36

3.9K 284 1
                                        







Acara pernikahan itu telah selesai dan sekarang baik renjun ataupun jaemin telah berada di mansion jaemin. Atau sekarang sudah sah menjadi mansion renjun juga. Sekarang pasusu itu sedang berada didalam kamar mereka karena mendadak renjun sakit kepala dan jaemin dengan senantiasa selalu mengelus kepala suami mungilnya itu.

"Apa masih sakit sayang?" Ucap jaemin cemas.

"Hmm? Sudah lebih baik." Ucap renjun membuka matanya yang tertutup dan tersenyum.

"Syukurlah. Ingat setelah ini jangan kelelahan lagi ya. Aku gak mau kamu sampai kenapa-napa." Ucap jaemin tersenyum.

"Hmm. Maaf juga ya Nana karena aku tidak bisa melakukan itu denganmu saat ini." Ucap renjun dengan wajah yang memerah karena malu.

"Tidak masalah sayang. Yang penting sekarang kamu baik-baik saja begitu pula dengan calon baby kita. Hmm?" Ucap jaemin tersenyum.

"Hnm. Makasih papa." Ucap renjun tersenyum.

"Sama-sama mama." Ucap jaemin dengan senyum lebarnya.
























At. Mansion keluarga Lee...

Jeno yang baru saja pulang menghabiskan waktu dengan Haechan mendengar suara pertengkaran dari dalam rumahnya itu hingga dia masuk dan langsung melihat apa yang terjadi.

"Hyung?! Apa yang kau lakukan?!" Ucap jeno menyadarkan hyungnya itu.

"Apa?! Kau bukanlah anak mommy dan Daddy! Jadi kenapa kau tidak mati saja?!" Ucap Mark sembari memukul wajah jeno hingga jeno tersungkur.  Yesung langsung mendekat pada anaknya dan membantunya berdiri.

"Apa benar itu semua mom?" Ucap jeno menatap Yesung dan Donghae.

"Tidak sayang. Mark, kau harus dengarkan dulu kami." Ucap Yesung melihat Mark.

"Apa lagi? Apa yang harus aku dengarkan? Aku sudah tau segalanya." Ucap Mark marah.

"Segalanya?! Apa yang kau ketahui selama ini Mark! Kau tau aku bukanlah ibumu." Ucap Yesung dengan sangat marah. Dan membuat Mark terdiam seketika sembari menatap Yesung.

"Apa maksud mommy?" Ucap Mark.

"Aku bukan ibumu. Aku adalah ibunya jeno. Kau tau? Kau tanyakan pada daddymu siapa kau sebenarnya. Apa kau akan diam saja donghae?" Ucap Yesung melihat suaminya itu.

"Mark dengarkan Daddy. Mommy mu adalah simpanan Daddy. Mommy yang kau tau sekarang adalah orang baik hati yang mau mengurusmu karena kebaikannya." Ucap Donghae.

"Itu tidak mungkin. Kalian pasti berbohong untuk anak itu." Ucap Mark.

"Jangan pernah sebut anakku seperti itu Mark Lee. Aku benar-benar tidak suka pada sikapmu ini. Lee Donghae mulai hari ini aku akan menceraikanmu. Aku ingin berpisah darimu! Aku akan pergi dari sini. Ayo jeno." Ucap Yesung membantu anaknya berdiri.

"Mom. Ini terlalu berlebihan. Jangan begini mom." Ucap jeno.

"Tidak. Ini tidak berlebihan. Karena nyatanya daddymu masih mencintai orang itu. Aku akan melepaskanmu sekarang. Kau bebas." Ucap Yesung dengan airmata yang mengalir lalu diapun membawa jeno dari sana. Jeno yang tidak tau apapun hanya diam dan mengikuti mommynya saja.

"Daddy kau berbohong kan?" Ucap Mark sembari memegang kerah baju ayahnya.

"Tidak. Semuanya benar. Perkataan Yesung Hyung benar. Besok kita akan bertemu dengan ibumu. Kali ini aku akan membiarkan dia untuk bebas karena dia selama ini sudah cukup menderita. Kau bisa marah pada Daddy." Ucap Donghae sembari menunduk. Dan mark yang sangat marah langsung pergi dari mansion tersebut.






















Disinilah jeno dan Yesung berada, diapartemen milik Yesung.

"Kau istirahatlah." Ucap Yesung.

"Mommy? Apa tidak ingin menjelaskan semua ini pada jeno?" Ucap jeno.

"Mommy janji saat mommy siap nanti. Mommy pasti akan menceritakan semuanya padamu. Mengenai pekerjaanmu, kau bisa memutuskannya karena kau adalah anak kandung Lee donghae. Mommy akan istirahat dikamar ujung situ. Kau bisa istirahat dilantai atas." Ucap Yesung lalu diapun langsung masuk kedalam kamar. Sedangkan jeno hanya memandang ibunya yang benar-benar terluka itu. Sekarang yang Jeno butuhkan hanya ketenangan tapi dia takut bertemu dengan Haechan. Dia belum siap mengatakan betapa hancurnya keluarganya saat ini.

















Berbeda dengan jeno, sekarang Yangyang sedang gugup karena dia tengah duduk dihadapan ayah dan ibunya bersama dengan Kun.

"Ayah? Bunda? Apa harus begini?" Ucap Yangyang.

"Tentu saja kau anak satu-satunya bunda. Jadi, kau diam saja." Ucap Doyoung datar.

"Sudah Yangyang. Kau tenang saja. Gege bisa." Ucap Kun tersenyum pada Yangyang sembari menggenggam tangan kekasihnya itu dan itu semua tidak lepas dari penglihatan ilyoung.

"Ekhem!" Sontak saja Kun langsung melepaskan genggaman tangannya pada Yangyang

"Begini tuan Liu, nyonya Liu. Saya benar-benar serius dengan Yangyang, anak kalian. Saya tidak berniat main-main." Ucap kun.

"Sudah berapa lama kalian berhubungan?" Ucap Doyoung datar.

"Sudah kurang lebih setahun nyonya Liu." Ucap Kun rada gugup.

"Sudah cukup lama ternyata. Kapan kau akan melamar dan menikahi anak saya?" Ucap taeil datar dengan aura yang sangat sulit di tantang.

"Secepatnya. Saya akan membawa orangtua saya kemari untuk melamar Yangyang. Jadi, apa tuan dan nyonya merestui hubungan kami?" Ucap Kun ragu-ragu.

"Tentu saja. Karena kami percaya pada kalian." Ucap taeil tersenyum.

"Tolong jaga bocah nakal ini ya. Jangan sampai dia terluka." Ucap Doyoung.

"Pasti nyonya." Ucap kun tesenyum.

"Nyonya?"

"Apa ada yang salah?"

"Mulai hari ini panggil ayah dan bunda seperti Yangyang." Ucap Doyoung tersenyum.

"Baik ayah, bunda." Ucap Kun tersenyum dan Yangyang langsung memeluk orangtuanya itu.

"Makasih ayah bunda." Ucap Yangyang senang.

"Apapun untuk kebahagiaanmu sayang." Ucap ilyoung sembari memeluk anak satu-satunya yang akan pergi dari mereka untuk berkeluarga sendiri. Seperti keponakan mereka Renjun.








































∆∆∆
























Up nih reader-nim 😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang