Hey Guyss...!!! Welcome back to my storyyy...!!!!
Gimana kabarnya?? Kangen gak sama Shailene dan Biannn???? Siapa yang kangen nihh???
Sebenernya Author belum ada sama sekali kelanjutannya, kemaren Author sibuk sama video trailernya My Spoiled Bodyguard soalnya, yang belum nonton yuk tonton di ch Ana & Dylan.
Nah karena kemaren udah janji kalo udah 1k komen bakalan up, ditambah hari ini adalah hari ulang tahun Author, jadi Author mau rayain sama kalian di kisah Shailene dan Bian hehe 😆😆.
Ini Author ketik dari jam 4 sore dan langsung up, jadi sama sekali belum ada lanjutannya nih. Pokoknya sebelum baca kalian wajib vote dan komen di sini loh sampe lebih dari 1k. Biar Author makin cepet upnya. Follow Author juga buat more info ya.
Okey, langsung saja kita masuk ke cerita nih, hope you guys enjoy it, let's check this out...
Enjoy and happy reading...
*
*
*Shailene menatap Fabian yang sedang menggenggam tangannya di depan gerbang besar rumah kediaman Mashard. Fabian tidak mengatakan apapun sepanjang jalan mereka ke sini, cowok itu hanya terus menggenggam tangannya dengan sorot mata penuh keyakinan.
"Ini rumah kamu, jangan sampe kamu kalah di rumah kamu sendiri," ucap Fabian sembari menoleh menatap Shailene yang sejak tadi memang sudah menatapnya.
"Bukannya julukan kamu itu ratu sekolah? Kalo di sekolah aja bisa jadi ratu harusnya di rumah lebih bisa kan," lanjut Fabian dengan senyuman kecil.
Melihat senyuman yang Fabian berikan untuknya membuat perasaan Shailene menghangat. Dari sekian orang yang ada di dunia ini, ia tidak pernah berpikir akan mendapat dukungan penuh dari seorang Fabian.
"Aku percaya sama kamu," tambah Fabian mengeratkan genggaman tangannya.
Mendapat dukungan dan kepercayaan dari Fabian membuat Shailene memantapkan pandangannya. Gadis itu mengangguk sembari membalas genggaman tangan Fabian sebelum melangkah masuk ke dalam kawasan rumahnya, daerah kekuasaannya.
***
Bi Wulan berlari menghampiri putri majikannya yang berjalan bergandengan dengan pemuda tampan yang dikenalnya sebagai teman dekat putri majikannya.
"Non Shasa, dari mana aja? Nyonya dan Tuan nyariin Non dari semalem, Non nggak papa? Udah makan belum?" tanya Bi Wulan sembari meneliti keadaan Shailene yang kini mengenakkan kaos kebesaran dengan celana training yang juga kebesaran.
"Shasa nggak papa Bik," jawab Shailene dengan sedikit senyuman.
Bi Wulan langsung bersyukur mendengar jawaban Shailene yang berkata tidak apa-apa. Ia memperhatikan kondisi Shailene kemudian bernafas lega sebelum pandangannya berubah menyendu.
"Nyonya dan Tuan berantem besar, mereka bawa-bawa nama Sukma dan Vania, rumah ini tegang banget tadi malem Non," ujar bi Wulan setelah menghela nafas lega.
"Oh ya? Terus sekarang dimana mereka Bik?" tanya Shailene seolah penasaran.
"Tuan ada di ruang kerjanya setelah semalem pergi dan pulang larut, Nyonya ada di kamarnya setelah pulang lebih larut dariTuan," jawab bi Wulan dengan raut wajah tidak enak.
"Hmm... Tolong bilangin kalo Shasa sekarang nungguin di bawah Bik," ucap Shailene dengan raut wajah tenang.
"Baik Non," jawab bi Wulan dan akan segera pergi sebelum dihentikan oleh sebuah suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saving The Male Lead (COMPLETED)
Teen FictionSeorang youtuber hits, Shailene Olivera harus mati karena terjatuh ke dalam kolam renang dan tersetrum. Lalu dia terbangun dalam dunia aneh yang cuacanya berganti setiap jam dan ternyata adalah dunia novel yang telah dimaki dan dihujat olehnya dalam...