Seorang pemuda mungil yang terlihat sangat cantik dan lucu keluar dari taxi yang mengantarkannya pada salah satu rumah sakit, diapun masuk dengan sangat terburu-buru sembari membawa kopernya dengan airmata yang telah mengalir tanpa henti dari mata rubahnya nan cantik itu.
Diapun segera berjalan keruang icu tempat sang ayah di rawat dan melihat sang ibu yang tengah berbicara dengan dokter lalu melihat dokter pergi dan diapun menghampiri ibunya itu.
"Mama?" Panggilnya melihat sang ibu yang sudah kembali menangis saat melihat anak satu-satunya dia dan suaminya itu. Lalu diapun memeluk sang anak dengan sangat erat.
"Papa injunie. Apa yang akan kita lakukan? Hikss..." Ucap winwin, sang mama yang menangis dengan sangat keras sembari memeluk tubuh mungil ana.
"Tenang Mama. Injunie sudah berada disini. Kita bisa membuat papa sembuh. Injunie akan melakukan apapun. Kita akan bersama selalu dengan papa. Injunie sudah membawa uang untuk mengoperasi papa." Ucap renjun sembari melepaskan pelukan winwin dan menghapus airmata mamanya itu.
"Uang itu tidak cukup renjun. Uang yang kau bawa saat ini hanya cukup untuk membayar biaya papamu selama seminggu ini. Tidak untuk operasi. Dan kita juga sudah tidak punya apa-apa lagi. Perusahaan bangkrut." Ucap winwin menangis.
Renjun sebenarnya sangat terpukul dengan keadaan keluarga nya saat ini. Dia tidak pernah takut kalau sampai hidup miskin, tapi dia selalu memohon untuk selalu bersama dengan orangtuanya bukan malah seperti ini. Apa yang harus dia lakukan sekarang ini? Dia tidak punya uang apapun lagi.
"Mama tenang saja. Injunie akan kerja apapun. Injunie akan bisa membayar uang operasi papa." Ucap renjun bersikeras.
"Tapi bagaimana caranya sayang? Kau baru saja mendapatkan lisensi melukismu? Belum ada orang yang kenal dengan karyamu." Ucap winwin.
"Aku akan mengabaikan lisensi itu. Aku akan kerja apapun Mama. Mama tenang saja. Sekarang Mama, duduklah. Aku akan pulang." Ucap renjun tersenyum.
"Ini alamat rumah baru kita sayang." Ucap winwin memberikan secarik kertas pada renjun.
"Baiklah mama. Renjun akan kembali saat malam, renjun janji akan mendapatkan biaya itu. Mama tidak perlu cemas. Ini uang yang Renjun punya. Mama bayar agar papa bisa bertahan. Injunie pulang." Ucap renjun lalu diapun pergi setelah memberikan uang itu pada winwin.
Sesampainya renjun di apartemen kecil, dia hanya meletakkan kopernya lalu diapun segera bergegas pergi tanpa beristirahat dan diapun membuka ponselnya untuk melihat apakah ada lowongan kerja paruh waktu agar dia bisa segera melamar. Dan diapun mendapatkan lewat ponselnya ada beberapa lowongan walaupun hanya menjaga di mini market, pelayan di cafe, juga ob tidak masalah. Renjunpun memasukkan semua lamarannya ketempat itu. Hingga dia sekarang berada di sebuah mini market bersama dengan orang yang juga kerja paruh waktu dari pagi sampai siang bernama Zhong chenle.
"Jadi apa Gege sudah mengerti?" Ucap chenle dengan sangat ramah.
"Hmm. Makasih chenle." Ucap renjun tersenyum.
"Kalau begitu, aku akan pulang. Aku juga harus sekolah." Ucap chenle melepaskan rompi khas mini market.
"Kau masih bersekolah?" Ucap renjun kaget.
"Hmm. Aku mahasiswa ge. Kalau begitu aku duluan. Bye bye Gege." Ucap chenle lalu diapun berjalan kearah halte bus sembari menggunakan earphodnya dan mengotak atik ponselnya lalu diapun tertarik dengan salah satu berita mengenai kebangkrutan perusahaan Huang corp dan mengekliknya.
Huang corp dikabarkan mengalami kebangkrutan dan sekarang Huang Yuta selaku ceo dari Huang corp tengah dirawat di rumah sakit
Bahkan sekarang keluarganya telah pindah ke apartemen yang lebih kecil. Anak satu-satunya Huang Yuta itu telah menginjakkan kakinya di Korea dan banyak dari para pengusaha mengincarnya sebagai istri ataupun menantu. Apakah pada akhirnya yuta akan menikahkan anaknya untuk tetap membuat Huang corp berdiri?
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (Jaemren) END✔
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! slow update hanya fiksi belaka Start: 12 Juni 2021 End: 15 April 2022