04. early patience

1.1K 104 5
                                    

Cuma mo bilang😌

Minta vote nya yah ⭐
Nggak susah kok, tinggal tekan tanda bintang di bagian kiri bawah.

Eh kiri apa kanan?

Eh gatau😭 pokonya minta vote

04. Awal kesabaran
____________________________________

"Jangan terlalu banyak berkorban untuk orang lain, hargai dirimu sendiri, dan cintai dirimu sendiri".

-Varrel Rovalno Abara Burhan-
(Kim Seokjin)


______________________________________

"Papa mana?"

Tanya kaila pada Varrel yang terlihat sedang rebahan santai di atas sofa sambil bermain handphone, kaila pun ikut duduk di sebelah abang nya.

"Belum pulang, kayanya masih ada urusan di kantor" Jawab varrel.

"Kenapa? ada masalah? "

Tanya varrel saat merasakan raut wajah adiknya memang sedang terlihat tidak mood malam ini.

Kaila hanya menggeleng pelan, sambil memainkan kuku-kuku jarinya, tanpa menoleh ke arah varrel.

"Papah sibuk banget akhir-akhir ini, Bang Varrel juga sama" ucap Kaila membuat Varrel menoleh.

"Cantik nya kakak kenapa sih, hmm?"

Varrel mendekati adik nya lalu menyelipkan rambut kaila ke belakang telinga.

"Kaila tiba-tiba Kangen banget Sama mama, pengen ketemu" ucap kaila, mata gadis itu mulai terlihat berair. kali ini dia benar-benar mengeluarkan unek-unek yang selama ini ia tahan di depan ayah dan kakak nya.

Varrel terkejut, sangat jarang gadis di sampingnya itu terlihat lemah dan cengeng seperti ini, biasanya dia selalu pintar menyembunyikan luka.
Tapi kali ini?

Memang tidak selamanya seseorang yang selalu pintar menyimpan luka akan selalu terlihat Bahagia, ada kalanya seseorang itu akan sampai pada fase 'capek' Sama hal nya dengan Kaila.

Munafik jika kalian bilang tidak pernah mengeluh dan menangis di malam hari. Bantal dan selimut di kamar kalian menjadi saksi.

Apalagi ketika merindukan seseorang yang sudah beda alam dengan kita,
Kalian pasti tau rasanya merindukan seseorang namun kalian tidak bisa melakukan apapun.

varrel terdiam, hening.
hingga akhirnya laki-laki itu menghela napas pelan, lalu meraih tubuh kaila dan memeluknya erat.

"Kangen banget ya? "

Tanya varrel, kaila mengangguk cepat, tangan varrel bergerak mengelus pelan rambut adiknya, ia merasakan tubuh adiknya bergetar, kaila mulai terisak.

"Kalau seandainya kaila nggak hadir di dunia ini, mamah pasti masih ada buat papah sama bang varrel ya kan? "

Sekuat tenaga varrel menahan tangisnya, matanya mulai berkaca-kaca, penglihatannya Memburam akibat menahan air matanya agar tidak tumpah.

Varrel menggeleng pelan.
"kamu nggak ada hak buat bilang kaya gitu, ini emang udah kehendak Tuhan "

"mama sama papa pasti sedih kalo seandainya mereka denger omongan kaila barusan"ucap varrel, suaranya terdengar serak.

"masih ada bang Varrel sama papa sekarang. Bang Varrel siap jagain kamu bahkan kalo seandainya nyawa Bang Varrel sebagai taruhannya"lanjut varrel, sungguh dia tidak ingin terlihat lemah di hadapan adiknya.

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang