28 Salah Ekspektasi

20K 2.9K 1.1K
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my storyy...!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*
*
*

"Mommy?" lirih Shailene dengan mata yang masih terpaku menatap sosok yang sedang tersenyum menatapnya itu.

Wanita anggun yang berdiri membawa koper itu melepaskan pegangannya pada koper. Merentangkan kedua tangannya sembari bibirnya merekahkan sebuah senyuman tulus.

"Honey, I'm home," ucap wanita berambut hitam panjang bergelombang itu.

Shailene tidak pernah menduga sosok yang menjadi ibunya ini memiliki aura yang begitu jauh dari bayangannya selama ini. Ia selalu membayangkan kalau sosok Renata Adijaya adalah seorang wanita dengan segala bentuk kemewahan di seluruh tubuhnya, seseorang yang memancarkan aura kesombongan dan ketenaran. Nyatanya sosok wanita yang ada di hadapannya saat ini adalah sosok yang jauh dari itu.

Renata Adijaya Mashard yang berdiri di depannya saat ini adalah wanita anggun nan elegan. Meskipun tidak menggunakan kemewahan di seluruh tubuhnya, tapi ia bisa melihat bahwa dari penampilannya, wanita ini adalah wanita mahal. Wajahnya yang tampak tenang mengeluarkan senyuman hangat di sana memancarkan aura menenangkan yang membuatnya merasa seperti dilindungi, aura yang sama seperti saat ia bersama dengan ibunya di dunia nyata.

Seakan melihat sinar di sekeliling Renata, Shailene mendekati sosok itu dengan perasaan seperti akan pulang. Gadis itu mendekati sosok ibunya dengan hati teduh. Gadis itu beringsut menghambur ke pelukan wanita anggun itu. Nyaman.

"Mommy, aku kangen," lirihnya.

"Mommy di sini sayang," balas Renata sambil memeluk anaknya erat, mengabaikan Julian yang masih menatapi istri dan anaknya.

***

Kedatangan Renata membuat seluruh penghuni rumah heboh. Para pelayan menyiapkan jamuan mewah secepatnya begitu kepala pelayan memberitahukan informasi kedatangan nyonya rumah mereka.

Tentu saja para pelayan langsung menyiapkan segalanya dengan suka cita. Kedatangan nyonya rumah yang sudah pergi sejak 2 tahun lalu membuat mereka semua merindukan sosok hangat nan anggun itu. Semua pelayan melakukan tugasnya, tak terkecuali Sukma dan Vania yang sudah menjadi bagian dari pekerja rumah itu.

Sukma tidak pernah bertemu sosok nyonya rumah ini sebelumnya, tapi dari percakapan yang dilakukan oleh beberapa pelayan sepertinya nyonya rumah mereka ini seseorang yang begitu dinantikan kehadirannya setelah sekian lama. Ia tidak tahu harus bersikap bagaimana nantinya.

Vania mengantarkan makanan ke meja makan yang kini dihuni oleh para tuan rumah. Tampak Shailene yang saling menggenggam tangan bersama seorang wanita anggun yang disebut sebagai nyonya rumah. Sedangkan Julian Mashard duduk di ujung meja sambil menatapi interaksi kedua ibu dan anak itu dengan mata teduh.

Vania tidak mengetahui kenapa dirinya merasa sedikit terintimidasi dengan kehadiran nyonya rumah yang baru datang itu. Padahal wanita itu tidak mengatakan apapun padanya, bersikap begitu anggun dan hanya berinteraksi dengan Shailene.

Vania segera mengundurkan diri begitu selesai meletakkan makanan. Gadis itu berdiri di samping seorang pelayan yang sejak tadi berdiri di dekat dinding.

Renata mulai mengisi makanan di piring dan menyerahkannya untuk Shailene. Perlakuan yang membuat Shailene semakin terharu. Setelahnya ia juga mengisi piring lain dengan makanan dan menyajikannya di depan Julian. Membuat sang kepala keluarga menatap istrinya dengan tatapan tidak percaya. Renata tidak memusingkan tatapan yang dilayangkan Julian, ia hanya menanggapi dengan senyuman. Lalu Renata mulai mengisi piringnya sendiri.

"Hm, rasa makanannya berubah," komentar Renata.

"Maksud Mommy?" tanya Shailene penasaran.

"Semua cita rasa masakan di rumah ini nggak pernah berubah sebelumnya, karena semua resepnya dari Mommy," jawab Renata tersenyum lembut.

Shailene menatapnya penasaran. Tapi gadis itu tidak mengatakan apapun.

"Tapi hari ini, rasa masakannya jadi lebih menantang, terlalu menonjol," lanjut Renata.

Shailene tidak mengetahui hal itu. Baginya rasa masakannya hampir mirip dengan biasanya. Mungkin yang dimaksud ibunya adalah rasanya jadi lebih asin? atau pedas?. Shailene kembali memasukkan satu suapan ke mulutnya, lalu menyadari rasa masakannya berbeda dari yang sebelumnya ia makan. Ia menoleh pada ibunya.

"Mencoba mengubah gaya, kayaknya koki dapur kita mulai belajar kreatif," kometar Renata lagi.

"Tapi Mom, menurutku rasanya emang beda dari biasanya sih," balas Shailene.

Renata tersenyum mendengarnya. Ia melirik pada Julian Mashard yang tampak menikmati makanannya tak terganggu sama sekali dengan percakapan istri dan putrinya.

"Tapi kayaknya 'Tuan Rumah' seneng banget sama rasanya," ucap Renata sambil melirik Julian dan menegaskan kata tuan rumah, lalu beralih menatap Shailene yang juga ikut memperhatikan ayahnya.

"Siapa yang masak di dapur?" tanya Shailene tiba-tiba.

[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin membaca versi lengkapnya bisa ikut PO di bulan januari 2024. Kalo udah gak sabar bisa baca lewat eBook di Google Playbook dengan judul yg sama atau bisa klik link yg ada di bio profil. Terimakasih]

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang