33. Pushy.

402 56 1
                                    

Vote dulu sebelum membaca
❤❤

33. Pushy
______________________________________

Udara dingin di tengah jalanan kota malam ini benar-benar terasa segar membelai tubuh kaila, bukan nya merasa kedinginan gadis itu justru merasa begitu nyaman dan sangat menikmati hembusan demi hembusan angin malam yang menembus tubuh nya.

Tit...tit...tit!

klakson demi klakson terdengar nyaring menembus indra pendengaran gadis yang tengah mengendarai sepeda motornya dengan sangat brutal itu, menyalip satu demi satu pengendara yang menghalangi perjalanan nya menuju ke basecamp. sungguh! gadis itu sudah tidak sabar untuk sampai pada tempat perkumpulan nya dengan anggota Vanostra yang lain, meskipun dia satu-satunya anggota perempuan di geng motor Vanostra, namun semua anggota sangat memperlakukan nya dengan baik, mereka bahkan menjaganya dengan sangat baik. entah itu karena perintah dari Ragha atau tidak, yang terpenting kaila benar-benar merasa nyaman jika sudah bertemu mereka.

Saat sampai di basecamp, kaila langsung memarkir motor nya di halaman bangunan yang cukup luas tersebut, kemudian meletakkan helm di atas motor besar milik nya. kaila lalu turun dari atas motor kebesaran nya dan berjalan menuju ke dalam base camp sambil membuka jaket yang sedari tadi melindungi tubuh nya.

"KAAAIII"

Baru saja kaila melangkah kan kakinya ke dalam base camp tiba-tiba seseorang sudah berteriak dengan lantang ke arah nya.

Brukk!

Kaila hampir saja terjatuh saat Bara tiba-tiba memeluk nya tanpa aba-aba.
laki-laki itu terdengar sedikit terisak, beberapa pertanyaan di kepala kaila mulai bermunculan. Ada apa sebenarnya dengan laki-laki ini?

"Bara? lo kenapa?" tanya kaila sedikit tidak nyaman karena saat ini semua mata anak-anak Vanostra menatap nya dengan heran.

"Pushy meninggal, kai" ucap Bara di sela-sela tangisan nya.

"Gila, berani banget tuh bocah meluk ibu negara seenak nya" ucap Raka tidak percaya.

"nyari mati!" sahut Buana sambil terus menganga kaget.

Di sisi lain, Ragha menghela napas kasar lalu berdiri dari duduk nya hendak memberikan pelajaran pada Bara, namun baru saja Ragha melangkahkan kaki nya, kaila langsung memberi isyarat kepada Ragha agar tidak mendekat.

kaila merasa tidak enak jika harus menyuruh Bara melepaskan pelukan nya begitu saja, kaila peka dengan apa yang di rasakan Bara sekarang, kehilangan seseorang yang sangat berarti dalam hidup kita itu memang luar biasa sakit.

"lo tenang dulu, cerita sama gue ada apa? "

"Gue sayang banget sama dia kai. tapi dia malah ninggalin gue selamanya"

"kenapa Tuhan harus ngambil dia duluan?"

"Hidup gue kayak nggak ada gunanya kalo nggak ada dia kai"

Bara berbicara sendirian di dalam pelukan kaila, sedangkan kaila hanya mendengarkan penjelasan Bara dengan tenang. ada apa sebenarnya dengan cowok itu? siapa yang meninggal? pacar nya atau?

"Gue harus ngapain kai, biar pushy bisa balik lagi. gue udah terlanjur sayang sama dia"

"iya gue tau dan gue ngerti perasaan lo gimana. tapi bagaimanapun lo harus ikhlas"

Balas kaila sambil terus mengusap punggung Bara yang masih terisak sangat histeris.

Perlu kalian ketahui, bahwa Pushy itu sebenarnya adalah kucing peliharaan Bara sejak lama. Namun beberapa jam yang lalu kucing itu meninggal karena tak sengaja memakan ikan goreng yang sudah di beri racun tikus oleh mama nya Bara, niat nya mau membunuh tikus malah yang kena kucing peliharaan Bara.

K A R A Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang