16. "Akhirnya gue bakalan ketemu juga."

530 56 0
                                    

"Patience is the best medicine."

- John Florio


"Selamat menikmati, teman-teman lintahku." ucap Jin sambil membagi-bagikan kopi kaleng yang ia dapatkan dari vending machine. Ihsan, Gio, James, dan Luthfi menggumamkan terimakasih mereka. Penampilan kelimanya masih lusuh habis jaga semalam, tapi setidaknya perut mereka akan terisi makanan enak pagi itu di Kantin Bu Neneng.

"Lo berdua jaga bareng mulu dah." Gio mengernyitkan dahinya ke arah James dan Luthfi. "Pacaran ya lo?"

"Yah gimana ya, udah takdir Bang." ucap James diiringi Luthfi yang terkekeh.

"Asli geli banget gue" komentar Jin, membuka kalengnya sendiri.

"James udah akil balig sekarang, udah maen perempuan ... Siapa tuh namanya, Giani ya?" Ledek Ihsan.

Gosip James dan Giani yang dekat sudah tersebar ke seantero rumah sakit. Orang seperti James mana bisa sembunyi-sembunyi menyimpan rasa. Kalau ada kesempatan untuk memberitahu, sudah pasti James utarakan hingga tukang parkir dan pak satpam di rumah sakit pun tahu. Biar bisa bantu jagain pacar kalau kenapa-kenapa di rumah sakit, katanya.

"Lah emang gue sebelumnya maen laki?!" ucap James tidak terima, tangan kanannya menyambar tempe mendoan panas di depannya.

"Iya, maenan lo kan Luthfi." ucap Jin yang sekarang mengecek handphonenya.

"Dih mending gue sama dokter radiologi yang baru..." komentar Luthfi. "Eh iya Bang Ihsan, mirip banget dia sama lo, sumpah" Luthfi mengangkat kedua jari tangannya, membentuk lambang peace.

"Bener juga... 2 hari yang lalu gue ketemu. Gue mikir mirip siapa ya.. mirip lu San, bener" Jin mengangguk-angguk setuju.

"Hah kok kayaknya gue doang yang belom pernah ketemu dia sih?" Ihsan heran sendiri. "Bang Gio udah liat juga?"

"Udah. Gue ketemu bareng Jin waktu itu. Iya San, mirip lo. Mukanya mah engga, kelakuannya aja."

"HAH? LO GIMANA JAMES, UDAH JUGA?" Nada Ihsan meninggi, kini ditujukan ke temannya yang sedang meniup tempe mendoannya.

"Iya udah. Kan beberapa hari kemaren Bang Ihsan off jaga karena udah cover jaga kita pas turun bencana. Kebeneran itu dokter radiologinya masuk.. mungkin karena itu kali belom ketemu" jelas James.

"Heuuuhh dasar lalaki, ada perempuan cakep dikit langsung diomongin" ucap Bu Neneng yang tiba-tiba datang membawa roti goreng cokelat ngebul kesukaan Ihsan.

Kali ini roti goreng cokelat itu tidak mampu mengalihkan perhatian Ihsan. "Lah, Bu Neneng udah liat juga?" tanya Ihsan.

"Dokter radiologi yang dari Singapore itu kan? Udah atuh, itu mah setiap subuh juga orangnya nungguin depan kantin buat beli roti goreng"

"Hah? Dia juga suka roti goreng?"

"Iya kayak dokter Ihsan ya, cara ngomongnya, kaget-kagetnya, senyam-senyumnya hahaha." sekarang bahkan Bu Neneng ikutan meledek.

--

--

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HospitalshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang