Hello Guys...!!!! Welcome back to my storyyy!!!
Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️
Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥
*
*
*Shailene menatap Fabian yang sedang makan dengan penuh senyuman. Ia sudah seperti itu semenjak pergi meninggalkan kantin sampai di sini, di bawah pohon tempat kemarin ia makan bersama dengan Fabian. Sedari tadi senyum Shailene tak hilang juga menghayalkan betapa tampannya sosok di depannya.
"Makan," ucap Fabian menyadarkan lamunan Shailene.
Shailene melihat Fabian sudah menyodorkan sendok berisi makanan untuknya. Shailene langsung melahapnya dan menatap Fabian semakin berseri-seri.
"So sweet banget sih, kan aku makin cinta," ucap Shailene begitu menelan makanannya.
"Makan aja, gak usah ngomong," perintah Fabian. Shailene hanya tersenyum saja lengkap dengan mata genitnya.
"Bian kenapa tadi di kantin gak bilang kalo aku pacar kamu sih," ucap Shailene tiba-tiba.
"Emang harus?" Fabian balik bertanya.
"Kan aku tadi udah kasih kode, kamu gak peka ih," kesal Shailene merengut.
"Kan gak bener," ujar Fabian lagi.
"Maksudnya?" tanya Shailene.
"Kamu kan bukan pacar aku," jawab Fabian dengan cueknya.
Shailene menganga mendengarnya. Iya dia juga tahu, tapi kenapa harus dijelaskan dengan tampang yang sangat cuek begitu. Membuat moodnya buruk saja.
"Ya makanya, jadiin dong," ucap Shailene lagi.
"Kenapa harus?" Fabian masih dengan nada acuh tak acuhnya.
"Pake nanya lagi, ya biar aku gak digantungin terus lah," jawab Shailene sambil membuka tutup botol minuman yang begitu susah.
Fabian mengambil botol minuman itu dan membukanya, lalu menyerahkannya untuk Shailene.
"Aku gak gantungin kamu," ucap Fabian lagi.
"Yaampun terus selama ini apa dong?, dari kelas 10 loh," kesal Shailene.
"Kamunya aja yang ngarep," balas Fabian lagi dengan ekspresi datar dan merapikan sampah makanan mereka lalu bergegas pergi.
Shailene melongo mendengar ucapan Fabian. Apa-apaan itu tadi?.
"Bian!!! bilang apa kamu!, bisa-bisanya kamu ngomong kayak gitu!!, enak aja!, eh tungguin!, Fabian!!" teriak Shailene dengan kekesalannya.
Sedangkan Fabian hanya tersenyum kecil mendengar teriakan Shailene.
***
Shailene menatap teman-teman yang menjadi kelompoknya. Tadi guru keseniannya membagi mereka ke dalam beberapa kelompok untuk menampilkan sebuah lagu yang akan diambil nilainya 2 minggu lagi. Setelah membagi mereka ke dalam beberapa kelompok dan menjelaskan tugasnya, guru kesenian itu pergi entah kemana.
Shailene menghela nafas berat mendapati teman-teman kelompok yang ia dapat. Seorang cowok pendiam yang menjabat sebagai ketua kelas, tak diragukan lagi ia termasuk juara kelas, bicara hanya seperlunya saja. Seorang cowok dengan kaca mata dengan pakaian kelewat rapi dan rambut klimis yang biasa disebut nerd atau cupu. Seorang cewek cengeng dengan wajah penuh beban yang menduduki peringkat terakhir kelas ini. Dan seorang cowok dengan baju dikeluarkan dan kancing terbuka yang menampilkan kaus hitam di dalamnya, sang pembuat onar sekolah yang selalu dimarahi orang tuanya karena hampir setiap minggu orang tuanya dipanggil ke sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saving The Male Lead (COMPLETED)
Fiksi RemajaSeorang youtuber hits, Shailene Olivera harus mati karena terjatuh ke dalam kolam renang dan tersetrum. Lalu dia terbangun dalam dunia aneh yang cuacanya berganti setiap jam dan ternyata adalah dunia novel yang telah dimaki dan dihujat olehnya dalam...