46. Berangkas Bank

330 42 1
                                    

Apresiasi dengan vote please.
Mohon bantuan nya vote+komen.
Makasi.

46.Berangkas Bank
______________________________________

"Bobol berangkas Bank" jawab kaila enteng. Mendengar hal itu Buana dan Alvin yang tadi nya hanya berniat melewati mereka  ikut menghentikan langkah nya lalu ikut duduk di sebelah Raka.

"Serius?" tanya Alvin

"Berangkas?" 

"Bank?" tanya Bara dan Alvin bergantian. Kaila hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Gimana caranya?" tanya Salsa heran.

"Mudah"

Mendengar hal itu Ragha hanya menggeleng tak percaya dengan tingkah aneh gadis itu. lalu setelah itu ia kembali fokus melatih beberapa anggota nya.

"Tutor?" lanjut Alvin dan Buana secara bersamaan.

Kaila menghela napas lalu mengganti posisi nya menjadi duduk bersila.

"Hal yang perlu kalian lakuin adalah, yang pertama lo harus periksa kamera pengawas terlebih dahulu. lalu hitung jumlah satpam yang berjaga di area tersebut, cari lokasi alarm, abis itu lo tinggal masuk melalui tempat dengan keamanan terlemah. Kalo udah berhasil masuk, tinggal buka berangkas terus ambil deh uang nya"

kaila menjelaskan dengan begitu rinci namun sangat singkat. terdengar sangat mudah memang, tapi tidak bagi sembarangan orang. Gadis itu memberi tutorial dengan begitu enteng nya tanpa sadar bahwa apa yang di ajarkan nya adalah suatu hal yang sesat. Bahkan ia menjelaskan seperti tidak ada beban.

"Tapi kan setiap Berangkas itu punya kunci atau password" salsa terlihat semakin penasaran.

"Iya, Gue pernah di ajarin sama sekretaris Abang gue. Gimana cara nya buka berangkas tanpa kunci, dan gimana caranya cari tahu kode password lewat bekas sapuan tangan pemilik nya" jelas Kaila.

"Buset. Kukira cupu ternyata suhu" ucap Buana kemudian tertawa heran.

"Kok bisa sih?"

"Apa sih yang nggak bisa kaila lakuin?" ucap Bara lalu mengacak singkat rambut kaila. Kaila hanya merespon nya dengan menepuk dada nya bangga.

"Jadi pencuri aja bangga" ledek alvin.

Bugh!

Kaila menabok bahu kekar Alvin tak terima.

"Enak aja. Itu uang perusahan abang gue, dulu sempat ada salah satu karyawan nya yang korupsi" jelas kaila tak Terima.

"Kenapa nggak lapor polisi aja?" tanya Bara heran.

"Abang gue nggak suka berurusan sama polisi. Dulu kan gue udah pernah cerita" jawab Kaila.

Memang benar semenjak kasus kematian sahabat nya itu Kaila dan keluarga nya mulai tidak ingin berurusan dengan polisi. Sungguh! Keadilan hanya berpihak kepada orang-orang yang berduit saja. Tak berselang lama handphone gadis itu berdering.

Derrt derrt!

Kaila meraih Handphone yang berada di dalam saku jaket nya, dan hal pertama yang ia lihat ketika menatap benda pipih tersebut adalah nama dokter Andri yang terpampang jelas pada layar HP nya. kemudian tanpa berpikir panjang kaila langsung mengangkat panggilan tersebut, dengan Perasaan nya yang mulai tidak enak.

"Halo"

"-----"

"Saya masih di basecamp, ada masalah?"

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang