27

3.5K 317 5
                                    


Haechan terbangun dari tidurnya dan diapun melihat jam tangannya yang masih menunjukkan pukul 04:00kst itu tandanya dia masih bisa melihat matahari terbit bersama dengan jeno. Lalu diapun melihat kearah bangsal dimana jeno masih tertidur dengan sangat damai dan mendekat padanya.

"Jeno-ya." Ucap haechan sembari menggerakkan lengan jeno agar dia segera bangun.

"Eung? Ada apa haechan-ah?" Ucap jeno sembari mengerjapkan matanya secara perlahan.

"Ayo kita pergi ke rooftop." Ucap haechan sembari tersenyum.

"Memangnya jam berapa ini?" Ucap jeno lalu mengambil ponselnya yang berada di nakas dan kembali melihat kearah haechan.

"Kenapa harus kesana sepagi ini haechan?" Ucap jeno bingung.

"Ayolah. Nanti kau juga tau kenapa kita kesana." Ucap haechan tersenyum.

"Baiklah. Ayo." Ucap jeno lalu duduk dan berjalan bersama dengan haechan sembari membawa tiang infusnya.

Di rooftop, haechan tidak menyangka kalau udara akan sedingin itu. Hingga dia merasa sangat bersalah dengan jeno yang pasti akan merasa sangat kedinginan setelah ini.

"Mianhe jeno. Kau pasti kedinginan bukan? Aku tidak tau kalau udaranya akan sedingin ini." Ucap haechan menyesal dan jeno hanya tersenyum karena dia tau maksud haechan pasti ingin melihat matahari terbit lalu diapun mendekat dan memeluk haechan yang menunduk.

"Kalau seperti ini tidak akan kedinginan. Sudah jangan merasa bersalah seperti itu." Ucap jeno terkekeh pelan dan haechan hanya diam saja lalu mengangguk setelahnya.

Setelah beberapa jam akhirnya matahari terbit dan haechan sangat senang begitu pula dengan jeno yang senang melihat haechan yang juga ikut senang.

"Indahkan jeno?" Ucap haechan.

"Hmm." Ucap jeno sembari memandang haechan bukan malah memandang matahari terbit.

"Kau melihatnya atau aku?" Ucap haechan yang menyadari jeno melihat haechan dan diapun merasa wajahnya memanas hingga memalingkan wajahnya yang merona dari jeno seketika.

"Kau. Kau lebih indah. Tapi, kenapa kau mengajakku melihat matahari terbit?" Ucap jeno bingung.

"Aku hanya ingin kau tau kalau kebahagiaan akan datang setelah hari berganti, akan selalu seperti itu selamanya. Dan satu lagi, saat kau melihat matahari terbit maka kau akan teringat padaku." Ucap haechan tersenyum.

"Kau benar. Aku akan memastikan kalau aku akan selalu mengingatmu." Ucap jeno tersenyum dan haechan juga ikut tersenyum.































_______________



























At. Amsterdam.

Renjun dan jaemin masih tertidur karena waktu masih terlalu malam disana. Lalu renjunpun semakin membuat mendekat dan memeluk jaemin karena bermimpi.




"Jaemin? Kau berbohong padaku?' Ucap renjun sembari menangis.

"Maafkan aku Renjun. Tapi, selama ini aku benar-benar masih belum bisa melupakan beomgyu. Maaf karena aku akan kembali padanya." Ucap jaemin.

"Kau jahat sekali hikss... Kau sendiri yang mengatakan kalau kau tidak akan melakukan hal itu, iya kan hikss..hikss..." Ucap renjun sembari menangis.

"Maafkan aku. Maafkan aku. Pergilah dan carilah orang yang lebih baik dariku." Ucap jaemin lalu pergi dengan menggandeng mesra tangan beomgyu. Renjun hanya menangis hingga jatuh terduduk dan sembari memegangi perutnya.

"Kenapa kau meninggalkanku jaemin hikss... Kenapa kau meninggalkanku dan anak kita hikss... Apa yang kau inginkan sebenarnya hikss...hiks...." Ucap renjun menangis dan menangis.

"Na Jaemin jangan pergi." Teriak renjun sembari menangis sejadi-jadinya.









"Nana!" Teriak renjun hingga dia terbangun dan menangis, jaemin yang berada disebelahnya langsung terbangun dan diapun langsung membawa renjun kedalam pelukannya.

"Ada apa injunie?" Ucap jaemin sembari mengelus kepala renjun.

"Nana hikss...hikss... Jangan tinggalkan aku hikss..." Ucap renjun sembari menangis dipelukan tunangannya itu.

"Ssttt...tenanglah. aku tidak akan kemanapun. Apapun yang terjadi aku akan tetap bersama denganmu. Apapun yang kau mimpikan itu semua tidak akan terjadi karena aku akan tetap bersama." Ucap jaemin sembari terus mengelus punggung sempit renjun dan mengecupi kepala tunangannya itu.

Dan renjun hanya memeluk jaemin dengan sangat erat dan berharap mimpi itu tidak akan pernah terjadi selamanya. Tidak akan pernah.
















































∆∆∆




























Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan selalu ya😁
We love you💚😍

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang