35. Markas

693 47 29
                                    

📌 FOLLOW dan VOTE SEBELUM MEMBACA📌
JANGAN LUPA TINGGALKAN JEJAK KOMENTAR KALIAN💜💜

Happy reading..

* * *

Disisi lain Algi terkejut dengan apa yang dikatakan Erik. Dengan sengaja pria itu melemparkan es batu yang ia ambil dari gelas milik Nathan, lalu melemparkan tepat ke kepala Erik.

"Bangsat," umpat Erik merasakan benda keras yang mencium kepalanya.

"Nggak sudi gue," jawab Algi.

Erik mengangkat bahunya acuh. "Ya udah, lo pesen aja sendiri, atau mau mati kelaparan diposisi lo yang kaya gitu?" ucap Erik menatap sekilas Algi yang turut menatapnya dengan tatapan tak suka.

"Udah.. biar aku aja yang pesan," Navita hendak berdiri, namun tangannya ditarik oleh Algi agar duduk kembali.

"Jangan. Aku pesan sendiri aja," ucap Algi berdiri dan berlalu kearah dapur kantin.

Tak lama Nathan datang membawa nampan berisikan semangkok bakso dan juga segelas es teh. "pesanan sudah datang tuan putri," ucapnya menaruh nampan tersebut di hadapan Navita.

Navita tertawa kecil saat mendapat perlakuan manis dari kakaknya. "Nathan, aku bukan anak kecil," sahut Navita mengambil semangkok bakso itu.

"Bagi gue lo itu tetep anak kecil yang harus selalu gue jagain di manapun dan kapanpun," Nathan mengacak pelan rambut Navita.

Siswa-siswi yang melihat perlakuan Nathan kepada Navita pun dibuat terheran-heran. Banyak sekali yang berbisik-bisik tak suka tentang Navita.

"Dasar cewek murahan, sana sini mau,"

"Luarnya aja yang polos padahal dalemnya udah pasti pernah di icip-icip,"

"Semua cowok diembat, najis"

Begitulah bisik-bisik para siswa-siswi tentang Navita.

Nathan yang mendengar omongan miring tentang adiknya pun merasa panas dan emosi. Pria itu pun ingin menghampiri para gadis yang berbisik tak suka kepada Navita, namun lebih dulu di cegah oleh Navita.

"Nathan, jangan," ucap Navita menggeleng pelan. "Biarin aja, anggep angin lewat, nggak usah dipeduliin," ucap gadis itu menyuruh Nathan untuk duduk.

Yang disuruh pun hanya menurut. "Kenapa lo cegah gue? Gue nggak suka lo dibicarain sama mulut sampah mereka," ucap Nathan menatap sinis gadis-gadis yang tadi membicarakan Navita.

"Udahlah, Than, biarin. Mereka semua cuma bingung sama hubungan antara kalian. Jadi wajar mereka bicara kaya gitu. Gimana enggak? Kalo lo sama Algi aja sama-sama ngasih perhatian yang lebih sama Navita. Ya udah pasti bingunglah. Gue sendiri aja juga bingung sama kalian," celetuk Erik yang melihat Nathan marah dengan omongan kotor gadis-gadis yang mejanya berseberangan dengan meja mereka.

Nathan mengangguk. "Nanti juga lo bakal tau," sahutnya.

Navita merasa lega saat melihat wajah Nathan yang sudah tidak marah lagi. Dirinya pun memutuskan untuk melanjutkan memakan semangkok bakso di hadapannya itu yang terlihat lezat.

"Awh," rintih Navita saat mendapat pukulan pelan dari Nathan.

"Jangan makan pedes, nanti perut lo sakit lagi," peringat Nathan.

RAFARREL [perjodohan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang