1 Gone

42.2K 4.3K 179
                                    

Hei Guys...Welcome back to my storyy..!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*

*

*

'Fabian melangkah perlahan menuju sebuah rumah minimalis yang terlihat asri dan sejuk. Matanya bergerak mencari-cari sosok yang dicarinya, hingga mata indah yang cekung itu melebar begitu menemukan sosok yang ia cari. Sosok indah berambut sebahu yang kini sedang menyiram bunga itu mampu melengkungkan bibir kering Fabian yang sudah lama tidak pernah menampilkan sebuah senyuman.

Lama ia menatapi sosok indah itu hingga satu sosok kecil menghampiri sosok indah itu. Fabian mengerutkan keningnya. Namun tak lama senyuman kembali terbit di bibirnya kala matanya menyaksikan kedua sosok itu asyik bercengkrama dan tertawa. Fabian tersenyum tulus dari hatinya. Indahnya pemandangan yang ditatap Fabian terhenti saat satu sosok baru menghampiri dua sosok sebelumnya. Senyuman Fabian perlahan luntur kala melihat sosok pria yang ia kenali itu mencium sosok wanita di sana. Fabian menatapnya dengan hati gusar, ia menatapi ketiga sosok itu dengan pikiran berkecamuk. Hingga akhirnya sebuah kesadaran menghampirinya. Bagaimana sang wanita bermain bersama anak kecil itu, bagaimana sang pria mencium bibir sang wanita dan menggendong anak kecil sambil tertawa bahagia. Mereka mengingatkan Fabian akan sebuah keluarga. Ya, mereka adalah sebuah keluarga.

Vania, sosok wanita itu adalah Vania. Vanianya, Vanianya Fabian. Gadis itu kini telah berkeluarga. Memiliki seorang anak dan suami. Vania telah berkeluarga bersama Ryan. Vania memilih orang lain menjadi pendampingnya, memilih untuk meninggalkannya. Vania telah meninggalkannya. Kertas yang sedari tadi digenggam oleh Fabian pun diremat keras.

Tatapan Fabian mengeras bersama cairan yang memenuhi pelupuk matanya. Kenyataan yang menamparnya bahwa sejak 15 tahun lalu, sejak ia memutuskan untuk membunuh Shailene, sejak saat itulah Vania yang selalu ia prioritaskan tak akan bisa ia jangkau kembali. Vanianya telah pergi meninggalkannya terpuruk sendirian. Hanya Vania yang menjadi semangatnya berada di balik jeruji besi, hanya gadis itu yang selalu berada dalam tidurnya, tidak perduli meskipun gadis itu hanya menjenguknya sekali saat berada di penjara, ia tetap mencintainya dalam setiap nafasnya, hingga detik ini.

Cairan itupun berlinang bersama senyuman miris yang hadir di wajahnya. Fabian menatap keluarga itu dengan senyuman pahit. Takdir yang membawanya ke sini, takdir yang mempertemukan mereka, takdir pula yang memisahkan mereka. Takdir yang tak pernah terduga ini membawa Fabian hingga ke titik paling rendah dalam hidupnya. Namun bila ini adalah takdirnya, maka tak ada yang dapat ia lakukan, kertas yang sejak tadi ia remat ia letakkan di di kantor pos rumah itu.

Bersama dengan seluruh kenangan indahnya dengan Vania, Fabian melangkahkan kakinya menjauh dari sana dengan air mata yang menetes di setiap langkahnya. Fabian sudah cukup dengan kenangan indahnya bersama Vania untuk menemaninya hidup sampai akhir hayatnya. Tidak tahu apa yang akan menanti di depan sana, tetapi cinta Fabian hanya untuk Vania, meskipun tidak bersatu di dunia, ia harap cintanya akan abadi bersama kenangan mereka.

END'

"What!! apa-apaan cerita ini! kenapa akhirnya gini!!" seorang gadis cantik yang sedang maskeran itu berteriak hingga maskernya retak.

"Kenapa ada cerita gini? pantesan aja Vania ngilang pas Fabian di penjara, dasar cewek gak tau diri!, udah dibela, dilindungin, bukannya berterimakasih malah selingkuh, ni cerita gak adil banget, siapa sih yang bikin cerita ginian" gadis itu masih menggerutu sambil membolak balik cover bukunya.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang