Jaemin dan jisung masih berbincang-bincang di ruang tengah dan sesekali sang kakak bertanya pada sang adik kapan akan melamar kekasihnya itu, tapi adiknya yang terlalu malu malah mengatakan untuk tidak membahasnya membuat jaemin jadi tertawa senang karenanya.
Tapi atensi kedua kakak beradik itu teralihkan saat melihat renjun keluar dari lift sembari menangis, membuat jaemin langsung mendekat dan memeluk istrinya itu.
"Ada apa sayang? Kau bermimpi buruk?" Ucap jaemin sembari menenangkannya sedangkan jisung hanya menatap bingung karena mood orang hamil sangat sulit untuk ditebak.
"Nana kenapa meninggalkan injunie hikss... Kenapa Nana tidak bersama injunie hikss.." jaemin mengerti sekarang, renjun benar-benar mengalami mood rollercoaster sejak hamil ini. Jaemin langsung mengucapkan kata maaf berkali-kali dan menggendong renjun ala koala agar dia tenang.
"Sekarang injunie tenang ya, injunie mau apa? Coba katakan pada Nana." Ucap jaemin dan itu cukup membuat jisung takjub karena kakaknya berubah jadi pribadi yang sangat hangat sekali dan itu semua berkat kakak iparnya.
"Injunie hikss... Mau ketemu Haechan hikss.... Ayo ke rumah Haechan hikss..." Ucap renjun sembari menatap jaemin dengan mata sembab dan hidung memerah miliknya itu. Benar-benar terkesan sangat lucu dan menggemaskan sekali.
"Baiklah. Ayo. Jie, kau ingin pulang atau tetap disini?" Ucap jaemin menatap jisung sedangkan renjun kembali menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin.
"Aku akan pergi Hyung, aku ada janji kencan dengan chenle. Kalau begitu aku duluan." Ucap jisung tersenyum lalu pergi.
"Ayo kita juga pergi kalau begitu." Ucap jaemin lalu berjalan bersama dengan renjun di gendongannya menuju mobilnya.
At. Mansion Lee.
Jaemin turun dari mobilnya bersama dengan renjun yang masih berada di gendongan jaemin, karena mendadak dia malas untuk berjalan dan menggunakan kakinya itu.
Haechan yang mendengar suara bell pintu diapun melepaskan pelukannya dengan jeno lalu mendekat kearah pintu dan membuka pintu.
"Jaemin?! Renjun?!" Kaget Haechan melihat kedua pasusu itu.
"Echanie!" Ucap Renjun dengan mata berbinar miliknya lalu turun dari gendongan jaemin dan memeluk lengan Haechan manja.
"Kenapa kalian tiba-tiba kemari?" Ucap Haechan bingung lalu berjalan menuju ruang tengah dengan jaemin yang mengikuti dari belakang.
"Biasa mood bumil." Ucap jaemin melihat istrinya yang semakin menggemaskan itu.
"Aaa, injunie kandungannya sehat-sehat aja kan?" Ucap Haechan.
"Hmm." Ucap renjun sembari tersenyum senang sekali.
Lalu merekapun sampai di ruang tengah dan melihat jeno ada disana.
"Kau ada disini ternyata jeno?" Ucap jaemin lalu duduk dengan renjun disebelahnya dan Haechan dihadapan renjun.
"Iya. Biasalah." Ucap jeno sembari menatap renjun dengan tatapan yang sulit untuk diartikan.
"Nana." Ucap renjun manja lalu menyandarkan kepalanya pada dada bidang suaminya itu.
"Kenapa hmm? Mengantuk?" Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun, dia sangat paham perubahan renjun, bahkan perubahan tidurnya juga. Renjun bisa secara tiba-tiba tidur dimanapun jika dia mengantuk. Membuatnya menjadi sangat menggemaskan.
"Anio. Nana, injunie ingin tteokbokki." Ucap renjun dengan sangat manja sekali.
"Baiklah, biar Nana belikan dulu. Injunie disini saja dengan Haechan dan jeno." Ucap jaemin hendak beranjak tapi ditahan oleh renjun.
"Kenapa?" Bingung jaemin.
"Aku ingin Nana membuatnya disini. Bolehkan Haechan?" Ucap renjun dengan ekspresi wajah yang sangat menggemaskan.
"Hmm. Tentu saja boleh. Ayo jaemin, biar aku antar ke dapur dan menyiapkan bahan-bahan nya." Ucap Haechan tersenyum lalu berdiri dan jaeminpun juga berdiri setelah renjun duduk dengan benar lalu mengikuti ke dapur.
Setelah kepergian keduanya, renjun hanya diam saja sembari memainkan ponsel jaemin, lagi dan lagi. Karena menurutnya ponsel jaemin lebih menarik. Bahkan dia tidak perduli dengan jeno yang sedari tadi menatapnya. Jeno benar-benar tidak bisa mengalihkan pandangannya dari renjun, kenapa dia harus menyakiti makhluk mungil itu dulu? Kenapa dia jadi jahat? Dan kenapa takdir sangat buruk sekali karena menjadikan jeno sepupu tirinya. Kenapa semua harus menjadi seperti ini?
Renjun lama kelamaan menjadi sangat risih karena tatapan jeno padanya lalu diapun mematikan ponsel jaemin lalu menatap datar jeno. Hingga membuat jeno bingung.
"Berhenti menatapku Lee jeno." Datarnya.
"Ne?"
"Aku tau kau menatapku sejak tadi. Jangan membuatku seolah-olah menjadi orang jahat karenamu. Ingat kau punya Haechan dan ingat aku ini istri Na Jaemin." Ucap renjun datar.
"Aku tau. Aku hanya mau meminta maaf padamu." Ucap jeno.
"Aku sudah memaafkanmu. Jadi, jangan membahas soal itu lagi." Ketusnya.
"Baiklah. Maaf." Ucap jeno dan renjun hanya mengangguk lalu kembali memainkan ponsel milik jaemin.
Di dapur....
"Ini semua bahan-bahan nya jaemin. Apa kau butuh yang lainnya lagi? Seperti apron misalnya." Ucap Haechan.
"Tidak perlu. Aku tidak membutuhkannya." Ucap jaemin mulai membuat tteokbokki.
"Jaemin?"
"Hmm."
"Kau tau, tadi jeno datang dalam keadaan kacau. Dia mengatakan kalau mommy Yesung dan Daddy Donghae akan berpisah." Ucap Haechan. Sontak saja membuat jaemin menghentikan acara memotongnya sesaat.
"Bagaimana mungkin?"
"Kau tau mark Lee bukan?" Dan jaemin hanya mengangguk. Dia sangat jelas tau siapa itu Mark Lee, karena dia adalah sahabat lama jeno.
"Dia bukan anak mommy Yesung. Tapi, anak Daddy Donghae dengan kekasihnya. Mommy Yesung dan Daddy Donghae di jodohkan. Bukan itu saja yang membuatnya menjadi kacau."
"Apa lagi?"
"Mommy Yesung ternyata adalah anak tiri dari Mama winwin, mertuamu."
"Bagaimana mungkin? Mereka bahkan tidak terlihat akrab."
"Mama win sangat tidak suka dengan mommy yesung karena telah menikah dengan ayahnya dan membuat ayahnya meninggalkannya begitu saja. Itulah yang membuat mommy Yesung menuruti saja permintaan Mama win untuk tidak saling mengenal."
"Jadi? Renjun secara tidak langsung adalah sepupu tiri jeno? Dan jeno menyakitinya dulu?" Ucap jaemin dan Haechan mengangguk.
"Lalu apa yang akan dia lakukan sekarang?"
"Dia ingin mengatakan pada renjun dan meminta maaf padanya. Tapi, aku melarangnya karena sekarang bukan saat yang tepat. Aku takut calon anak kalian kenapa-napa jika renjun mendengar kabar mengejutkan ini."
"Kau benar. Makasih karena sudah menyarankannya hal itu, aku tidak mau renjun dan calon anakku kenapa-napa." Ucap jaemin datar.
"Aku tau itu. Aku bisa melihat dengan jelas kalau kau sangat mencintainya lebih dari dirimu sendiri."
"Aku tidak akan membantah untuk hal itu."
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya? 🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (Jaemren) END✔
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! slow update hanya fiksi belaka Start: 12 Juni 2021 End: 15 April 2022
