat jaga kesehatan selalu😁
We love you💚😍😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Married (Jaemren) END✔
Fanficbxb homopobic jaemren area! slow update hanya fiksi belaka Start: 12 Juni 2021 End: 15 April 2022