34. Panti jompo

362 47 0
                                    

Kali aja ada yang mau kenalan sama author.
Sok atuh di follow instagram aku
@Linasulistiya

Kalian bisa keluarin keluh kesah kalian di sana🙂.
.
.
.
.
.

34. Panti jompo
____________________________________

Sinar matahari pagi memaksa masuk melalui celah-celah kecil jendela kamar kaila. Dengan enggan, kaila membuka matanya dan berusaha turun dari kasur king size milik nya. sambil terus mengucek kedua matanya, kaila berjalan menuju jendela. Ia menatap ke luar jendela. Wajah nya berubah segar saat mengingat bahwa hari ini ia akan mengunjungi Bi sarah di panti jompo.

Sambil tersenyum-senyum sendiri, kaila berlari secepat kilat ke kamar mandi dan melakukan ritual membersihkan diri. setelah itu, ia berpakaian dengan rapi dan segera berlari ke lantai bawah untuk sarapan. Di dapur, yang di lihat nya hanya varrel sedang membereskan meja makan.

"selamat pagi abang ganteng" serunya sambil mencium pipi kakak laki-laki nya itu. Varrel tersenyum lalu membelai kepala adik semata wayang nya.

"Papa mana?"

"papa udah ke kantor, ada urusan."

"pagi-pagi banget?" tanya kaila, varrel hanya mengangguk.

"udah, nih sarapan dulu"

Kaila tersenyum senang melihat apa yang ada di hadapan nya, Nasi goreng telur buatan Bang varrel memang nomer satu. Entah bumbu apa yang di gunakan kakak nya saat memasak. Yang jelas, rasanya sangat lezat dan tidak ada nasi goreng mana pun yang dapat menandingi kelezatan nasi goreng Kakak nya.

"padahal sekarang hari minggu, kenapa bang varrel harus ke
kantor? "

"harusnya sih kemarin, cuma gara-gara klien nya kemarin ada urusan jadi jadwalnya di ganti hari ini" jawab Varrel. Kaila hanya ber 'Oh' ria lalu melanjutkan aktifitas nya yang sebelumnya ia tunda.

"10 menit lagi Vanka dateng, buruan di habisin makanan nya" ucap Varrel sambil melirik jam yang ada di ponsel nya. kaila hanya mengangguk, kemudian  kembali menyantap makanan favorite nya.

Setelah memakan waktu beberapa menit, kaila akhir nya selesai. Tepat pada suapan terakhir suara klakson mobil terdengar jelas di halaman rumah nya. Dengan segera kaila lalu meraih tas yang sebelumnya ia taruh di atas kursi di samping nya.

"Kayak nya itu Vanka"

"Kaila pergi ya bang, Bye"

Kaila lalu berlari ke arah pintu untuk segera menghampiri Vanka di depan. demi memastikan adik nya baik-baik saja, varrel pun ikut membuntuti kaila dari belakang.

"jagain adik gue baik-baik" pesan varrel pada Vanka yang sedang sibuk membuka pintu mobil untuk kaila.

"tenang aja, gue bakal korbanin apapun buat dia" balas Vanka sambil melirik kaila yang sudah duduk di dalam mobil. Varrel terkekeh geli sambil terus memperhatikan Vanka yang juga sudah ikut masuk ke dalam mobil yang akan kaila dan Vanka kendarai.

Setelah itu, Vanka membunyikan klakson beberapa kali untuk memberi kode pada varrel bahwa dia sudah siap untuk berangkat. varrel hanya melambaikan tangan ke arah mobil yang mulai keluar gerbang meninggalkan pekarangan rumahnya.

Karena merasa sejuk, varrel merasa terhipnotis dengan udara di halaman rumah nya. Laki-laki tampan itu akhirnya memutuskan untuk duduk di depan teras rumahnya untuk menikmati segar nya udara pagi ini.

"Jam berapa ya?"

Varrel bergumam lalu melirik jam tangan nya. Angka  8:15 terpampang jelas di sana, karena beberapa menit lagi ia harus menemui klien varrel akhirnya memutuskan untuk segera mandi dan bersiap pergi ke kantor.

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang