42. Pelindung

374 48 5
                                    

"Gue perlu ngomong sama lo!"

Kaila menarik pergelangan tangan salsa yang sedari tadi fokus mencatat sesuatu di atas kertas putih menggunakan pulpen dengan warna tinta hitam milik nya.

"Soal apa? ngomong di sini aja" jawab salsa. gadis itu terlihat ragu saat menatap mata kaila, lewat pancaran mata kaila saja salsa sudah dapat memastikan bahwa kaila terlihat begitu kecewa.

"Ikut gue"

"Ck! gue sibuk, lo nggak lihat gue lagi ngerjain tugas?" sentak salsa sambil menarik paksa tangan nya dari genggaman kaila.

Kaila menghela napas pelan, sebisa mungkin gadis itu menahan diri agar tidak di kuasai amarah nya hari ini. ia tidak ingin kejadian seperti kemarin terulang lagi, terlebih salsa adalah sahabat nya.

"lo mau gue bahas soal masalah yang kemarin di sini? Oke! "

Kaila menghela napas pelan kemudian sedikit memperbaiki posisi tubuh nya di depan salsa.

"Lo nyuruh gue ke club waktu itu buat apa?" tanya kaila langsung pada inti nya.

Hening! satu pun dari banyak nya siswa dan siswi di dalam kelas itu tidak ada yang berani mengeluarkan suara. termasuk salsa.

"jangan bilang lo ngelakuin itu buat ngejebak gue juga, lo kerja sama kan sama Stella?" ucap Kaila dengan tegas.

Di sisi lain salsa hanya bisa menatap ke arah depan dengan tatapan kosong, dengan tangan yang meremas pulpen milik nya.

"Nggak usah diam aja, jawab gue" paksa Kaila sambil menegakkan kepala Salsa agar gadis itu menatap nya

"Kaila" panggil seseorang, namun kaila sama sekali tidak ingin mengalihkan tatapan dari salsa.

"Kai__"

"lepasin gue Ragha, gue perlu ngomong sama cewek ini" sentak kaila saat Ragha berusaha menarik nya agar pergi dari sana. Seperti nya Ragha sudah bisa menebak apa yang akan gadis nya itu lakukan.

"tapi kai__"

"ini bukan urusan lo Gha" bentak kaila lagi. Ragha terdiam, sangat sulit jika membujuk Kaila di saat-saat seperti ini. pada akhirnya laki-laki itu mengalah dan hanya berdiri di belakang tubuh kaila, sambil memastikan bahwa kaila tidak melakukan hal seperti kemarin lagi.

"Kalo iya kenapa?" sahut salsa. kini semua mata menatap salsa heran, sejak kapan gadis itu mulai bergaul dengan Stella? hingga ia berani mengkhianati kaila dan bekerja sama dengan wanita pembully itu untuk menjebak sahabat nya sendiri.

"iya, gue emang sengaja mancing lo buat dateng ke club malem itu"

Dheg!

Napas Kaila mulai tak beraturan, ia mengepalkan kedua tangan nya untuk menahan amarah nya agar tidak menyerang Salsa.

Di sisi lain Anak-anak inti Vanostra yang sejak tadi ikut menyaksikan hal itu juga ikut tak percaya dengan ucapan salsa barusan, termasuk Bara.

"Kenapa lo setega itu sama sahabat lo sendiri?" bentak Ragha sambil menarik bahu Salsa.

"Bukan urusan lo" Bentak Salsa sambil menepis tangan Bara.

"gue nggak nyangka lo bakal sejahat ini sama gue" ucap kaila kecewa.

"kenapa enggak?" balas salsa dengan senyuman menyeringai.

"Gue tau kok, lo bersikap sok polos dari awal cuma buat narik perhatian anak-anak di sekolah ini, termasuk Ragha"

"SALSA" Bentak Ragha tidak terima, Ragha hendak menghampiri salsa namun Raka dan Veno dengan sigap menahan tubuh nya.

"Inget dia cewek" ucap Veno.

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang