Hari ini adalah hari yang paling dinantikan oleh jaemren, bahkan keluarga juga ikut menanti hari bahagia keduanya.
Jaemin menunggu renjun di altar dengan sangat tampan bahkan sangat menggoda semua pasang mata. Dan pintu pun terbuka menampilkan yuta yang memegang tangan anaknya. Bahkan renjun sangat terlihat cantik dan mempesona.
Jaemin tersenyum menyambut renjun dan diapun menggenggam tangan itu sembari mengagumi kecantikan pria hamil yang ada dihadapannya itu.
"Baiklah tuan Na. Silahkan bacakan janji sucinya terlebih dahulu." Ucap pendeta.
"Huang Renjun, saya Na Jaemin mengambil engkau sebagai suamiku, menemaniku selama suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin selamanya."
"Na Jaemin, saya Huang Renjun menerima engkau sebagai suamiku, menemaniku selama suka maupun duka, sehat maupun sakit, kaya maupun miskin selamanya."
"Selamat tuan Na jaemin dan Huang Renjun telah sah sebagai pasangan."
Semua undangan yang datang langsung bertepuk tangan untuk pasusu itu.
"Silahkan pasangkan cincinnya tuan."
Dan seketika terlihat anak kecil yang datang dan memberikan kotak cincin itu pada jaemin, lalu jaeminpun tersenyum dan memakaikannya pada jari manis sebelah kanan renjun begitu pula sebaliknya.
"Silahkan cium pengantin mu." Jaemin pun tersenyum sedangkan renjun sudah memerah karena hal itu, lalu jaeminpun menarik pinggang renjun untuk mendekat dan mencium bibir manis yang menjadi candunya itu. Sedangkan renjun hanya menerima ciuman itu dan tersenyum. Semua undangan yang melihat bertepuk tangan dan bersorak karena pasusu tersebut.
Setelah acara pembacaan janji suci itu. Sekarang jaemin dan renjun duduk di pelaminan dan melihat banyaknya tamu undangan yang semakin berdatangan. Jaemin sebenarnya ingin membawa renjun berjalan untuk menyapa kolega kerjanya. Tapi, tidak mungkin mengingat renjun sedang mengandung saat ini.
"Injunie? Bagaimana dengan perutmu? Apa baik-baik saja?" Ucap jaemin cemas.
"Hmm. Aku baik-baik saja nana." Ucap renjun tersenyum dan jaemin cukup lega mendengarnya. Lalu Hyunjin, hanjis, bomin dan hwall pun naik keatas pelaminan untuk bersalaman dengan pasusu itu.
"Selamat ya jaem. Sekarang kau sudah menikah." Ucap Hyunjin.
"Makasih. Makanya cari kekasih segera." Ucap jaemin datar tapi terkesan mengejek.
"Terserah saja. Kau bisa mengejekku sekarang." Ucap Hyunjin lalu diapun bersalaman dengan renjun yang hanya tersenyum padanya dan turun lebih dulu.
"Jaemin selamat kau mendapatkan uke yang di incar semua orang. Aku sangat iri." Ucap hanjis.
"Jangan sampai aku membunuh mu karena kau mengagumi istriku." Ucap jaemin datar.
"Baiklah. Aku juga tidak akan segila itu." Ucap hanjis lalu diapun bersalaman dengan renjun.
"Selamat dan makasih karena sudah meluluhkan sih manusia es itu." Ucap hanjis tersenyum.
"Hmm." Ucap renjun mengangguk dan tersenyum.
"Selamat jaem. Semoga kau selalu bahagia." Ucap bomin.
"Selamat jaemin Hyung." Ucap hwall tersenyum.
"Selamat renjun-ssi." Ucap bomin lalu menunggu hwall untuk turun bersama.
"Selamat renjun ge." Ucap hwall lalu memeluk renjun dan renjunpun membalas pelukan hwall.
"Makasih telah datang hwall. Segeralah menyusul." Ucap renjun.
"Pasti. Tapi setelah Hyung ku." Ucap hwall tersenyum lalu melepaskan pelukannya dan turun bersama dengan bomin sembari menggenggam tangan kekasihnya itu.
"Apa kau lapar sayang?" Ucap jaemin setelah mereka berdua kembali duduk.
"Tidak tapi aku ingin stroberi." Ucap renjun.
"Baiklah. Tunggu sebentar." Ucap jaemin lalu diapun melihat jisung yang juga melihat padanya dan diapun mengkodenya untuk naik ke atas.
"Ada apa jie?"
"Aku ke jaemin Hyung dulu. Kurasa dia butuh sesuatu." Ucap jisung.
"Baiklah." Ucap chenle mengerti lalu bergabung dengan kunyang dan nohyuck. Sedangkan xiaodery sedang bersama dengan Mark di salah satu tempat duduk.
"Iya Hyung, ada apa?" Ucap jisung.
"Apa kau bisa membelikan stroberi?" Ucap jaemin.
"Aaaa, renjun ge mengidam?" Ucap jisung melihat kakak iparnya itu.
"Hmm." Ucap renjun lalu diapun bersandar pada jaemin.
"Baiklah. Aku pergi dulu." Ucap jisung lalu turun kembali.
Saat jisung akan pergi dengan chenle. Yangyang menghentikan mereka.
"Mau kemana jie?" Ucap Yangyang.
"Renjun ge menginginkan stroberi. Aku akan membeli stroberi dengan chenle sebentar."
"Aaa, stroberi. Aku membawanya untuk jaga-jaga. Tunggu sebentar." Ucap Yangyang lalu diapun pergi menuju ruang tunggu dan diapun langsung kembali sembari membawa sekotak stroberi lalu memberikan pada jisung.
"Baiklah. Makasih Hyung " Ucap jisung.
"Apapun itu. Renjun adalah sepupuku." Ucap Yangyang
"Baiklah, aku mengantarnya dulu." Ucap jisung lalu kembali naik keatas pelaminan.
Renjun sangat berbinar melihatnya dan diapun langsung mengambilnya dari tangan jisung. Jisung hanya tersenyum karena kakak iparnya yang sedang hamil muda ini sangat menggemaskan sekali. Bahkan jaemin berusaha menahan rasa gemasnya itu.
"Makasih ya jie." Ucap jaemin tersenyum pada adiknya itu.
"Sama-sama Hyung. Aku kebawah dulu." Ucap jisung tersenyum lalu turun.
"Kau sangat menyukainya ya." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.
"Hmm ini sangat lezat. Nana mau?" Ucap renjun menyodorkan didepan mulut jaemin.
"Tidak injunie. Kau saja ya." Ucap jaemin tersenyum.
"Tidak mau. Aku mau Nana juga memakannya." Ucap renjun dengan sangat menggemaskan. Dan jaemin yang tidak bisa menolak langsung mengangguk lalu memakannya dengan ekspresi yang sangat tidak bisa di jelaskan dan menelannya dengan cepat.
"Enak kan?" Ucap renjun dengan senyum dan puppy eyes yang sangat menggemaskan.
"Hmm. Iya sayang." Ucap jaemin tersenyum dan berusaha menghilangkan rasa stroberi pada mulutnya karena demi apapun dia sangat membenci buah berwarna merah itu. Tapi demi anaknya dia rela melakukannya.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (Jaemren) END✔
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! slow update hanya fiksi belaka Start: 12 Juni 2021 End: 15 April 2022
