Dua anak Adam masih bergelung dalam selimut yang hangat itu. Dan yang lebih mungil mulai mengusak pada dada yang lebih besar karena terganggu terhadap cahaya matahari yang menuntut untuk masuk kedalam penglihatannya.
Jaemin akhirnya terbangun dari tidurnya dan tersenyum melihat renjun mengusak padanya lalu diapun mengelus kepala renjun sembari menatap wajah cantik tunangannya yang serasa seperti mimpi karena sekarang dia berada didekatnya.
"Injunie. Ayo bangun. Apa kau ingin tidur terus?" Ucap jaemin lembut.
"Eung? Nana? Jam berapa ini?" Ucap renjun sembari mengerjapkan matanya dengan sangat menggemaskan.
"Jam 07:00."
"Aku akan tidur sebentar lagi. Aku masih sangat lelah nana." Ucap renjun lalu kembali menutup matanya.
"Kau kemari hanya untuk tidur hmm?" Ucap jaemin dengan nada kesal yang dibuat-buat olehnya.
"Hmm." Deheman renjun sebagai jawabannya. Jaemin benar-benar tidak tahan dengan sikap menggemaskan tunangannya itu. Hingga dia menghadap pada tunangannya dan mencium berkali-kali bibir merah merekah itu sampai renjun membuka mata serupa rubah itu.
"Hentikan Nana. Jangan menciumku lagi." Ucap renjun menutup bibirnya tapi tidak membuka matanya.
"Makanya buka matamu. Dan ayo bangun." Ucap jaemin terkekeh lucu.
"Aku masih mengantuk Nana. Lagian, kenapa harus bangun pagi-pagi? Kau mau membawaku jalan-jalan?" Ucap renjun membuka matanya secara perlahan.
"Kau ingin jalan-jalan?" Ucap jaemin dengan tatapan berbinarnya.
"Ani. Aku ingin tidur, aku kemarin tidak bisa tidur karena memikirkan datang kemari tanpa memberitahumu." Ucap renjun lalu menutup matanya dan memeluk jaemin erat.
"Kenapa bisa?" Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit itu.
"Aku hanya memikirkanmu." Ucap renjun.
"Kau pergi kemari dengan pesawat pribadi kan?" Ucap jaemin.
"Hmmm. Tapi tetap saja aku masih mengantuk. Sekarang yang perlu kau lakukan hanya peluk aku dan biarkan aku tidur." Ucap renjun lalu menyamankan tubuhnya pada pelukan jaemin dan menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher jaemin dan dalam seketika jaeminpun mendengar dengkuran halus dari mulut renjun dan tersenyum lalu mengecupi kepala renjun.
"Baiklah. Tidurlah dengan nyenyak aku akan menuruti permintaanmu kali ini." Ucap jaemin lalu kembali menutup matanya untuk kembali masuk kedalam alam mimpinya seketika.
Sementara dilantai 1 mansion tersebut terlihat para maid yang kembali bekerja dan juga bibi kang yang mengontrol semua kegiatan dirumah itu.
"Maaf bibi kang? Tuan Na sudah bangun belum ya?" Ucap bangchan.
"Sepertinya belum bangchan. Kamarnya masih tertutup dengan rapat." Ucap bibi kang.
"Kenapa tidak bibi kang bangunin saja." Ucap bangchan yang sepertinya lupa kalau sekarang ada tunangan sang atasan disana.
"Kamu gak lupakan kalau ada nyonya Na didalam." Ucap bibi kang.
"Aaaa, aku lupa bibi." Ucap bangchan sembari menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.
"Yasudah. Saya kekantor duluan aja bibi. Masih ada banyak kerjaan." Ucap bangchan kembali lalu diapun langsung pamit ke perusahaan itu.
Kembali lagi ke kamar, terlihat jaemin yang kembali terbangun dalam tidurnya dan melihat tunangannya yang masih tertidur dengan sangat nyaman dalam dekapannya. Lalu diapun melepaskan secara perlahan pelukan itu untuk membersihkan lebih dulu badannya baru membangunkan tunangannya itu.
Setelah beberapa menit kemudian, jaeminpun selesai dengan acara mandinya dan diapun tersenyum melihat renjun layaknya bayi kecil yang bergelung dengan selimutnya.
"Injunie. Ayo bangun sayang. Kita harus sarapan." Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun. Tapi, renjun hanya menggeliat tanpa membuka matanya hingga jaemin semakin gemas lalu mendekatkan wajahnya pada wajah renjun lalu diapun mencium bibir merah merekah milik kekasihnya yang benar-benar sangat manis baginya dan menjadi candu baginya.
Renjun yang merasakan benda kenyal menempel pada bibirnya langsung mengerjapkan matanya secara perlahan lalu diapun melihat jaemin yang menciumnya. Semakin lama malah semakin dalam dan renjunpun langsung mengalungkan tangannya pada leher jaemin hingga jaemin berakhir mengukung tubuh yang lebih mungil dan ciuman itu semakin menjadi-jadi dan mereka semakin saling menyesap juga berbagi Saliva.
"Mhhhh..." Satu desahan lolos dalam ciuman itu karena jaemin menggigit bibir bawah renjun dan melesakkan lidahnya untuk mengabsen semua yang ada di dalam mulut renjun.
Ciuman itu bertahan sekitar 5 menit hingga renjun akhirnya memukul dada jaemin karena dia yang telah kehabisan nafas, jaemin yang mengerti langsung melepaskan ciumannya dan melihat renjun yang berusaha mengais oksigen yang banyak sekali bahkan wajahnya yang memerah sungguh sangat menggemaskan dan itu juga terlihat sexi dimata jaemin karena ulahnya. Renjun yang berantakan dan bibir renjun yang membengkak karena ulahnya membuat jaemin sulit untuk menahan dirinya sendiri saat ini.
"Manis. Masih sama." Ucap jaemin tersenyum dan menghapus Saliva yang tercecer di bibir dan dagu renjun lalu mengecup singkat bibir yang menjadi candunya itu. Bahkan jaemin tidak berniat untuk melepaskan kungkungannya pada renjun.
"Jangan berlebihan tuan Na. Awas, aku mau mandi." Ucap renjun kesal karena terkadang jaemin terlalu berlebihan saat menciumnya walaupun dia juga ikut terbuai sih.
"Baiklah. Jangan marah begitu, lucu tau. Lagian kamu nya sih yang salah. Dari tadi aku bangunin bukannya bangun malah lanjutin tidur lagi." Ucap jaemin tersenyum lalu diapun duduk untuk melepas kungkungannya pada renjun.
Renjun yang kesal langsung berlari ke toilet dan itu membuat jaemin benar-benar sangat gemas pada tingkah tunangannya itu.
"Apa dia benar-benar sudah berusia 22 tahun. Kenapa sangat menggemaskan sekali." Monolog jaemin sembari tersenyum konyol saking lebarnya.
∆∆∆
Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan selalu😁
We love you💚😍😘

KAMU SEDANG MEMBACA
Married (Jaemren) END✔
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! slow update hanya fiksi belaka Start: 12 Juni 2021 End: 15 April 2022