⚠️️ VOTE terlebih dahulu sebelum membaca ⚠️
⚠️ Tandai jika ada typo ⚠️Happy reading...
-
-Lucu ya, belum juga memiliki udah disuruh pergi.
* * *
Naya terbangun saat merasakan tenggorokannya terasa kering. Melihat jam dinding yang sudah menunjukkan pukul 5 pagi. Sesegera mungkin ia membangunkan suaminya untuk melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim.
"Rel" Naya menggoyangkan lengan Farrel.
"Hm?"
"Bangun, sholat dulu"
"Masih pagi, nay" sahut Farrel tanpa membuka matanya.
Naya berdecak kesal, "ya terus lo mau sholat jam berapa? Jangan suka buang-buang waktu deh, rel. Gue gak mau sampe telat berangkat sekolah cuma gara-gara lo." Omel Naya.
Farrel mengusap-usap telinganya yang terasa berdengung karena mendengar segala ocehan dari istrinya. Lelaki itu menggeliat, mengubah posisinya menjadi duduk.
"Iya, gue sholat sekalian mandi" kata Farrel bangkit lalu berjalan menuju kamar mandi.
Dengan nyawa yang belum terkumpul penuh, ia memaksakan matanya untuk terbuka. Berjalan menuju kamar mandi dengan langkah gontai.
"Rel, awas!" Ujar Naya sedikit berteriak saat melihat Farrel hampir menabrak meja.
Farrel mengusap-usap matanya, lalu menoleh kearah Naya dengan tatapan binggung sekaligus memasang muka cengo.
"Kenapa, yang?" Tanyanya dengan mata yang sayup-sayup menahan kantuk.
Naya menggeleng, "ati-ati. Dah gih mandi terus sholat"
Lelaki itu kembali berjalan kearah kamar mandi. Saat ingin membuka kenop pintu, tiba-tiba saja ia berfikiran untuk menjahili istrinya dulu. Sepertinya asik jika mengerjai Naya dihari pertama PMS, pikirnya.
"Kenapa lo ngeliatin gue kaya gitu?" Sinis Naya.
"lo cantik" ucap Farrel tersenyum manis.
Naya tertawa kecil mendengar penuturan suaminya, "gue emang udah cantik sejak lahir"
Farrel tak menghiraukan Naya, langkahnya kembali memasuki kamar mandi. Tentu tak lepas dari tatapan istrinya.
"Perasaan gue gak enak nih" gumam Naya.
Kini tubuh tegap itu telah sempurna menghilang dibalik ruangan lembab tersebut. Naya mengelus dadanya, "bagus deh tu anak gak bikin masalah"
Naya beralih mengambil segelas air putih diatas nakas. Dahinya berkerut saat melihat kepala Farrel nongol disela-sela pintu yang terbuka sedikit.
"Nay" panggil Farrel menahan tawanya.
"Kenapa lo?" Naya mengangkat sebelah alisnya.
"Lo cantik, tapi---"
Naya terkekeh, "iya, gue tau gue cantik. Gak usah diulang-ulang nanti gue salting."
KAMU SEDANG MEMBACA
RAFARREL [perjodohan]
Teen Fiction! FOLLOW SEBELUM BACA ! -Bahagia itu ketika melihat orang yang kita sayang bisa tertawa tanpa adanya rasa kecewa dan luka- Rafarrel Geo Darendra. Laki-laki tampan yang kerap dipanggil Farrel itu memiliki beribu-ribu, bahkan berjuta-juta ketampanan y...