42

3K 248 6
                                    


Haechan dan jeno terlihat sedang sibuk mengurus pernikahannya. Walaupun keluarga sudah tau apa yang terjadi pada keluarga jeno, mereka tetap merestui hubungan mereka berdua. Dan sekarang mereka sedang sibuk mengundang kolega kerja mereka berdua.  Juga kolega kerja Johnny dan ten bahkan Dery juga Yesung. Hanya saja jeno tidak mau mengundang Donghae. Karena dia masih sangat marah dengan Donghae.

Disini sekarang mereka berada di depan mansion jaemren, lalu merekapun membunyikan bell mansion itu.

Ceklek.

"Ah, tuan Lee."

"Bibi kwon apa jaemin dan renjun ada di rumah?" Ucap Haechan sedangkan jeno hanya senyum saja.

"Ada tuan Lee. Ayo silahkan masuk " Ucap bibi kwon lalu kedua orang itupun masuk dan langsung di persilahkan duduk lalu bibi kwon pun pergi menuju lift untuk kelantai 3 mansion itu.

Sesampainya di lantai tiga itu, bibi kwon langsung mengetuk pintu kamar tuan dan nyonya nya itu.

Ceklek.

"Ada apa bi?" Ucap jaemin yang masih setengah sadar karena tadi malam dia tidak bisa tidur akibat renjun terlalu rewel dan tidak mau tidur di atas tempat tidur mereka selama beberapa jam.

"Dibawah ada tuan Lee mencari tuan dan nyonya." Ucap bibi kwon.

"Aaa, apa jeno sendiri?" Ucap jeno.

"Tidak tuan. Dia bersama dengan tuan Haechan." Ucap bibi kwon.

"Baiklah. Saya akan segera keluar. Berikan saja mereka minum dulu." Ucap jaemin dan bibi kwon yang paham langsung membungkuk lalu pergi.

Jaemin lantas menutup pintu kamarnya kembali dan mendekat pada renjun yang masih tertidur dengan sangat nyenyak.

"Injunie? Ayo bangun sayang. Mama ayo bangun, kita ada tamu." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun. Renjun pada akhirnya menggeliat kecil lalu membuka matanya secara perlahan dan melihat jaemin yang tersenyum padanya.

"Ayo bangun, dibawah ada haechan dan jeno yang ingin menemui kita." Ucap jaemin.

"Gendong." Rengek renjun dengan tangan yang direntangkan pada jaemin.

"Kenapa kamu tidak mau jalan sendiri sih sayang." Ucap jaemin sembari menggendong renjun ala koala.

"Berat. Malas. Babynya juga ada dua. Jadi makin berat." Ucap renjun manja.

"Kau semakin menggemaskan saja. Morning kiss Nana mana?" Ucap jaemin menatap renjun di gendongannya.

Cup.

Lalu renjunpun langsung menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin sedangkan jaemin tersenyum senang dan segera keluar untuk menemui tamu mereka itu.













Sesampainya di bawah, Haechan tersenyum karena sahabatnya itu sangat menggemaskan sekali sejak hamil ini.

"Injunie. Haechan datang loh." Ucap Haechan.

"Terus?" Ketus renjun.

"Mianhe." Ucap jaemin tanpa suara dan Haechan cukup maklum soal itu karena mood renjun gampang berubah semenjak hamil.

"Ada apa kalian kemari?" Ucap jaemin sembari duduk secara perlahan.

"Ini jaemin. Kami mengundang kalian keacara pernikahan kami. Besok Minggu." Ucap jeno.

"Baiklah. Kami pasti akan datang." Ucap jaemin menerima undangan itu.

"Jaemin?"

"Hmm?"

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang