44 END!

4.3K 270 3
                                    




Beberapa Minggu kemudian, terlihat jaemin yang tengah menunggu istrinya yang tengah hamil besar itu untuk bersiap-siap karena mereka akan menghadiri acara pernikahan Haechan dan jeno. Mengenai renjun yang sempat kecewa dengan winwin sudah membaik seperti biasanya.

Sekarang jaemin asyik tersenyum menunggu istrinya yang tengah duduk di meja rias dan merasa tidak sabar dengan kelahiran anak kembar mereka itu. Benar-benar sangat mendebarkan.

"Nana? Kenapa melihat injunie terus?" Ucap renjun yang melihat pantulan suaminya itu dari cermin. Jaemin lantas semakin tersenyum lalu mendekat pada istrinya itu dan memeluk lehernya.

"Aku sangat tidak sabar menantikan sih kembar terlahir ke dunia ini.' Ucap jaemin tersenyum lalu mengecup pipi istrinya yang semakin chubby itu. Renjun juga ikut tersenyum lalu mengelus perutnya yang membesar itu.

"Aku juga tidak sabar menantikan mereka terlahir. Pasti akan sangat menggemaskan." Ucap renjun.

"Tentu saja. Mama nya saja menggemaskan. Anaknya pasti lebih menggemaskan lagi." Ucap jaemin dan sontak membuat renjun merona karena malu.

"Sudahlah. Jangan menggodaku terus tuan Na. Ayo kita pergi." Ucap renjun melepaskan pelukan jaemin pada lehernya lalu berdiri.

"Baiklah. Ayo kita segera pergi nyonya Na." Ucap jaemin lalu menggandeng tangan renjun dan segera pergi ke gedung tempat acara itu.





























At. Gedung acara pernikahan nohyuck.

Renjun dan jaeminpun melihat banyak kolega baik dari keluarga johnten, yuwin, jaeyong, bahkan ilyoung juga mereka melihat Yangyang dan Kun. Begitupula dengan chenji. Mereka berdua langsung menghampiri mereka semua.

"Kau sudah datang sayang?" Ucap winwin dan taeyong langsung memonopoli istri mungil dari Na Jaemin itu. Sedangkan jaemin hanya merenggut melihat istrinya diambil oleh ibu dan mertuanya. Jisung yang melihat ekspresi hyungnya itu tertawa pelan lalu menepuk bahu hyungnya itu.

"Apa?" Datar jaemin pada adiknya itu.

"Yang sabar ya hyung." Ucap jisung tersenyum senang melihat penderitaan hyungnya itu.

"Hmm." Datar jaemin lalu tiba-tiba Hyunjin menghampiri kakak beradik itu.

"Jaem?"

"Ada apa?"

"Ayo keruangan tunggu jeno sebentar, dia mendadak memanggil kita semua."

"Semuanya sudah ada disana?"

"Hmm. Ayo."

"Jie. Nanti kalau renjun mencari hyung bilang padanya kalau Hyung ke ruang tunggu jeno."

"Oke Hyung, kau tenang saja." Ucap jisung lalu keduanya pun pergi.

Sedangkan para ayah sedang asyik berbincang-bincang sebelum acara pernikahan dimulai.

"Johnny? Kau benar-benar tidak mengundang Donghae Hyung?" Ucap yuta.

"Tentu saja. Itu permintaan jeno dan Haechan, lagian pria brengsek sepertinya tidak pantas datang. Kau kan tau betapa menderitanya Yesung Hyung." Ucap Johnny.

"Memang benar." Ucap yuta.

"Sudahlah Hyung, sekarang kita hanya perlu fokus pada pernikahan dan kebahagiaan hari ini." Ucap jaehyun.

"Hmm. Kali ini aku setuju dengan jaehyun." Ucap taeil.

"Hyung benar." Ucap Johnny dan yuta bersamaan.

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang