33

3.3K 316 7
                                    



Disini sekarang semua orang, berada di tempat peristirahatan terakhir Choi Beomgyu karena memang perusahaan kang sangat banyak bekerja sama dengan perusahaan lainnya.

"Chani?" Ucap renjun yang telah berada dihadapan temannya itu.

"Renjun?" Ucap Chani lalu diapun langsung memeluk temannya itu sembari menangis.

"Tolong maafkan kesalahan sepupuku itu renjun. Aku tau dia pasti punya banyak kesalahan saat kalian baru saja bertemu. Tolong maafkan dia." Ucap Chani. Dan renjunpun mengelus punggung temannya itu lalu melepaskan pelukannya.

"Aku sudah memaafkannya Chani. Kau harus kuat." Ucap renjun tersenyum.

"Hmm. Jaemin-ssi, aku juga meminta maaf atas semua kesalahan yang pernah beomgyu lakukan padamu, terutama di masa lalu." Ucap Chani.

"Hmm. Lagian semuanya juga sudah berakhir. Semoga dia tenang." Ucap jaemin datar. Lalu diapun membawa renjun untuk duduk karena dia melihat tunangannya itu sedikit pucat karena dia juga tidak mau makan apapun membuat jaemin benar-benar takut kalau tunangannya ini sakit sedangkan mereka akan menikah 2 hari lagi.

Jisung tersenyum kecil melihat orang yang membuat kakaknya mati lalu diapun mendekat pada jaemren, nohyuck juga Yangyang.

"Kenapa renjun ge?" Ucap jisung bingung.

"Tidak kenapa-kenapa ji. Hanya sedikit pusing saja." Ucap renjun yang menyandarkan kepalanya pada bahu jaemin.

"Kita pulang?" Ucap jaemin.

"Hmm." Ucap renjun menganggukkan kepalanya. Lalu jaeminpun berdiri lebih dulu lalu menggendong renjun ala koala. Renjun hanya menurut karena kepalanya serasa berputar dan perutnya sangat terasa aneh sekali.

"Kenapa injunie?" Ucap winwin yang baru saja datang bersama dengan yuta, jaeyong, johnten, dan ilyoung.

"Dia tidak enak badan." Ucap jaemin.

"Injunie pulang kerumah ya. Biar nanti bibi jang akan membantumu." Ucap winwin.

"Iya sayang. Nanti baba dan mama akan langsung pulang sesegera mungkin." Ucap yuta.

"Aku juga akan ikut." Ucap Yangyang.

"Baiklah. Ayo." Ucap jaemin lalu diapun berjalan lebih dulu diikuti oleh Yangyang sedangkan Haechan sengaja tidak ikut agar renjun bisa istirahat. Kalau banyak orang renjun tidak akan bisa beristirahat nantinya.


















At. Mansion keluarga Huang.

Yangyang menekan bell dan pintu di buka oleh bibi jang.

"Tuan muda? Apa yang terjadi?" Ucap bibi Jang kaget.

"Dia hanya tidak enak badan bi. Tolong bawakan tea hangat kekamarnya." Ucap Yangyang sedangkan jaemin berjalan mendahului kedua orang itu menuju kamar renjun. Yangyang langsung saja mengikuti.

Dikamar renjun....

Jaemin meletakkan renjun secara perlahan dan membuka sepatu milik tunangannya itu lalu menyelimutinya dan mengelus kepala renjun yang berkeringat sangat banyak sekali.

"Apa dia demam jaem?" Ucap Yangyang.

"Tidak. Dia baik-baik saja. Hanya aneh saja dia kenapa bisa seperti ini. Aku bingung." Ucap jaemin bingung.

"Aku akan periksa." Ucap Yangyang lalu memeriksanya dan sangat bingung juga karena dia malah mendapatkan hasil mengenai renjun yang tengah mengandung tapi dia tidak yakin soal itu.

"Ada apa Yangyang?" Cemas jaemin.

"Renjun sepertinya sedang mengandung. Tapi, aku tidak yakin. Aku akan menghubungi dokter Kim untuk kemari." Ucap Yangyang.

"Maksudmu ibumu?" Ucap jaemin bingung.

"Bukan. Dia dokter kandungan Kim jung woo." Ucap Yangyang.

"Baiklah. Secepatnya.' Ucap jaemin lalu yangyangpun mengangguk dan langsung keluar untuk menghubungi Jung woo.

Tepat saat Yangyang keluar, renjunpun bangun dan langsung masuk kedalam toilet, jaemin panik dan mengikuti masuk kedalam toilet juga. Dan diapun melihat renjun muntah-muntah.

"Injunie ada apa sayang?" Ucap jaemin panik.

"Nana, rasanya perutku sangat tidak enak sekali, huekkk..." Ucap renjun kembali memuntahkan ludahnya saja. Lalu setelahnya diapun bersandar pada jaemin sembari menutup matanya.

"Apa sudah selesai?" Ucap jaemin sembari memeluk renjun dari belakang. Dan renjun hanya menganggukkan kepalanya. Lalu jaeminpun menggendongnya untuk dibawa kembali ke atas tempat tidur. Setelahnya jaeminpun mengirimkan pesan pada orangtuanya mengenai keadaan renjun agar menyampaikan pada orangtua renjun.

Tak lama setelah itu semuanya datang ke kediaman keluarga Huang. Bahkan johnten, Haechan, jeno, Dery, jaeyong, dan jisung ada disana. Juga ilyoung dan dokter Kim.

"Bagaimana keadaan renjun dok? Apa terjadi sesuatu dengan anak kami?" Ucap winwin.

"Pasien baik-baik saja nyonya Huang. Dia hanya sedang mengandung saja. Ini biasa terjadi" Ucap dokter Kim.

"Hamil?" Kaget semuanya bahkan jaemin juga tidak menyangka kalau apa yang dia lakukan dengan renjun saat di Amsterdam akan membuahkan hasil.

"Iya. Kandungannya sangat sehat sekali. Dia sedang mengandung selama 4 Minggu. saya akan menuliskan resep untuk ditebus. Saya permisi." Ucap dokter Kim lalu memberikan resep itu pada jaemin. Dan semuanya menatap jaemin dengan tajam.

"Na Jaemin. Untung saja pernikahanmu dan anak kami tinggal dua hari lagi. Kalau tidak saya akan menghajarmu karena sudah menghamilinya." Ucap yuta datar.

"Baba tenang saja. Saya akan menjaga renjun dan anak kami. Saya bersumpah dengan nyawa saya." Ucap jaemin.

"Sudahlah Hyung. Ayo semuanya kita tinggalkan mereka." Ucap Winwin lalu merekapun keluar hingga hanya tinggal jaemin dan renjun yang masih tertidur karena suntikan dari dokter. Lalu jaeminpun duduk dan mengelus perut renjun yang masih terlihat rata itu.

"Papa janji akan menjaga Mama mu juga kamu sayang. Sehat-sehat didalam sana ya sayang." Ucap jaemin tersenyum lalu menyingkap baju renjun dan mengecup perut itu penuh kasih sayang dan perasann yang sangat senang sekali.





























∆∆∆


















Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang