32. Ibu asuh.

385 51 0
                                    

Minta vote nya kawan biar lebih smangat nulis nya, 🥺 tp kalo nggak mau juga nggak papa, gak maksa kok.
.
.
.
.
.

32.Ibu asuh
_____________________________________


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa nggak bilang dulu sama bang varrel?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"kenapa nggak bilang dulu sama bang varrel?"

"Papa khawatir banget nyariin kamu"

Kaila yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah langsung mendapatkan omelan dari varrel. tanpa menghiraukan ocehan yang keluar dari mulut Abang nya kaila terus berjalan menaiki satu demi satu anak tangga menuju ke kamar nya.

"lagian juga kaila udah balik bang, kaila juga nggak papa"

"pergi nya juga kan ke sekolah bukan ke tempat aneh-aneh"

Kaila berbicara tanpa menatap varrel sedikitpun, di belakang tubuh kaila varrel masih terus berjalan mengekor kaila sambil terus mengoceh tidak jelas, beberapa omelan Varrel keluarkan untuk menasehati kaila, namun kaila benar-benar hanya mengacuhkan nya.

"tapi se-enggak nya kai, izin dulu apa susah nya sih?" ucap varrel sambil merapikan rambut nya ke belakang.

"Bang, kaila capek banget mau istirahat"

Kaila berhenti melangkah saat ia sampai di depan pintu kamar nya, melihat hal tersebut varrel yang hendak ikut masuk ke dalam kamar kaila harus terpaksa mengurungkan niat nya. Varrel pasrah, laki-laki itu menghela napas pelan sambil memalingkan wajah nya sesaat.

"Yaudah, lain kali jangan kayak gitu ya?" pesan varrel, laki-laki berambut lurus itu kemudian mengeluarkan salah satu tangan nya yang sedari tadi ia sembunyikan di balik saku sweater yang ia kenakan, kemudian varrel mengelus rambut kaila singkat.

kaila mengangguk lalu tersenyum.
"maaf" ucap nya singkat.

Varrel hanya mengangguk sambil sedikit menarik ujung bibir nya hingga menciptakan senyuman kecil di wajah nya.

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang