14 Ryan

24.3K 3.3K 202
                                    

Hey Guys!!! Welcome back to my storyyy...!!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*

*

*

Shailene tak henti menatap Fabian yang menggandengnya di koridor sekolah. Pikirannya berkecamuk mengenai munculnya Ryan dan sikap Fabian yang tiba-tiba berubah.

"Bian, itu tadi Ryan si kapten basket sekolah?" tanya Shailene.

"Hm," jawab Fabian datar.

"Kamu kenal sama dia?" Shailene kembali bertanya.

"Anggota osis," jawab Fabian singkat.

"Aku gak pernah liat dia, ternyata kamu kenal sama dia," gumam Shailene.

Langkah Shailene terhenti karena Fabian yang menghentikkan langkahnya tiba-tiba.

"Ngarep kenal sama dia?" tanya Fabian tiba-tiba.

Shailene menaikkan kedua alisnya. "Iya," jawabnya.

"Buat apa?" Fabian kembali bertanya seperti polisi yang menginterogasi tersangka.

"Ya biar aku tau lah" Jawab Shailene lugas. 'Jadi aku bisa jauhin dia dari kamu,' lanjut Shailene dalam hati.

"Mau apa? nungguin dia main basket di pinggir lapangan?" tanya Fabian dengan tidak santai.

"Hah? ngapain juga nungguin dia di pinggir lapangan," bingung Shailene.

"Anak-anak lain juga gitu," balas Fabian.

"Anak-anak lain?, anak-anak siapa?" Shailene semakin bingung.

"Anak cewek SMA Sirius, rata-rata gitu," jawab Fabian yang sudah memalingkan wajahnya ke depan.

Shailene benar-benar melongo mendengarnya. Sejak kapan Fabian memperhatikan anak-anak cewek di sekolahnya?. Dan kenapa juga wajah Fabian begitu masam?.

"Kamu tau banget anak-anak cewek ngelakuin itu, kamu perhatiin mereka?" Shailene balik bertanya.

"Gak penting," balas Fabian.

"Oh, berati aku yang mau kenal Ryan juga gak penting dong," Shailene merubah ekspresinya menjadi santai.

Fabian kembali menoleh pada Shailene. Menatapnya tajam.

"Kamu mau hukum aku atau antar aku ke kelas?, udah jam segini nih, kamu juga harus balik ke kelas kamu," tanya Shailene sambil melihat jam tangannya.

"Gak usah kenal-kenalan sama Ryan," ujar Fabian tidak nyambung.

"Loh kenapa? kan itu gak penting?, lagian cewek lain aja gitu, kenapa aku gak boleh?" balas Shailene.

"Nurut," ucap Fabian menyentuh kepala Shailene yang lebih pendek darinya.

Shailene hanya memandang Fabian dengan mulut terbuka. Lalu tiba-tiba ia tersenyum memikirkan sesuatu.

"Kenapa?" pancing Shailene dengan senyum menyebalkannya.

Fabian tidak menjawab dan hanya memandangnya datar.

"Kamu cemburu ya?," Shailene kembali bertanya dengan senyum semakin lebar.

"Turutin aja kata aku, gak usah senyum-senyum sama Ryan," Fabian menjawabnya dengan wajah sedater papan gilasan.

"Eh, sejak kapan aku senyum-senyum sama Ryan?" Shailene mengerutkan kening dan menatap Fabian menantang.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang