22 Tawaran Ryan

21.3K 3.1K 213
                                    

Hey Guys...!!! Welcome back to my storyyy...!!!

Hai.. Ayo ikutan PO Saving The Male Lead sebelum ketinggalan ‼️

Cuma sampai tanggal 20 Januari 2024 aja 🔥

*

*

*

Jatuh cinta adalah hal yang tidak bisa dipikir menggunakan logika. Logika yang selalu diagung-agungkan oleh para kaum lelaki pun kadang juga berbalik menyerang spesies bernama lelaki itu. Namun hal itu tergantung dari bagaimana mereka menyikapinya, apakah menerima atau justru mengelaknya.

Seperti yang terjadi pada salah satu spesies bernama lelaki yang sedang menatap layar komputer di depannya dengan mata kosong. Sudah berlalu 30 menit sejak ia menyalakan layar komputer miliknya tanpa melakukan apapun. Hanya diam memandangi layar komputer yang hanya menampilkan gambar windows bersama beberapa menu pilihan. Entah apa yang sedang dipikirkan lelaki tampan berwajah datar itu. Apakah tentang tugas sekolah yang akan dikerjakannya atau percakapan yang ia lakukan bersama gadis yang menyandang gelar sebagai ratu sekolah di sekolahnya 2 jam lalu.

Fabian tidak menampik bahwa sejak kepulangan Shailene dari rumahnya, tidak ada satupun hal benar yang dilakukannya. Mulai dari mencuci peralatan berulang kali, menggoreng beras di kuali, meminum air putih yang diberi gula, dan sekarang menatap layar komputer tanpa melakukan apapun. Apakah semua ini adalah efek dari ungkapan 'Aku sayang kamu' yang diucapkan Shailene?, entahlah Fabian tidak tahu.

***

Lain hal dengan Fabian, lain pula dengan Shailene. Kalau Fabian berkutat dengan semua hal yang di luar kebiasaannya, maka Shailene justru melakukan hal yang disukainya dengan begitu tenang. Gadis itu tengah membagi beberapa part yang akan dinyanyikannya bersama kelompok nyanyinya. Besok ia akan mulai berlatih sesuai kesepakatan yang mereka buat hari ini.

"Hmm, bagian ini harusnya Aji apa Dodi ya, suara Aji lebih berat, dia aja deh," gumam Shailene sambil melingkari lirik dengan warna merah.

"Rio suaranya lumayan rendah, biar nyanyi bagian ini aja yang sama kayak Dodi," lanjut Shailene sambil melingkari beberapa bagian.

"Hmm, kayaknya gini udah pas deh, kalo ada yang gak pas biar direvisi besok aja bareng sama mereka," gumam Shailene setelah beberapa lama menulis.

"Oke, coba dulu deh, Ekhm.... When... when you try, ekhm, kok suara gue jelek amat sih," keluh Shailene saat mulai mencoba bernyanyi.

"Dooo... do re mi fa sol la, laaaaa," Shailene mulai mencoba nada dengan kondisi suaranya saat ini.

"Mati gue, kebanyakan makan gorengan apa yah, kok suara gue kayak bebek kejepit gini sih," keluh Shailene memegang lehernya sendiri.

"Pasti gak pernah dipake buat nyanyi nih tenggorokan," lanjutnya.

Shailene mulai sibuk berkutat dengan ponselnya untuk mencari-cari cara memulihkan kondisi suaranya yang sangat tidak layak itu. Sepertinya ia harus banyak berlatih bernyanyi mulai sekarang. Shailene sibuk menghabiskan malam dengan menyanyikan berbagai macam lagu yang ia tahu, mulai dari lagu anak-anak, lagu pop, hingga lagu kebangsaan pun ia nyanyikan.

***

Vania memasuki gerbang sekolah dengan pandangan terangkat. Memandangi beberapa anak yang juga tampak baru sampai di sekolah. Beberapa anak yang baru masuk sekolah tampak melirik Vania dengan pandangan heran, pasalnya mereka tidak pernah melihat sosok Vania sebelumnya.

"Siapa tuh?" bisik salah seorang siswi pada temannya.

"Gak tau, gak pernah liat," balas temannya.

"Mungkin anak baru kali yah," bisik siswi yang tadi.

Saving The Male Lead (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang