Hello guys!!! welcome back to my storyy....
Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️
Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥
*
*
*Perlahan tapi pasti, kedua mata indah itu terbuka. Mengerjap sebentar sebelum akhirnya terbuka sempurna. Bola mata beriris amber itu menatap atap yang berada di atasnya dengan pandangan kosong, sebelum akhirnya kedua mata itu membesar, wajah cantiknya menampilkan ekspresi terkejut.
"Aa aa," gadis pemilik mata amber itu mengeluarkan suaranya bertujuan untuk mengetes suaranya. Setelah mendengar suaranya sendiri, gadis itu langsung menutup mulutnya kaget.
Gadis dengan warna rambut hitam keunguan itu pun mulai beranjak dari tidurnya dan menatap sekelilingnya dengan tatapan menilai.
"Dimana ni?, apa gue ada di surga ya, yang gue inget gue kecebur kolam terus kesetrum, duh gak elit banget gue matinya. Masa youtuber hits kaya gue mati karena kecebur kolam terus kesetrum sih..." omel gadis itu lagi yang ternyata adalah Shailene.
Shailene menatap sekitarnya yang ternyata adalah ruangan mewah yang menyerupai kamar.
"Wah, jadi surga kaya gini, mewah banget sih ni kamar, ini kamar apa ruang tamu gede banget, berasa kaya putri-putri kerajaan deh," gumam Shailene lagi sambil mondar-mandir di dalam kamar itu.
"Wah, itu jendela?, kok gini amat jendelanya, sekaya-kayanya gue, gue gak pernah tinggal di tempat kaya begini nih," komentar Shailene lagi sambil menatap sebuah jendela yang terlihat seperti dinding disertai banyak ukiran itu.
Membuka jendela itu dan melihat dunia luar yang awannya berwarna putih keunguan dengan langit yang begitu cerah.
"Widih, langitnya aja begitu, awannya kaya permen kapas, bisa dimakan gak ya," gumam Shailene sambil menatap kagum langit itu.
"Tapi kok, itu ada gedung-gedung pencakar langit juga ya, emang di surga ada begituan? Mana banyak mobil-mobil lewat lagi, kenapa rasanya gedung-gedung ini gak asing ya.." gumam Shailene lagi.
"Ini gak asing banget, kok malah kayak pemandangan deket apart gue sih, tapi ada awan permen itu, dan rumah-rumahnya kayak istana gini. Wahh, apa emang ini sengaja buat gue biar gak kangen sama semasa gue masih idup ya," Shailene tersenyum takjub dengan pemikirannya sendiri.
Shailene hanya mengelilingi kamar itu dan memakan banyak makanan yang tersedia di kamar. Dia juga banyak menemukan benda-benda elektronik seperti miliknya saat masih hidup dan memainkannya dengan senang. Ia menikmati waktunya dengan senang sambil bersenandung lagu kesukaannya sampai tiba-tiba suara petir menyambar dan mengagetkannya.
Duar!!
"Buset, perasaan tadi masih cerah banget, kenapa sekarang tiba-tiba ujan gini, mana gak ada mendung-mendungnya lagi, apalagi tanda-tanda mau ada petir. Aneh banget deh," Shailene mematikan semua benda elektroniknya dan bersembunyi di atas kasur tempat ia terbangun tadi.
"Hmm, gimana ya si Melly waktu liat gue mati di kolam, pasti takut banget tu anak, Deni masih belum gue gaji bulan ini, Bang Ben bahkan belum sampe rumah, Mama Papa, maafin Shasa ya... Shasa harus pergi duluan...," gumam Shailene lagi lirih. Ia pun memejamkan matanya.
Suara jam berdetak menemani keterdiaman Shailene yang merenungi hidupnya semasa ia hidup. Tak terasa satu jam telah berlalu dan hujan petir yang menakutkan tadi hilang digantikan oleh panas terik yang berbeda dari cuaca cerah yang pertama.
Shailene membuka matanya dan melihat keadaan di sekitarnya. Ia menatap jam yang sebelumnya ia lihat sebelum tidur dan mengerutkan alisnya begitu melihat ke jendela lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saving The Male Lead (COMPLETED)
Teen FictionSeorang youtuber hits, Shailene Olivera harus mati karena terjatuh ke dalam kolam renang dan tersetrum. Lalu dia terbangun dalam dunia aneh yang cuacanya berganti setiap jam dan ternyata adalah dunia novel yang telah dimaki dan dihujat olehnya dalam...