3 Fabian

36.6K 4.2K 135
                                    

Hello Guys...!!  Welcome back to my storyyy...

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*
*
*

Setelah memikirkan berbagai macam strategi dan rencana untuk penyelamatan Fabian beserta kelangsungan hidupnya sendiri, Shailene tertidur selama hampir 10 jam dan baru terbangun pukul 9 pagi.

Shailene menuruni tangga sambil menguap lebar dan menatap ke sekeliling dengan mata malasnya. Ia berjalan menuju meja makan dan melihat beberapa pelayannya membungkuk menyambutnya, termasuk bi Wulan.

"Selamat pagi Non..," sapa bi Wulan.

"Pagi Bi....," balas Shailene sambil menatap makanan yang sudah tersaji di depannya.

"Waah.. makanan banyak banget gini cuma buat Shasa Bi?" tanya Shailene.

"Iya Non, biasanya kan juga gitu," jawab bi Wulan tersenyum.

Shailene menganga. Pasalnya, semalam ia meminta pelayan mengantarkan makanan ke kamar, ia tidak tahu jika makan di meja makan akan sebanyak ini. Shailene Mashard benar-benar tokoh kaya raya yang bisa mendapatkan apapun semaunya.

"Bi kalo tiap hari makanannya sebanyak ini sih yang ada Shasa bisa gendut, ini baru sarapan loh, gimana makan siang sama makan malem," ujar Shailene sambil duduk di salah satu kursi yang ada di sana.

"Loh, bukannya biasanya Non Shasa cuma makan satu suap setiap makanannya?, berat badan Non gak bakal naik," balas bi Wulan.

Shailene menganga mendengarnya, jadi makanan sebanyak ini hanya dimakan satu suap setiap makanannya?, satu lagi sifat Shailene Mashard yang sangat antagonist, 'Pemboros'. Tapi Shailene tidak perduli, karena mulai sekarang ialah Shailene Mashard, jadi ia akan melakukan apapun semaunya.

"Hmm, oke Bi, mulai besok Shasa kasih daftar makanan yang boleh Shasa makan ya, jadi gak usah masak sebanyak ini lagi, pemborosan. Shasa juga bukan gentong yang kerjaannya makan mulu tiap hari, badan harus dirawat dong," ujar Shailene kemudian.

Bi Wulan sedikit heran, tetapi kemudian ia tersenyum simpul. Nonanya sudah berubah, pikirnya. Semua makanan itu berakhir dimakan bersama seluruh pelayan yang ada di sana, karena Shailene sendiri yang memaksanya, lebih tepatnya mengancam dengan ancaman pemberhentian kerja. Tentu saja para pelayan itu tidak berani menolak.

***

Setelah sarapan yang terasa seperti makan besar itu, Shailene pun berkeliling rumahnya yang terasa seperti istana. Gadis itu menatap kagum ruangan demi ruangan yang dilaluinya.

"Kalo gini caranya, gue bisa bikin youtube yang kontennya kemewahan duniawi ni, ruangannya oke banget, gak perlu bikin studio ni gue, bikin dimana aja pasti tetep oke hasilnya," monolog Shailene.

"Btw, di dunia ini ada artis-artis yang kayak di dunia gue gak yah, kali aja ada BTS di sini, kan gue bisa datang ke sono buat ketemu mereka, dengan duit segalanya pasti beres. Duit gue di sini kayaknya gak akan abis tujuh turunan deh, hahaha," Shailene mulai mengkhayal yang tidak-tidak.

Shailene kembali melanjutkan perjalanannya mengelilingi rumahnya dan memahami seluk beluk ruangannya. Berkali-kali ia melihat foto keluarga yang berisi dua orang dewasa dan juga dirinya, ada juga foto pernikahan dua orang tadi, Shailene menebak pasti itu kedua orang tuanya.

"Btw kok gue gak ada ngeliat nyokap bokapnya Shailene yah, masa rumah segede gini gue cuma ngeliat pelayan dimana-mana, eh cuma ada 5 deng pelayannya. Kira-kira kemana ya orang tua gue di sini?, nanti gue tanyain sama bi Wulan aja deh,"monolog Shailene akhirnya.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang