21

4.1K 350 5
                                        


Jaemin dan renjun keluar dari kamar dan diapun melihat bibi kang yang sedang mengontrol para pegawai yang bekerja di mansion besar itu.

"Pagi tuan nyonya." Ucap bibi kang tersenyum.

"Pagi bibi." Ucap renjun tersenyum manis.

"Tuan dan nyonya tidur dengan nyenyak kan?" Ucap bibi kang.

"Tentu saja." Ucap jaemin datar.

"Baiklah. Sarapan telah selesai silahkan menikmatinya tuan, nyonya." Ucap bibi kang tersenyum lalu renjunpun meninggalkan jaemin lebih dulu karena dia benar-benar sangat kelaparan. Jaemin hanya mengikuti dengan senyum kecil karena tunangannya sangat lucu sekali.

Saat tengah sarapan. Jaemin hanya di kancangi oleh renjun, karena dia sibuk dengan sarapannya yang begitu lezat menurutnya itu. Dia juga lebih bahagia ntah karena apa.

"Kau akan mengabaikanku terus ya injunie." Ucap jaemin kesal.

"Tidak. Aku hanya fokus makan tuan Na." Ucap renjun lalu kembali menyantap makanannya itu. Jaemin hanya tersenyum lalu diapun pindah sedikit lebih dekat dengan tunangannya itu dan mengusak rambut renjun dengan sangat gemas.

"Nana! Aku sudah merapikannya tadi. Kan jadi berantakan lagi." Ucap renjun kesal.

"Tidak masalah. Kau semakin menggemaskan jika begini." Ucap jaemin tersenyum.

"Kau menyebalkan." Ucap renjun mempoutkan bibirnya tanpa sadar ada sisa tea di sudut bibirnya.

Cup.

Renjun membulatkan matanya karena jaemin mencium sembarangan dirinya.

"Wae?" Ucap jaemin sembari membersihkan bibir renjun.

"Apa yang kau lakukan tuan Na?" Ucap renjun kesal lalu menutup mulutnya.

"Menciummu. Kenapa?" Ucap jaemin santai.

"Kau menyebalkan tuan Na. Aku marah padamu." Ucap renjun beranjak dari duduknya hendak pergi tapi jaemin menahan tangannya lebih dulu dan menarik tunangannya itu hingga jatuh di pangkuannya. Karena jaemin tau renjun sekarang sedang malu bukan marah padanya. Sungguh menggemaskan.

"Jangan marah lagi injunie. Aku mohon." Ucap jaemin mengeratkan pelukannya pada perut rata tunangannya itu dan menyandarkan kepalanya pada bahu sempit itu.

"Aku malu. Kau tau itu." Cicit renjun dengan wajah memerah. Mendengar hal itu, jaemin dengan mudahnya membalikkan badan renjun dan menghadap padanya dengan tangan yang melingkar pada pinggang ramping tunangannya itu.

"Arra. Tidak perlu malu lagi. Mengerti?" Ucap jaemin tersenyum.

"Kau tetap menyebalkan tuan Na" Ucap renjun lalu menyembunyikan wajahnya yang memerah diantara ceruk leher jaemin. Jaemin hanya tertawa kecil melihat tingkah renjun yang benar-benar sangat menggemaskan.










































____________









































At. Korea

Terlihat jeno yang telah memasuki kawasan mansion keluarga haechan. Diapun menghubungi haechan. Haechan yang masih tertidur mengambil ponselnya dan mengangkatnya tanpa melihat sama sekali siapa yang menghubunginya.

"Hmm."

"Apa kau masih tidur haechan?" Ucap jeno yang tersenyum lebar.

"Ini siapa?" Ucap haechan yang masih belum sepenuhnya sadar.

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang