Saving The Male Lead (COMPLETED)

17 Editor Baru

Hey Guysss...!!! Welcome back to my storyyy...!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*
*
*

Hari senin merupakan hari pertama dalam satu minggu, waktu dimana orang memulai segala aktivitas dan pekerjaan. Hari senin juga menjadi salah satu hari yang sangat tidak disukai oleh sebagian orang. Karena hari senin akan memulai segala kesibukan dan ketegangan yang terus berlanjut hingga 5 atau 6 hari ke depan, bahkan ada yang penuh satu minggu.

Bagi murid-murid di sekolah, tentunya hari senin tidak menjadi salah satu dalam list hari favorit mereka, ada banyak hari yang bisa menjadi hari favorit daripada harus memilih hari senin. Namun itu tidak berlaku untuk semua, ada sebagian yang menyukai hari senin karena mereka akan kembali belajar atau bertemu orang-orang yang disukainya, setidaknya mereka cukup menantikan hari senin.

Berbicara mengenai hari senin, Shailene menjadi salah satu murid yang termasuk ke dalam golongan murid yang tidak menyukainya. Tentu saja karena alasannya ia harus berdiri selama kurang lebih 45 menit untuk menghormati para pahlawan yang sudah berjasa dalam membawa kemerdekaan Negara tanpa bergerak dengan leluasa. Apalagi kalau bukan kegiatan upacara bendera, suatu kegiatan wajib yang dilakukan seluruh sekolah di penjuru negeri.

Shailene bukannya tidak menghormati para pahlawan yang telah berjasa, hanya saja ia tidak menyukai untuk berdiri begitu lama tanpa boleh bergerak dengan leluasa. Alasannya karena ia mudah lelah, dari dulu ia memang sangat tidak menyukai olahraga sehingga tidak pernah melakukannya. Dampaknya tentu saja pada tubuh yang mudah lelah jika beraktivitas karena kurang bugar. Shailene dari dunia nyata dan Shailene dalam dunia novel ternyata memiliki banyak kesamaan, salah satunya mereka sama-sama tidak menyukai olahraga, dengan alasan yang berbeda tentunya. Shailene dalam dunia novel tidak suka olahraga karena akan membuat riasan wajahnya luntur, berkeringat.

Shailene berdiri di barisan paling belakang karena tadi ia hampir terlambat sampai di sekolah. Kalau ia benar-benar terlambat sudah pasti ia akan baris di dekat gerbang dan diceramahi guru BK bersama anggota osis yang sok berkuasa itu. Ia menguap dan merasa sangat bosan saat melihat beberapa orang sedang berjalan membawa bendera. Kakinya sudah berasa kebas dan ia sangat ingin duduk.

Shailene mulai mengangkat tangannya saat pemimpin upacara sudah berteriak untuk hormat kepada bendera. Sekarang bahkan tangannya sudah terangkat dan tak boleh diturunkan. Ia hanya menghela nafasnya berusaha bersikap hormat dengan baik.

Marching band mulai bermain melantunkan lagu kebangsaan mengiringi bendera yang naik dengan perlahan. Semua orang melihat dan mendengarkan dengan kusyuk saat tiba-tiba 2 orang berlarian ke barisan di kelas sebelah Shailene. Shailene menoleh dan menemukan seorang murid perempuan sudah tergeletak di sana. Ia juga menemukan 2 orang murid laki-laki yang mengenakkan slayer dan bet berlogo tanda tambah berwarna merah sudah sampai di sana.

Shailene dengan tanpa ditutup-tutupi melihat itu dengan santai. Cowok anggota palang merah itu lumayan tampan menurutnya, cara dia mengangkat cewek pingsan itu juga bisa dibilang keren, sedangkan cowok yang satunya kembali ke belakangnya untuk baris mengikuti upacara lagi.

'Kalo gak kuat ya gak usah ikut upacara, mau dipaksain juga ujung-ujungnya gak sampe selesai upacaranya, malah ngerepotin orang aja,' cibir Shailene dalam hati. Ia heran dengan orang yang pingsan saat upacara, kenapa mereka memaksakan diri sekali. Orang sehat tidak akan mungkin tiba-tiba pingsan tanpa sebab. Mereka yang pingsan sudah pasti kondisi tubuhnya sedang tidak fit, dan mereka sudah cukup besar untuk menilai kondisi tubuh masing-masing. Seharusnya kalau sekiranya tidak kuat ya tidak usah dipaksakan. Jika sudah begitu malah merepotkan orang harus mengangkatnya segala, belum lagi orang-orang yang menatapnya. Mengganggu konsentrasi orang lain.