Hey guys...!!! Welcome back to my story...!!!!
Siapa yang udah nunggu kelanjutannya Bian dan Shailene? Siapa sih yang paling kalian suka di STML?
Author harap hari ini vote kalian tembus sampe 1k yah. Yok yang baca vote ya. Dan yang nungguin The Owner of Psycophat bakal up besok yaaa. oke langsung aja masuk ke cerita
Hope you guys enjoy it, let's check this out
Enjoy and happy reading...
*
*
*
Shailene menatap Fabian yang sejak tadi sibuk dengan buku dan pena di depannya. Saat ini mereka sedang berada di perpustakaan umum kota. Jika kalian bertanya kenapa bisa mereka di sana tentu saja karena mantan ketua osis yang masih menjabat sebagai siswa teladan sekaligus kekasih Shailene itulah dalangnya.
"Kenapa?" tanya Fabian yang sejak tadi menjadi objek penglihatan Shailene tanpa henti.
"Aku bosen." Jawab Shailene lugas.
"Kerjain tugas kamu." perintah Fabian.
"Ih males banget, mending ngerjain di rumah." kesal Shailene.
"Nggak baik nunda-nunda pekerjaan." sindir Fabian.
"Suka-suka akulah, kan aku sendiri yang bakal ngerjain." balas Shailene menatap Fabian sinis yang tidak diperdulikan oleh Fabian.
"Lagian kamu ngapain sih ngajakin ke sini, kan di rumah bisa ngerjain itu," lanjut Shailene sambil menunjuk ke buku Fabian.
"Cari suasana baru." jawab Fabian singkat.
"Orang cari suasana baru tu jalan-jalan kemana kek, bukannya malah ke sini, mana nggak boleh ngomong lagi." kesal Shailene setengah berbisik karena sejak tadi ia selalu dilirik oleh para pengunjung perpustakaan yang lain.
"Tujuan kita ke sini apa? Buat ngerjain tugas, bukan jalan-jalan." balas Fabian menatap Shailene sedikit memiringkan kepalanya.
"Males banget." ujar Shailene sedikit menggerutu.
"Ujian bentar lagi, nggak baik buang waktu." respon Fabian.
Shailene yang sejak tadi kesal pun memilih berdiri dan meninggalkan Fabian dari sana. Ini adalah hari pertama mereka menjadi sepasang kekasih, kenapa sikap Fabian bukannya semakin manis malah berubah menjadi menyebalkan?
Shailene tidak bermaksud untuk bermalas-malasan mengerjakan tugas, tapi ia tidak ingin menghabiskan waktunya bersama Fabian hanya untuk mengerjakan tugas yang bisa ia lakukan sendiri. Ia hanya ingin menghabiskan waktunya bersama Fabian untuk melakukan hal lain yang lebih bermakna dan berkesan. Tapi sepertinya murid teladan itu tidak bisa memikirkan hal lain selain urusan sekolahnya.
Shailene tidak ingat seberapa jauh ia berjalan meninggalkan gedung perpustakaan umum itu saat sebuah mobil berhenti tepat di sampingnya. Hey sejak kapan dia berada di pinggir jalan? Dilihatnya mobilnya sudah berhenti di sampingnya dan muncul Fabian yang keluar dari sana.
"Mau kemana?" tanya Fabian begitu keluar dari mobil.
"Jalan-jalan." jawab Shailene singkat tanpa menghentikan langkahnya.
"Mau jalan-jalan kemana?" tanya Fabian mengejar langkah kaki Shailene dengan mudah.
"Kemana aja." jawab Shailene lagi.
"Kita naik mobil dulu." ucap Fabian.
"Nggak usah, kerjain tugas aja sana." balas Shailene yang pandangannya fokus ke depan.
"Udah selesai." ujar Fabian.
"Oh jadi karena udah selesai makanya ke sini." sindir Shailene.
"Baru nomor 1, masih ada 4 soal lagi, lanjut nanti aja." balas Fabian.
Shailene tidak menjawab, hanya terus berjalan. Fabian menahan lengan Shailene karena gadis itu berjalan hendak menabrak gerbang salah satu gedung pemerintah. Shailene yang baru sadar akan hal itu segera menarik tangannya dari Fabian dan berbalik berjalan menuju mobilnya.
Fabian hanya menghela nafasnya melihat sikap dan perlakuan Shailene padanya. Wanita sangat susah dimengerti. Saat dilihatnya Shailene hendak sampai di mobil, Fabian segera berlari dan membukakan pintu untuk Shailene. Sepertinya hari ini akan terasa berat bagi Fabian.
[Sebagian part dihapus untuk kepentingan penerbitan. Jika ingin membaca versi lengkapnya bisa ikut PO di bulan januari 2024 besok. Kalo udah gak sabar bisa baca lewat eBook di Google Playbook dengan judul yg sama atau bisa klik link yg ada di bio profil. Terimakasih]
KAMU SEDANG MEMBACA
Saving The Male Lead (COMPLETED)
Teen FictionSeorang youtuber hits, Shailene Olivera harus mati karena terjatuh ke dalam kolam renang dan tersetrum. Lalu dia terbangun dalam dunia aneh yang cuacanya berganti setiap jam dan ternyata adalah dunia novel yang telah dimaki dan dihujat olehnya dalam...