30

3.5K 309 14
                                    

Haechan dan jeno tengah melihat sunset setelah resmi menjadi sepasang kekasih. Jeno benar-benar bersyukur karena mendapatkan haechan sebagai kekasihnya. Dia merasa sangat bahagia karena haechan sangat mengerti dia dan mau menerimanya apa adanya. Dia benar-benar tidak akan menyia-nyiakan haechan seperti saat dia menyia-nyiakan renjun dulu. Tidak sekarang. Nanti atau kapanpun.

"Haechan makasih." Ucap jeno.

"Kenapa harus selalu mengucapkan makasih jeno. Aku sudah capek mendengar ucapan terimakasihmu." Ucap haechan.

"Aku hanya terlalu bahagia." Ucap jeno tersenyum.

"Arra. Tapi, jeno apa kau bisa membantuku kali ini." Ucap haechan.

"Soal apa?" Ucap jeno menatap kekasihnya yang juga telah menatapnya.

"Ini soal jaemin dan renjun." Ucap haechan.

"Apa maksudmu?" Bingung jeno.

"Beomgyu akan berusaha merebut jaemin kembali aku tidak mau itu terjadi karena aku tidak mau renjun terluka. Aku tau jaemin tidak akan berpaling, tapi aku takut beomgyu akan berbuat nekad. Kau juga tau dia seperti apa bukan?" Ucap haechan.

"Hmm. Kau tenang saja. Aku akan membantumu. Aku juga percaya sepenuhnya pada jaemin." Ucap jeno sembari mengelus kepala haechan.

"Makasih." Ucap haechan tersenyum.

"Apapun untukmu sayang." Ucap jeno tersenyum.












_________________





















Hari telah menjelang malam, dan disinilah haechan dan jeno tengah menunggu kedatangan jaemin karena mereka membuat janji dengan jaemin bahkan Yangyang dibelakang renjun.

Beberapa menit kemudian, baik jaemin ataupun Yangyang telah sampai. Jaemin melihat jeno seperti biasa mungkin karena dia tidak merasa terancam lagi pada jeno yang bisa saja mengambil tunangannya tapi sekarang tidak mungkin lagi soalnya jeno telah berkencan dengan sahabat tunangannya sendiri.

"Jadi? Kenapa meminta untuk kemari? Dan aku bahkan tidak boleh memberitahu renjun? Ada apa ini sebenarnya?" Ucap jaemin bingung.

"Akan lebih baik untuk tidak memberitahu renjun, karena aku tau bagaimana sepupuku itu jaemin. Dia akan sangat cemas setengah mati." Ucap Yangyang.

"Apa maksudmu?" Ucap jaemin bingung.

"Ini mengenai Choi beomgyu jaem. Dia kembali dan ingin merebut semuanya. Kau tau bukan betapa mengerikannya beomgyu saat dia akan merebut siapapun." Ucap jeno.

"Lalu? Apa dia berniat menghancurkan hubunganku dengan renjun? Begitu?" Ucap jaemin datar.

"Iya. Sepupunya kang Chani adalah teman renjun saat kuliah. Dia mengatakan pada kami kalau kami harus memperingatkanmu juga renjun. Tapi, masalah renjun aku takut dia akan sangat cemas. Saat kau berada di Amsterdam saja dia sangat kalut apalagi sekarang." Ucap haechan.

"Iya aku takut sepupuku kenapa-napa jaem." Ucap Yangyang.

"Apa yang akan kau lakukan jaem?" Ucap jeno menatap sahabatnya itu.

"Aku akan menjaga renjun, dan untuk beomgyu aku akan buat perhitungan padanya. Lihat saja." Ucap jaemin datar dan penuh dengan penekanan dalam setiap kata-katanya.

Drrt....Drrt....Drrt...

"Siapa Yangyang?" Ucap haechan menatap Yangyang.

"Renjun,aku tadi tidur disebelahnya dia pasti mencariku." Ucap Yangyang.

"Angkat saja. Kami akan diam." Ucap haechan.

"Baiklah." Ucap Yangyang lalu menjawab teleponnya.

"Yangyangi. Kau ada dimana? Kenapa tiba-tiba sudah tidak ada?" Kesal renjun.

"Maaf injunie, aku harus pulang karena disuruh bunda. Mianhe. Tadinya ingin membangunkanmu tapi tidak jadi karena kau sepertinya sangat lelah." Ucap Yangyang lalu diapun melihat tanda dari jaemin untuk me-lound speaker ponselnya.

"Kau benar. Ntah kenapa aku sangat mudah lelah belakangan ini. Oh iya Yangyang, besok kalau kau kemari usahakan suruh haechan membawakan stroberi oke." Ucap renjun.

"Kenapa harus haechan? Aku akan membawakannya untukmu." Ucap Yangyang.

"Tidak. Aku mau haechan. Oke. Kalau begitu aku akan lanjut untuk istirahat." Ucap renjun.

"Kau tidak menghubungi jaemin?"

"Nanti saja. Aku masih mengantuk. Bye bye." Ucap renjun lalu mematikan telpon sepihak.

Lantas saja ketiganya melihat kearah jaemin dengan tatapan curiga.

"Ada apa?" Bingung jaemin.

"Kau tidak melakukan apapun pada sepupuku bukan?" Ucap Yangyang.

"Kenapa renjunku seperti orang yang sedang mengidam jaem?" Ucap haechan dengan tatapan tajam..

"Apa yang terjadi dengan kalian selama di Amsterdam jaem?" Ucap jeno curiga.

"Tidak ada. Dan mengenai mengidam? Aku tidak tau haechan. Aku tidak melakukan apapun dengan renjun yang berbahaya Yangyang." Ucap jaemin.

"Kau dan sepupuku apa berhubungan badan selama di Amsterdam?" Ucap Yangyang curiga dan sontak saja jaemin kaget lalu terbatuk seketika dan itu menjawab pertanyaan Yangyang juga haechan dan jeno. Karena sepertinya jaemin dan renjun benar-benar telah melakukan sampai tahap itu. Tidak heran juga karena renjun sangat memikat dan menggoda.

"Hmm. Tapi, itu hanya sekali." Ucap jaemin yang mau di sembunyikan bagaimanapun akan sangat tidak mungkin sama sekali.

"Wah. Aku tidak menyangka." Ucap mereka kaget lalu menutup mulutnya.

Dan disaat bersamaan seorang pria mendekat kearah meja mereka berempat.

"Jaemin Hyung?" Ucapnya. Dan jaemin langsung mengangkat wajahnya juga mengeraskan rahangnya bahkan memandang orang itu dengan tatapan tidak bersahabat miliknya.

"Choi Beomgyu?"
















































∆∆∆





























Up nih reader-nim😁
Gimana suka gak sama kelanjutannya?🙄
Semoga suka ya😁
Maaf juga up nya kelamaan😁
Jangan lupa votement nya ya😁
Jangan lupa jaga kesehatan😁
We love you💚😍😘

Married (Jaemren) END✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang