Renjun masih tertidur sembari terus mengeratkan pelukannya pada jaemin. Jaemin yang merasakan pelukan yang semakin erat dari tunangannya itu akhirnya membuka matanya dan mengelus kepala renjun dengan sangat lembut lalu diapun mengecup berkali-kali bibir merah merekah milik tunangannya hingga renjun membuka mata indahnya itu dan menatap jaemin dengan berlinangan air mata.
"Hei, kenapa menangis lagi hmm?" Ucap jaemin sembari menghapus airmata tunangannya itu dan diapun tersenyum manis.
"Na...Na."lirih renjun.
"Hmm? Wae? Kau menakutkan apa lagi injunie?" Ucap jaemin dengan penuh perhatian padanya.
"Kau...kau tidak akan meninggalkanku bukan?" Ucap renjun dengan airmata yang masih mengalir pada mata bak rubahnya itu.
"Tidak injunie. Aku tidak akan meninggalkanmu apapun yang terjadi sayang." Ucap jaemin yang menghapus airmata tunangannya lagi dan lagi tanpa kenal lelah sedikitpun.
"Aku takut Nana. Di mimpiku tadi malam. Kau...kau... Kau meninggalkanku bersama dan pergi bersama dengan beomgyu hikss...hikss...." Ucap renjun menangis dan jaemin langsung membawa tunangannya kedalam pelukan hangatnya itu.
"Ssttt... Itu hanya mimpi sayang, itu hanya mimpi tidak menjadi kenyataan. Aku tidak akan mungkin meninggalkanmu. Tidak akam pernah, apalagi kalau harus meninggalkanmu dan pergi dengan beomgyu. Itu tidak akan pernah terjadi sayang." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit renjun dan menciumi pucuk kepala tunangannya itu. Renjun hanya menangis untuk menumpahkan segalanya dan diapun memeluk jaemin dengan sangat erat seakan tidak ingin kehilangan tunangannya itu.
"Tenanglah. Aku tidak akan pergi kemanapun. Aku akan tetap bersama dengan cahaya hidupku. Dan itu adalah Na Renjun. Bukan orang lain." Ucap jaemin sembari terus mengelus punggung sempit tunangannya itu.
Setelah sekian lama menangis dan menangis, akhirnya sekarang jaemin dan renjun telah berada di balkon kamar mereka untuk bermanja-manja.
"Kau tau injunie. Aku tidak pernah kepikiran untuk meninggalkanmu. Bahkan sebelum aku pergi meninggalkanmu ke mari." Ucap jaemin sembari memeluk tunangannya dari belakang dengan sangat erat.
"Maaf ya Nana, aku hanya dilingkupi rasa cemas saja. Aku benar-benar sangat cemas sekali kali ini. Ntah kenapa bisa berpikiran negatif seperti itu padamu. Aku minta maaf." Ucap renjun.
"Aku mengerti. Lagian kau tidak salah. Itu hanya karena kau terlalu cemas saja pada kita." Ucap jaemin tersenyum.
"Hmm kau benar. Setelah kita melakukan hal itu untuk yang pertama kalinya aku malah semakin aneh. Rasanya mood aku tidak terlalu baik." Ucap renjun sembari menyandarkan tubuh mungilnya pada tubuh besar jaemin.
"Ada apa? Apa jangan-jangan sudah ada Na junior disini?" Ucap jaemin sembari mengelus perut rata renjun.
"Apa sih Nana. Kau membuatku malu." Ucap renjun dengan wajah memerahnya.
"Kenapa harus malu. Lagian, kalau sudah ada aku akan sangat senang. Mommy, Daddy, Mama dan otusan pasti akan sangat senang karena akan memiliki cucu ditambah lagi jisung pasti senang menjadi Paman muda." Ucap jaemin tersenyum.
"Terserah kau saja tuan Na. Kau membuatku kesal." Ucap renjun ketus.
"Ngomong-ngomong injunie, kau tidak lapar? Aku sudah sangat lapar." Ucap jaemin layaknya anak kecil.
"Aku tidak ingin makan Nana, aku hanya ingin makan cake saja. Cheesecake sepertinya sangat enak." Ucap renjun.
"Cheesecake? Baiklah. Kalau begitu, kita turun kebawah dan minta pada bibi kang membuatkannya. Ayo." Ucap jaemin lalu melepaskan pelukannya pada renjun dan menggenggam tangan renjun untuk membawanya ke meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married (Jaemren) END✔
Fanfictionbxb homopobic jaemren area! slow update hanya fiksi belaka Start: 12 Juni 2021 End: 15 April 2022