68.Menyatu kembali.

868 55 0
                                    

Budayakan vote sebelum membaca, hanya mengingatkan biar ga lupa.

Komen jika ada typo.

Follow juga akun ini yah. Biar bisa ikutin cerita lain nya.

68. Menyatu kembali.
______________________________________

Kedua mata unik yang selalu terlihat cantik itu terbangun setelah dua hari tidak sadarkan diri. Kaila benar-benar shock, badan nya letih mental nya hancur, membuat dia lagi-lagi harus di rawat di rumah sakit.

Ia terbangun kemudian menatap sekeliling nya, tepat di samping tempat tidur nya ia menemukan seorang laki-laki seusia nya masih terlelap dengan begitu tenang. Namun karena pergerakan Kaila, tidur laki-laki itu sedikit terusik kemudian terbangun.

"Kaila? Lo akhir nya bangun." Ragha memperbaiki posisi nya kemudian meraih kedua tangan Kaila.

"Vanka?___Vanka mana?" tanya Kaila, wajah nya masih terlihat pucat di tambah dengan beberapa goresan di wajah nya akibat kecelakaan dua hari lalu.

"Kai, lo perlu istirahat." ucap Ragha sambil menenangkan Kaila.

"Gue tanya Vanka di mana?" sentak Kaila sambil menepis tangan Ragha.

"Vanka udah di makamin kemarin, Kai." ucap Ragha terlihat takut. Kaila menatap Ragha tak percaya.

"Nggak mungkin" Kaila menggeleng, masi tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Sesaat kemudian suara isakan Kaila terdengar menembus gendang telinga Ragha.

"Vanka udah tenang di alam sana, lo harus ikhlas."

"Gimana mungkin gue bakal relain dia secepat itu? Sedangkan dia satu-satu nya orang yang selalu ngerti posisi gue." balas Kaila.

"Bahkan gue belum sempet berterimakasih sama dia, gue belum sempet balas semua perlakuan baik dia sama gue selama ini." lanjut Kaila.

Ragha hanya terdiam, sambil terus menatap wajah Kaila dengan intens. Perasaan nya campur aduk, Ragha benar-benar menyesal karena telah mengecewakan Kaila. Namun sekarang Ragha mulai mengerti kenapa Kaila sangat merasa kehilangan seperti ini. Ia tahu betul bagaimana baik nya Vanka terhadap Kaila, bahkan selama hidup nya Vanka tidak pernah menyakiti perasaan Kaila. Berbeda hal nya dengan Ragha, ia justru menghancurkan dunia Kaila. Meninggalkan Kaila saat Kaila benar-benar sedang membutuhkan rumah untuk pulang.

"Gue nggak punya siapa-siapa lagi sekarang." gumam Kaila di sela-sela tangisan nya.

"Bang Varrel juga sampai sekarang masih belum bangun, gue takut dia bakal ninggalin gue juga" Kaila menundukkan kepala nya, bahu nya bergetar karena menahan tangis.

Ragha berdiri, kemudian mengangkat wajah Kaila yang sejak tadi hanya menunduk sendu. kedua ibu jari nya bergerak untuk menghapus air mata gadis itu.

"Maafin gue karena menjadi salah satu penyebab luka di hati lo." ucap Ragha begitu tulus.

"Hiks__Gue capek" gumam Kaila.

"Gue capek gha, kenapa kemarin gue nggak mati bareng Vanka aja?"

"sssttt__lo nggak boleh ngomong kayak gitu."

Ragha menangkup lembut kedua sisi wajah Kaila. Rahang laki-laki itu mengeras saat cairan bening membasahi ibu jari nya.

"Tuhan ngasih lo kesempatan buat hidup karena tugas lo belum selesai. Ada yang perlu lo selesaikan, lo mau nyerah gitu aja? lo nggak inget gimana brengseknya Wisnu saat bunuh mama lo? posisi kita di sini sama Kai, lo kehilangan mama lo dan gue kehilangan papa. gue ada sama lo. lo mau kan berjuang bareng-bareng sama gue?"

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang