13 Ketua Osis

25.5K 3.4K 249
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my storyyy...!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*

*

*

"Mine," bisik Fabian dengan smirk di wajahnya.

Deg

Mata Shailene langsung melebar dengan jantung berdegub kencang.

Fabian menjauhkan kepalanya dari Shailene dan menatapnya masih dengan smirk di wajahnya. Lalu berlalu begitu saja dari hadapan Shailene masuk ke dalam rumahnya.

Shailene masih mencerna apa yang baru saja dikatakan Fabian. Apa itu tadi? apa ini serius?, apa Fabian sedang bercanda?, apa.... Fabian baru saja mengklaimnya?. Oh God, jantungnya berdetak dan terdengar di seluruh tubuhnya.

Shailene menyentuh dadanya dengan kedua tangannya. Apa-apaan Fabian hari ini? dia sudah membuat banyak sekali kejutan untuk Shailene hari ini. Tak lama senyum Shailene terbit di wajah cantiknya. Ia sudah akan memanggil Fabian dengan manja kalau ia tidak ingat kalau Fabian mengatainya tua tadi. Shailene segera merubah ekspresinya menjadi cemberut.

"Biaaan...!!!" teriak Shailene dan memasuki rumah sederhana milik Fabian itu.

***

Shailene sampai di rumahnya tepat jam 6 sore. Ia memasuki rumahnya dengan senyum mengembang. Perlakuan Fabian hari ini sungguh di luar dugaan. Ia tak pernah menduga Fabian bisa seperti itu. Apa itu artinya Fabian sudah menyukainya?, kalau dipikir menggunakan logika sih seharusnya sudah. Tapi ia tidak ingin menyimpulkan secepat itu. Karena apa yang ia lihat belum tentu sesuai dengan apa yang ia pikirkan. Dunia ini adalah dunia dengan penuh manipulasi di dalamnya.

"Nona Shailene sudah pulang," sapa suara yang menyadarkan Shailene dari senyuman bodohnya.

Sukma sudah ada di sana dengan pakaian pelayan berdiri menyambutnya di dekat pintu masuk.

Ekspresi penuh senyum Shailene langsung berubah menjadi datar. Ia memilih mengabaikan sapaan dari pelayan barunya itu.

"Maaf Nona, sebagai orang tua, saya hanya ingin mengingatkan," ucapan Sukma berikutnya menghentikan langkah Shailene.

Shailene langsung berhenti dan menoleh kepada Sukma dengan tatapan tajamnya.

"Sebagai seorang gadis, gak baik pulang jam segini, kalo bisa langsung pulang kalo jam sekolah sudah selesai," lanjut Sukma dengan senyuman ramah.

Shailene mendecih sinis mendengar ucapan memuakkan Sukma.

"Bukan urusan lo, orang punya urusan masing-masing dan punya schedule time masing-masing, kalo gak tau apa-apa gak usah sok ngajarin, ajarin noh anak lo yang suka ikut campur urusan orang," balas Shailene sinis dan berlalu memasuki rumahnya menuju tangga.

Sukma terdiam mendengar ucapan Shailene sambil memandangi lantai tempat Shailene berdiri tadi.

Shailene memasuki kamarnya dengan wajah masam. Ia begitu kesal dengan perkataan Sukma yang sok-sok mengajarinya. Ia pikir seperti itu sudah bagus sekali? yang ada Shailene semakin muak dengan pelayan sok nyonya rumah itu. Memangnya ia punya urusan apa mau sok-sok menasehatinya?, hanya pelayan saja belagu.

Ia mengambil ponselnya dan menatap layar ponselnya. Seualas senyum sudah kembali terpatri di bibirnya. Itu adalah foto Fabian yang sedang mengajari anak-anak tadi.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang