15 Tugas TIK

23.7K 3.3K 207
                                    

Hey Guys!!! Welcome back to my storyyy...!!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*

*

*

Pulang sekolah adalah waktu yang ditunggu-tunggu oleh semua murid, karena mereka akan terbebas dari segala macam kegiatan yang memusingkan otak mereka. Alasan lainnya karena mereka bisa melakukan hal yang mereka sukai, seperti bermain, tiidur, melakukan hobi, dan sebagainya, termasuk bertemu orang yang dikasihi. Seperti yang diinginkan oleh Shailene.

Namun bukannya bertemu orang terkasih seperti yang ia pikirkan, ia justru bertemu dengan orang yang tidak diharapkannya. Tentu saja ia bertemu orang yang ia kasihi, tapi orang itu bersama orang yang sangat Shailene benci. Belum lagi orang baru yang tiba-tiba datang dan mengganggu ketentraman hidup Shailene.

"Ngapain lo ke sini-sini segala?" sinis Shailene melihat Vania yang dengan santainya berdiri di samping Fabian.

"A-aku, aku,..." Vania tergagap menyadari Shailene menatapnya sinis.

"Eh ada Fabian, ngapain bro ke sini?" kini giliran Ryan yang bertanya.

Fabian tak menjawab dan hanya diam menatap Ryan tajam. Lalu pandangannya beralih kepada Shailene yang sedang menatap Vania dengan sinis.

"Lin, ni dua orang ini gak bisa jawab pertanyaan, kompak banget ya," ujar Ryan yang tak mendapatkan jawaban.

Shailene yang mendengarnya pun langsung melotot menatap Ryan dengan garang.

"Mau mati lo?" kesal Shailene.

"Hehehe, nggak lah. Tapi beneran loh mereka ni cocok banget, serasi," balas Ryan sambil cengengesan.

"Bisa diem gak lo?" kesal Shailene.

"Iya-iya, gue diem," ciut Ryan.

"Gue belum terima permintaan maaf lo ya, lo harus minta maaf sama 8 orang lagi dan kasih gue videonya, baru gue percaya," ucap Shailene kemudian dan beranjak pergi meninggalkan 3 orang itu.

"Eh? kok gitu? Lin!, jahat amat syaratnya!" protes Ryan yang tidak didengarkan oleh Shailene yang sudah pergi menjauh.

Fabian tidak mengatakan apapun dan berlalu dari sana mengejar Shailene.

"Loh? Fab!, mau kemana lo?, mau ngejar Shailene?, eh tunggu!! bilangin kurangin dong syaratnya!!!" teriak Ryan yang melihat Fabian pergi meninggalkan mereka.

Ryan pun menendang kerikil di dekatnya karena suaranya sama sekali tak diindahkan oleh Shailene dan Fabian. Ia pun menoleh pada satu siswi yang masih diam di sana.

"Lo gak pergi juga?" tanya Ryan melihat Vania.

"Eh?, iya ak-aku pergi juga," ucap Vania yang baru sadar dari lamunannya yang sedari tadi menatap Fabian. Ia berlalu dan berlari menuju gerbang sekolah.

"Cih, emangnya gue hantu sampe lari segala," cibir Ryan yang melihat Vania pergi.

"Tapi kok malah gue yang ditinggalin sendirian di sini sih, gue kan cowok paling populer di sekolah ini," gerutu Ryan dan kembali menendang kerikil di sekelilingnya. Jadilah ia berputar-putar hanya untuk mencari kerikil dan menendanginya.

***

Fabian menahan tangan Shailene yang hendak membuka pintu mobilnya. Shailene langsung menatap Fabian lurus.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang