9

4.8K 436 8
                                    


Keesokan harinya, renjunpun sudah di perbolehkan pulang dan dia telah menggunakan baju yang diberikan oleh jaemin yang dititipkan jisung kemarin.

Renjun juga telah berpamitan pada papa dan mamanya lalu diapun pergi bersama dengan jaemin. Karena jaemin memang akan mengantarnya ke mansion milik keluarga Huang.

Setengah jam kemudian mereka berdua sampai di mansion keluarga Huang yang memiliki banyak maid bahkan semuanya adalah maid yang sama sejak renjun terakhir kali berada di mansion ini.

"Selamat datang kembali tuan muda Huang. Tuan muda Na."  Ucap bibi Jang yang sudah bekerja sama dengan keluarga Huang sejak renjun lahir.

"Bibi jang. Aku sangat merindukanmu." Ucap renjun sembari memeluknya.

"Aku juga tuan muda." Ucap bibi Jang sembari memeluk kembali tuan mudanya itu.

Lalu pelukan mereka terlepas dan bibi jang mempersilahkan dua tuan muda itu masuk kedalam mansion. Dan renjun memutuskan masuk kedalam kamarnya karena dia sangat merindukan kamarnya bersama dengan jaemin yang mengekorinya.

"Wah, kamarmu sangat lucu sekali." Ucap jaemin sembari melihat banyaknya boneka moomin di dalam kamar itu dari beragam ukuran.

"Arra. Apa kau tidak menyukainya?" Ucap renjun sembari berbalik dan melihat jaemin yang masih berdiri didepan pintu. Mendengar hal itu, jaemin ntah kenapa malah tersenyum sangat lebar karena berhasil menggoda tunangannya itu. Lalu diapun mendekat dan memeluk tunangan mungilnya itu dan menyembunyikan kepalanya diantara ceruk leher renjun. Tempat yang sangat dia sukai ntah mulai sejak kapan.

"Tentu saja tidak. Hanya saja kau jauh lebih menggemaskan. Dibanding semua ini." Ucap jaemin yang sedikit tidak jelas karena suaranya teredam pada ceruk leher renjun.

"Anaso." Ucap renjun sembari mengelus punggung lebar jaemin. Lalu pelukan jaemin merenggang dan diapun menatap mata bak rubah itu lalu bergantian memandang mata dan bibir merah merekah itu.

Renjun tau arah tatapan tunangannya itu adalah mata, bibir, terus begitu seperti meminta izin padanya.

"Kau tidak perlu meminta izinku lagi jaemin." Ucap renjun tersenyum. Dan jaemin kembali tersenyum lebar lalu mengikis jarak antara wajahnya dan renjun hingga benda kenyal beda pemilik itu menyatu dan mulai saling melumat satu sama lain tanpa memikirkan pintu kamar yang tidak di tutup oleh keduanya. Mereka seakan tidak perduli dengan sekitarnya. Bahkan renjun sangat senang sekali dengan semua hal yang dilakukan oleh Na Jaemin padanya. Mungkin ini juga tanda hatinya telah memilih jaemin dan menyatakan jaemin berbeda dari yang lainnya. Mungkin juga karena renjun telah mencintai jaemin sedikit demi sedikit.

Tapi hal itu tidak berlangsung lama karena salah satu maid yang hendak membawakan minuman melihat hal itu dan kaget lalu menjatuhkan nampan yang dia bawa, hingga pada akhirnya kedua orang itu menyelesaikan adegan yang sedikit panas itu.

"Maaf tuan muda. Saya gak bermaksud mengganggu." Ucap pelayan wanita itu.

"Tidak masalah ryujin, lagian kita baru bertemu setelah sekian lama bukan? Ah, aku juga ingin mengenalkannya juga. Dia Na Jaemin tunanganku." Ucap renjun tersenyum.

"Aaa, kalau begitu saya akan segera membersihkan ini dulu tuan muda." Ucap pelayan wanita yang bernama Shin Ryujin itu. Dia adalah salah satu orang yang di tolong oleh renjun dulu.

"Jaemin ingin keruangan lain?" Ucap renjun melihat kearah jaemin yang hanya diam saja.

"Baiklah." Ucap jaemin setuju.

Lalu renjunpun menarik tangan tunangannya itu lalu berjalan ke sudut lantai dua itu dan masuk kedalam ruangan berdinding kaca yang sangat buram lalu membukanya dan terlihatlah tempat yang sepertinya di gunakan oleh renjun sebagai tempat melukis. Dan jaemin cukup terperangah melihat semua lukisan itu. Yang benar-benar seperti lukisan dari pelukis sangat handal.

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang