Epilog😘

3.6K 245 5
                                    

15 tahun kemudian....

Terlihat sih kembar yang dulu masih kecil sekarang sudah berada di bangku sekolah menengah atas dan tengah bertengkar setelah pulang sekolah.

"Kau ini kenapa pakai acara bertengkar coba Sunghoon." Kesal Minhee.

"Mau bagaimana lagi? Kau juga tau sendiri mereka sangat menyebalkan. Bisa-bisanya mereka menjelekkan Mama dan mengatakan Mama tidak pantas bersama papa." Kesal Sunghoon.

"Aku juga kesal. Tapi, kau tidak perlu bertengkar dengan mereka dan membuat mereka terluka parah darimu bukan? Kalau mama tau bagaimana? Kau tau sendiri Mama tidak suka anaknya terluka kan?" Ucap Minhee kesal lalu duduk di sofa ruang tengah itu.

"Sudah kenapa kau yang ribut. Tenang saja, aku akan mempertanggungjawabkan perbuatanku sendiri. Aku tidak akan membawa-bawa namamu sama sekali. Jadi tenanglah, kepalaku semakin pusing mendengar celotehan mu itu." Ucap sunghoon datar.

"Kau benar-benar sangat menyebalkan." Ucap Minhee lalu diapun pergi kelantai dua mansion itu untuk masuk kekamarnya, bersyukurlah karena jaemin dan renjun tidak berada dirumah saat ini. Mereka sedang menjemput ketiga adik mereka yang berada di sekolah menengah pertama. Setidaknya untuk sekarang dia harus meminta tolong pada adik kembarnya itu untuk mengobati lukanya ini.

Minhee yang kesal langsung mencampakkan tasnya begitu saja di dalam kamarnya yang memiliki pintu penghubung antara kamarnya dan sunghoon bahkan dengan kedua kamar adiknya yang lain. Kata papanya itu untuk mempermudahkan mereka untuk tidak perlu keluar masuk jika ingin bertemu.

Minhee benar-benar kesal dan diapun menjatuhkan tubuhnya keatas tempat tidur itu sembari memejamkan matanya. Tapi, semuanya tidak berlangsung lama karena dia mendengar pintu penghubung terbuka dan tertutup kembali. Tanpa membuka mata pun dia tau kalau yang masuk adalah kembarannya itu.

"Apa?" Datar Minhee.

"Tolong aku kali ini Minhee. Aku mohon." Ucap sunghoon lalu duduk di sebelah Minhee yang masih menutup matanya. Minhee sontak saja menghela nafasnya lalu membuka matanya dan duduk untuk mengambil P3K.

"Makanya jangan berkelahi. Buat repot orang lain saja." Kesal Minhee tapi tetap mengobati Sunghoon. Sunghoon hanya diam saja dan tersenyum kecil karena adik kembarnya ini benar-benar sangat mirip dengan ibu mereka saat sedang marah pada ayah mereka.

"Jangan tersenyum. Tidak ada yang menyuruhmu tersenyum tuan muda Na sunghoon." Ucap Minhee ketus sembari terus mengobati kembarannya itu.

"Habisnya kau menggemaskan. Kau mirip dengan papa sepertiku, tapi auramu seperti Mama. Aku hanya senang saja memiliki kembaran sepertimu. Maaf karena telah merepotkan mu." Ucap sunghoon.

"Hmm. Lagian aku juga cukup bersyukur memiliki kembaran sepertimu. Intinya lain kali jangan ulangi lagi. Mengerti?" Ucap Minhee.

"Siap kapten." Ucap sunghoon tersenyum sembari memberikan hormat membuat Minhee ikut tersenyum karena tingkah kembarannya itu.

Sementara itu di lantai bawah mansion, renjun, jaemin, dan ketiga anak mereka Junlin, sunyool dan Ayden telah sampai dirumah lalu renjunpun melihat ke sekeliling mansion itu.

"Bibi? Dimana sih kembar?" Tanya renjun pada salah satu maid pasalnya saat dijalan tadi dia mendapat telpon dari wali kelas nya kalau Sunghoon bertengkar lagi.

"Tuan muda Na ada didalam kamarnya nyonya." Ucap bibi.

"Junlin, sulyoon, Ayden segera bersih-bersih lalu turun untuk makan siang. Mengerti?" Ucap renjun pada ketiga anaknya yang terpaut setahun itu.

"Iya Mama." Ucap ketiga anaknya yang sangat mirip dengan mereka itu lalu pergi kekamarnya.

"Sayang, jangan terlalu keras sama mereka nantinya." Ucap jaemin tersenyum.

"Iya Nana. Aku mengerti, aku hanya ingin melihat keadaan Sunghoon saja. Lagian aku yakin Sunghoon tidak sepenuhnya bersalah. Hanya saja dia sama denganmu." Ucap renjun tersenyum pada suaminya yang telah memasuki kepala empat itu.

"Tentu saja. Akukan papanya." Ucap jaemin tersenyum.

"Hmmm, kau juga bersih-bersih lah." Ucap renjun tersenyum.

"Oke sayang." Ucap jaemin lalu diapun mengecup pipi Chubby istrinya itu lalu segera pergi kekamar mereka. Sedangkan renjun langsung menuju kamar anak sulungnya itu.

Tok....tok....tok....

Minhee dan sunghoon seketika saling bertatapan dan takut dengan siapa orang yang berada dibalik pintu kamar Minhee itu.

"Minhee, Mama tau Sunghoon ada disini. Apa mama boleh masuk?"

Minhee benar-benar menghela nafas beratnya.

"Iya ma. Masuk aja langsung tidak dikunci kok pintunya." Ucap Minhee.

Ceklek.

Renjun lantas mendekat kearah kedua anak kembarnya itu lalu melihat wajah sunghoon yang benar-benar dihiasi memar walaupun tidak banyak.

"Maafkan Sunghoon ma." Ucap sunghoon menunduk.

"Maafkan Minhee juga Mama." Ucap Minhee.

"Apa Mama bilang pada kalian, terutama sama kamu Sunghoon. Jangan bertengkar bukan? Mama tidak suka anak mama bertengkar." Ucap renjun yang harus extra bersabar menghadapi anaknya yang benar-benar seperti fotokopian jaemin itu.

"Maafkan Sunghoon ma. Tapi, Sunghoon tidak sepenuhnya bersalah." Ucap sunghoon menunduk karena tidak bisa melihat wajah kecewa ibunya itu.

"Sudahlah. Mama tidak marah pada kalian. Hanya saja mama tidak suka melihat anak-anak Mama bertengkar dan terluka. Mengerti?" Ucap renjun sembari melihat sih kembar yang menunduk itu.

"Sudah jangan menunduk lagi. Mama tidak marah sama kalian. Mama hanya cemas sama kalian." Ucap renjun sembari memeluk kedua anaknya itu.

"Mianhe Mama." Ucap keduanya.

"Hmm. Sudah sekarang kalian bersih-bersih lalu turun ke bawah. Mama akan siapkan makan siang dulu, mengerti?" Ucap renjun tersenyum setelah melepaskan pelukan anak kembarnya itu. Dan keduanya hanya mengangguk lalu renjunpun keluar dari kamar anaknya itu.

Baik Minhee ataupun sunghoon dan kedua adik mereka sangat bersyukur sekali karena memiliki orangtua seperti jaemin dan renjun. Dia hanya berharap keluarga mereka tetap bahagia seperti ini. Hanya itu saja. Mereka tidak ingin yang lain lagi. Mereka hanya ingin tetap bersama Mama, papa, dan adik mereka saja.


































__________________

Oke sekian untuk book yang ini😁
Maaf jika ada kesalahan selama book ini berlangsung😁
Makasih juga dengan dukungannya😁
We love you💚😍😘
Nantikan karya aku yang lainnya ya😁

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang