25.Angry but romantic

520 72 2
                                    

Akhh gatau deh. Nilai sendiri, aku sih baper.

Nanti aku spill instagram mereka satu yah.
.
.
.
.
.


25.Angry but romantic
____________________________________

"Bunda Agha pergi ya?"

Teriak Ragha yang sedang berlari menuruni anak tangga sambil memakai jaket vanostra milik nya.

"mau kemana?"

"Rumah sakit"

"siapa yang sakit?"

"Kaila"

"What? are you serious?"

ucap Bunda kaget, Ragha hanya mengangguk, lalu melanjutkan langkah nya untuk segera ke rumah sakit.

"Bunda ikut" ucap Bunda lalu berdiri dari tempat nya.

"No, bunda di rumah aja"

"pokoknya Bunda ikut"

"Bunda"

"Ragha"

Tidak ada yang mau mengalah, Bunda dan Ragha sama-sama keras kepala. Namun Ragha hanya bisa menghela napas pelan, bisa repot jika Bunda ikut ke rumah sakit, Ragha jadi tidak bisa bebas berduaan dengan kaila nanti.

"Bunda please! nggak usah ngerepotin"

"Wahh, ngerepotin?" Bunda melotot tidak terima.

"Bunda aja yang ngerawat kamu sampai sebesar ini nggak pernah tuh ngeluh kalo kamu ngerepotin hidup bunda" balas Bunda.

Ragha memutar bola mata malas, selalu seperti ini. Ragha tidak pernah sekalipun menang jika sudah berdebat dengan Bunda.

"Yaudah, Bunda siap-siap sana" ucap Ragha pasrah lalu berbalik ke arah sofa.

Bunda tersenyum menang, wanita paruh baya itu kemudian berjalan menuju kamar nya untuk segera bersiap-siap.

sampai di rumah sakit, Ragha kemudian membawa Bunda menuju ke ruangan tempat kaila di rawat.

tok! tok! tok!

Ragha mengetuk pintu ruangan tersebut, kemudian membuka nya dengan sangat pelan dan mempersilahkan Bunda masuk terlebih dahulu.

"Bundaaaaa" teriak Kaila namun masih terdengar sangat lemah.

Bunda tersenyum, kemudian berlari menghampiri kaila yang terlihat sedang duduk di atas tempat tidur nya.

"Sayang, ya ampun" ucap Bunda sambil memegang wajah kaila dengan kedua tangan nya, memperhatikan luka bekas pukulan yang terlihat masih membiru dan terdapat sedikit goresan di kening kaila,
bahkan buket bunga yang Bunda pegang ia taruh asal di atas tempat tidur kaila.

"Ada yang sakit? kaila butuh apa biar Bunda ambilin? kaila nggak papa kan? nggak ada luka yang serius kan?" ucap Bunda sambil menatap sekujur tubuh kaila yang masih berlapis dengan pakaian pasien.

kaila menggeleng tidak lupa dengan senyuman khas milik nya.

"Kaila kangen Bunda" ucap kaila lalu memeluk tubuh Bunda dengan sangat erat, Bunda tersenyum haru lalu membalas pelukan kaila dengan tak kalah erat.

Di sisi lain Ragha menghela napas pelan, ternyata apa yang Ragha khawatirkan terjadi juga, laki-laki itu benar-benar merasa di abaikan sekarang.

"ini nih yang Agha takutin,  asik berdua aja terus, biarin Agha di sini nganggur-nganggur nggak jelas" keluh Ragha lalu menjatuhkan tubuh nya di atas sofa yang sudah di sediakan di dalam ruangan itu.

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang