9 Temen Baru?

24.1K 3.1K 154
                                    

Hello Guys...!! Welcome back to my story..!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*
*
*

Fabian berjalan sambil membawa ranselnya dengan tenang. Ia melihat beberapa siswa dan siswi yang berseragam sama dengannya memasuki gerbang besar bertuliskan SMA SIRIUS. Sebelum mencapai gerbang, ia melihat sebuah Lexus LC putih berjalan memasuki area sekolah. Mobil yang sangat dikenalinya.

Fabian melihat seorang gadis cantik turun dari mobil itu, namun ia terlihat berbeda. Biasanya gadis itu akan menoleh ke arah gerbang dan tersenyum lebar begitu melihat kedatangannya. Tapi kali ini gadis itu langsung melangkah meninggalkan mobilnya dengan langkah pelan dan pandangan tertunduk, seperti sedang memikirkan sesuatu. Sepertinya sedang ada masalah.

Dilihatnya seorang siswa berkacamata menghampiri gadis itu menyapanya dengan takut-takut, namun ekspresi siswa itu berubah tersenyum kemudian. Fabian mengerutkan keningnya melihat hal itu. Tidak biasanya ada orang yang berani menyapa dan tersenyum kepada gadis itu, apalagi kalau orangnya culu seperti itu.

Mereka terlihat akrab membicarakan sesuatu. Hal itu membuat Fabian merasakan sesuatu menelusup ke dalam hatinya. Tiba-tiba ia merasa ingin tahu apa yang sedang mereka bicarakan dengan begitu akrab dan tampak santai. Fabian melebarkan langkah kakinya dan menghampiri kedua orang itu.

Fabian memelankan langkahnya begitu dirinya akan bersisian dengan gadis itu. Ia hanya memelankan langkah kakinya dan tidak menghentikannya melewati dua orang tadi. Fabian tidak mengerti kenapa ia merasa harus menunggu sesuatu setelah melewati mereka. Sebenarnya ada apa dengan dirinya?

"Bian!!" panggil suara yang entah kenapa sejak tadi ditunggunya.

Fabian reflek menghentikan langkahnya. Entah kenapa dadanya menghangat mendengar suara yang memanggilnya. Ia hanya berdiri tanpa membalikkan tubuhnya menunggu orang yang memanggilnya muncul dalam pandangannya.

"Bian, kok lewatin aku gitu aja sih?" panggil suara itu lagi menampilkan wajah cantik sang ratu sekolah, Shailene. Ya Fabian memang menunggu Shailene sejak tadi.

Fabian tak menjawab, dia melirik ke siswa berkacamata yang mendekati mereka.

"Shailene aku duluan ya," ucap siswa itu.

"Oke, lanjutin di kelas, kasih tau yang lain," balas Shailene.

Siswa tadi mengacungkan jempolnya dan meninggalkan Shailene bersama Fabian.

"Siapa?" suara Fabian membuat Shailene yang masih melihat punggung siswa tadi seketika menoleh.

"Temen sekelas aku," jawab Shailene sambil tersenyum, lalu menggandeng lengan Fabian dan berjalan beriringan.

"Emang punya temen?" sindir Fabian.

"Iiih kok nyebelin sih, kamu pikir aku ni culun gak punya temen?" kesal Shailene.

"Kenyataan," balas Fabian.

"Ck, dia tu sekelompok sama aku di kesenian," decak Shailene.

Fabian hanya diam tak menanggapi apapun. Melangkah menuju gedung yang masih berjarak 40 meter lagi.

"Ngomong-ngomong kesenian, kamu bakal tampil juga kan kelasnya Pak Anton?" tanya Shailene sambil mendongak menatap Fabian yang tinggi. Shailene memang gadis yang tinggi, tapi Fabian lebih tinggi lagi. Jika Shailene sekitar 166 cm, maka Fabian 184 cm.

"Hm," jawab Fabian menganggukkan kepalanya.

"Berati kita bakal tampil bareng dong, aku gak sabar mau liat kamu nyanyi deh, kamu mau bawain lagu apa?" tanya Shailene antusias.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang